Thursday 10 September 2015

Kisah Nabi Nuh AS (Cerita Untuk Anak)

Nabi Nuh AS. adalah keturunan Nabi Adam yang ke Sembilan ayahnya bernama Lamik bin Motusyalih . Menurut AI-Qur’an usia Nabi Nuh AS. mencapai 950 tahun, dan diangkat menjadi nabi dan rasul pada usia 450 tahun.

Beberapa abad sepeninggal Nabi Idris, kaumnya memiliki orang yang dianggap sebagai pemuka dan pimpinan mereka, dan ketika pemuka itu wafat mereka membuatkan patung sebagai pengingat akan jasa-jasanya, akan tetapi lambat laun ternyata berbeda dari tujuan awal karena patung-patung itu disembah dan dianggap sebagai tuhan-tuhan mereka, dan melupakan ajaran Nabi Idris yaitu ajaran Allah SWT. Dan Nabi Nuh ada ditengah-tengah mereka ketika dalam kekosongan tidak ada Nabi dan Rasul masa itu disebut ‘Fatrah” artinya masa kekosongan tidak adanya Nabi dan Rasul.

Nama-nama berhala yang mereka sembah adalah sesuai dengan nama-nama tokoh yang dulu mereka anggap sebagai tokoh yang dihormati yaitu Wadd, Suwa, Va’ud, dan Nasr. Nabi Nuh menghadapi kaum yang sudah tersesat di jalan Allah. Bukan hal yang mudah karena tantangan yang dihadapi oleh Nabi Nuh, ancaman dan hinaan dari kaum Nabi Nuh ditanggapi dengan sabar dan tawakkal. Sehingga Allah memberi gelar Ulul Azmi karena ketabahan dan kesabaran beliau. 

Allah memberi anugerah kepada Nabi Nuh sebagai Nabiullah yaitu, fasih dan tegas dalam berbicara, bijaksana dalam memimpin, sabar serta santun dalam menghadapi kaumnya.

Dengan kesabaran dan keuletannya dalam berdakwah hanya sedikit saja hasilnya yaitu dalam 500 tahun hanya 70 sampai 80 orang saja yang mau mengikuti ajakan Nabi Nuh, itupun hanya orang-orang yang lemah dan miskin sedang orang-orang yang dianggap kaya dan kuat menentang Nabi Nuh termasuk putranya Nabi Nuh yang bernama Kan’an. Sampai akhirnya Nabi Nuh berdoa agar Allah menurunkan azab untuk kaumnya yang tidak juga mau patuh terhadap ajaran Allah. Maka Allah memberitahukan Nabi Nuh untuk bersiap-siap karena Allah akan menurunkan banjir yang sangat besar dan akan memusnahkan siapa saja yang ingkar terhadap ajaran Allah.

Maka Nabi Nuh beserta kaumnya menyerukan kembali ajakan untuk meninggalkan berhala dan memberitahukan kepada meraka bahwa Allah akan menurunkan Azab kepada siapa saja yang mengingkarinya. Dan ketika Nabi Nuh beserta kaumnya mempersiapkan dengan membuat kapal yang cukup besar, mereka menertawakan serta mengejeknya, akan tetapi dengan kesabarannya Nabi Nuh menerimanya.

Sampai suatu saat janji Allah tiba yaitu hujan yang cukup besar sehingga banjir terjadi, akan tetapi mereka dengan kesombogannya mereka tidak juga sadar termasuk Kan’an, mereka lari ke gunung untuk menghindari banjir akan tetapi tidak bisa mereka menghindar karena air mengikuti mereka sampai pada akhirnya mereka tenggelam dan mati karena kebodohan dan kesombongannya. Selamatlah Nabi Nuh beserta kaumnya yang patuh dan mengikuti ajarannya.

0 komentar:

Post a Comment

Tabir Wanita