Sunday, 18 October 2015

Unta Dari Batu Gunung (Kisah Dalam Al-Quran)

 
Unta Dari Batu Gunung
QS. Huud : 64-68
 
Nabi Saleh sadar bahwa kaumnya memberi tantangan kepadanya untuk menghilangkan pengaruhnya di hadapan para pengikutnya. Bila dia gagal memenuhi tantangan itu, para pembesar kaumnya akan menganggapnya sebagai pembohong. Namun sebaliknya, bila Nabi Saleh bisa memenuhi tantangan mereka, dia akan meminta kaumnya untuk percaya kepadanya dan meninggalkan agama mereka. Nabi Saleh akan meminta mereka menyembah Allah.

Pada hari yang sudah disepakati, Nabi Saleh berdiri di hadapan kaum Tsamud. Para pemuka
kaum Tsamud diam memperhatikan tingkah laku Nabi Saleh. Mereka berharap Nabi Saleh gagal memenuhi tantangan mereka.

“Saleh, cepat tampilkan tanda kenabianmu!” seru seorang pemuka kaum Tsamud. “Apa yang kalian inginkan?” tanya Nabi Saleh.

“Kami ingin sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kami menghendaki tanda kebesaran dari Allah atas kenabianmu.”

“Apa yang kalian inginkan?” Nabi Saleh bertanya lagi dengan nada sabar.

“Ini gunung yang terdekat. Mengapa gunung ini tidak bisa melahirkan unta? Mengapa kamu tidak berdoa kepada Allah agar membelah batu gunung ini dan mengeluarkan seekor unta dari dalamnya?”

“Apakah jika kulakuan hal itu kalian akan percaya bahwa aku adalah utusan Allah?”

“Ya, saat ini pula kami akan membenarkanmu.”

“Kalian meminta sesuatu yang luar biasa,” ucap Nabi Saleh.

“Akuilah bila kamu memang tidak mampu,” mereka mendesak.

“Kalian ini berlaku seperti anak kecil yang meminta mainan yang menyilaukan,” ucap Nabi Saleh lagi.

“Hai Saleh, bila kamu mengaku sebagai utusan Allah, maka adalah hak kami untuk memintamu memberikan bukti atas pengakuanmu.”

“Aku hanya khawatir jika kuturuti kemauan kalian, lalu kalian akan mengingkarinya. Allah akan menurunkan hukuman bila kalian berdusta.”

“Kami tidak mungkin berlaku demikian. Kami berjanji kepadamu kami akan mempercayai tanda kenabianmu dan kami tidak akan ingkar janji.”

“Kalian berjanji?” Nabi Saleh bertanya sekali lagi.

“Kami semua berjanji.”

Nabi Saleh diam dan memejamkan mata. Tangannya terangkat memohon mukjizat dari Allah. Dengan sepenuh hati, Nabi Saleh berdoa agar mukjizat itu dapat membuktikan kebenaran ucapannya. Beliau memohon agar Allah menciptakan seekor unta betina dari perut sebuah batu karang besar yang terdapat di sisi gunung yang mereka tunjuk.

Tak lama kemudian, keluarlah seekor unta betina dari dalam batu cadas. Kaum Tsamud kaget melihat apa yang mereka minta sudah ada di depan mata. Mereka mengangguk-anggukkan kepala dan mengakui bahwa Saleh adalah utusan Allah. Mereka berjanji akan menerima ajakan beliau untuk menyembah Allah.

"Janganlah kalian sakiti unta ini. Bila kalian melanggar, Allah dapat menurunkan hukuman-Nya,” ujar Nabi Saleh memperingatkan.

Mereka berjanji tidak akan berbuat buruk terhadap unta itu. Kaum Tsamud pun berlalu dan Nabi Saleh pun pergi.

Ketika orang-orang bangun pada keesokan harinya, mereka langsung mengelilingi si unta. Si unta betina menjadi pusat perhatian Kaum Tsamud. Mereka kagum dengan unta yang keluar dari batu gunung itu.

Unta betina tadi berkeliaran di ladang-ladang memakan rumput sesuka hatinya tanpa mendapat gangguan. Unta itu pun minum dengan bebas di tempat minum unta yang telah disediakan.

0 komentar:

Post a Comment

Tabir Wanita