Al Quddus artinya Allah Yang Maha Suci. Berarti Allah tidak memerlukan apa-apa seperti manusia butuhkan untuk hidup. Dia tidak mempunyal kekurangan. Hanya Dialah yang patut dipuji dan disembah. Maka dari itu kita harus berbuat baik agar dekat dengan yang Maha Suci.
Dalam Al Qur’an difirmankan:
Artinya: “Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, yang Maha Suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. AL Hasyr : 23)
Artinya : Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, yang Maha Suci, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q5. Al Jumu’ah :1)
Al-Quddus artinya yang maha suci. Allah tidak sedikitpun memiliki kekurangan. Allah juga tidak memiliki sifat tercelah seperti jahat, iri, dengki, rakus, dendam, dan sebagianya.
Dengan sifat Al-Quddus, Allah SWT menunjukan bahwa dia maha suci. Tidak ada yang pantas di sekutukan dengan Allah. Tidak ada satu pun mahluk yang ada di langit dan di bumi yang pantas di samakan dengan Allah.
Meski tidak menjadi suci seperti Allah, kita juga harus menerapkan nama Allah dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus menjauhkan diri dari penilaku buruk. Kita harus selalu berbuat baik kepada orang lain. Misalnya, bila ada seorang teman yang sedang kesusahan, maka kita harus membantunya. Kalau ada teman yang sedang gembira, maka kita turut gembira.
Al-Quddus. Tahu kah kamu arti Al Quddus ? Al-Quddus artinya maha suci. Allah terbebaskan dari kekurangan dan sesuatu yang tidak layak baginya. Allah juga terbebaskan dan berbagai bentuk dan sifat dapat di lihat oleh panca indra, atau dapat di bayangkan oleh hayalan dan fikiran.
Sering muncul banyak pertayaan, apakah Allah dapat di lihat oleh manusia dan bentuknya seperti apa?’ Kita harus bisa menjelaskan bahwa Allah tidak dapat di lihat, dan tidak berbentuk. Allah tidak beranak, dan tidak di peranakan. Tidak ada sesuatu yang menyerupai Allah. Manusia tidak dapat menghayalkannya, tetapi harus mengimaninya.
Firman Allah dalam surat Asy-Syura/42 Ayat 11.
Artinya: “(Allah) pecinta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu pasang-pasangan dari jenis kamu sendiri, dan dari hewan ternak pasangan-pasangannya juga. Dijadikanya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan dia. Dan dia yang hama mendengar lagi dan maha melihat” (surat Asy-Syura/42 Ayat 11)
Artinya: “dia tidak dapat di capai oleh penglihatan mata, sedangkan dia dapat melihat segalah penglihatan itu, dan dialah yang maha halus, lagi maha teliti.” (Surah Al-An’am/S ayat 103)
Kisah Teladan Nabi
BUAH APEL PEMBAWA KEBERUNTUNGAN
Suatu hari, Tsabit bin Ibrahim menemukan sebuah opel di jalan dan memakannya. Tiba-tiba Tsabit berseru, “Ya Allah! Apel ini bukan milikku, kenapa aku makan?” Tsabit-pun kemudian menemui pemilik pohon opel itu dan minta diikhlaskan.
“Aku baru akan mengikhlaskan apel itu setelah engkau bersedia menikahi putriku”, kata si pemilik pohon apel. “tapi, putriku itu buta, tuli, dan tidak bisa berjalan...”. Karena ingin mendapat keridhaan Allah SWT, Tsabit-pun menikahi putri pemilik apel.
Ketika menikah, Tsabit keheranan saat bertemu istrinya. Ternyata istrinya amat cantik, tidak tuli, tidak bisu, dan tidak cacat. Istrinya lalu menjelaskannya, “Aku buta dari melihat hal yang haram. Aku tuli dari suara yang tidak di ridhai Allah. Aku bisu karena lidahku hanya untuk berzikir. Aku cacat karena kakiku hanya untuk berjalan ke tempat yang diridhai Allah SWT.”
Dalam Al Qur’an difirmankan:
Artinya: “Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, yang Maha Suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. AL Hasyr : 23)
Artinya : Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, yang Maha Suci, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q5. Al Jumu’ah :1)
Al-Quddus artinya yang maha suci. Allah tidak sedikitpun memiliki kekurangan. Allah juga tidak memiliki sifat tercelah seperti jahat, iri, dengki, rakus, dendam, dan sebagianya.
Dengan sifat Al-Quddus, Allah SWT menunjukan bahwa dia maha suci. Tidak ada yang pantas di sekutukan dengan Allah. Tidak ada satu pun mahluk yang ada di langit dan di bumi yang pantas di samakan dengan Allah.
Meski tidak menjadi suci seperti Allah, kita juga harus menerapkan nama Allah dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus menjauhkan diri dari penilaku buruk. Kita harus selalu berbuat baik kepada orang lain. Misalnya, bila ada seorang teman yang sedang kesusahan, maka kita harus membantunya. Kalau ada teman yang sedang gembira, maka kita turut gembira.
Al-Quddus. Tahu kah kamu arti Al Quddus ? Al-Quddus artinya maha suci. Allah terbebaskan dari kekurangan dan sesuatu yang tidak layak baginya. Allah juga terbebaskan dan berbagai bentuk dan sifat dapat di lihat oleh panca indra, atau dapat di bayangkan oleh hayalan dan fikiran.
Sering muncul banyak pertayaan, apakah Allah dapat di lihat oleh manusia dan bentuknya seperti apa?’ Kita harus bisa menjelaskan bahwa Allah tidak dapat di lihat, dan tidak berbentuk. Allah tidak beranak, dan tidak di peranakan. Tidak ada sesuatu yang menyerupai Allah. Manusia tidak dapat menghayalkannya, tetapi harus mengimaninya.
Firman Allah dalam surat Asy-Syura/42 Ayat 11.
Artinya: “(Allah) pecinta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu pasang-pasangan dari jenis kamu sendiri, dan dari hewan ternak pasangan-pasangannya juga. Dijadikanya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan dia. Dan dia yang hama mendengar lagi dan maha melihat” (surat Asy-Syura/42 Ayat 11)
Artinya: “dia tidak dapat di capai oleh penglihatan mata, sedangkan dia dapat melihat segalah penglihatan itu, dan dialah yang maha halus, lagi maha teliti.” (Surah Al-An’am/S ayat 103)
Kisah Teladan Nabi
BUAH APEL PEMBAWA KEBERUNTUNGAN
Suatu hari, Tsabit bin Ibrahim menemukan sebuah opel di jalan dan memakannya. Tiba-tiba Tsabit berseru, “Ya Allah! Apel ini bukan milikku, kenapa aku makan?” Tsabit-pun kemudian menemui pemilik pohon opel itu dan minta diikhlaskan.
“Aku baru akan mengikhlaskan apel itu setelah engkau bersedia menikahi putriku”, kata si pemilik pohon apel. “tapi, putriku itu buta, tuli, dan tidak bisa berjalan...”. Karena ingin mendapat keridhaan Allah SWT, Tsabit-pun menikahi putri pemilik apel.
Ketika menikah, Tsabit keheranan saat bertemu istrinya. Ternyata istrinya amat cantik, tidak tuli, tidak bisu, dan tidak cacat. Istrinya lalu menjelaskannya, “Aku buta dari melihat hal yang haram. Aku tuli dari suara yang tidak di ridhai Allah. Aku bisu karena lidahku hanya untuk berzikir. Aku cacat karena kakiku hanya untuk berjalan ke tempat yang diridhai Allah SWT.”