Tuesday, 6 September 2016

Pernikahan Nabi Ismail (Kisah Dalam Al-Quran)

Pernikahan Nabi Ismail (Kisah Dalam Al-Quran)
Suatu hari, Nabi Ibrahim berkunjung ke rumah Nabi Ismail. Namun, saat itu Nabi Ismail sedang pergi dan hanya ada istrinya di rumah. Istri Ismail tidak mengenali Nabi Ibrabim sebagai mertuanya karena ia memang belum pernah bertemu. Mereka pun bercakap-cakap. Istri Nabi Ismail mengeluh tentang kehidupan rumah tangga mereka yang melarat. Nabi Ibrahim lalu berpamitan dan menitipkan pesan untuk Nabi Ismail agar Ia mengganti pintu rumahnya. 

Ketika Nabi Ismail pulang, istrinya memberitahu bahwa ada tamu yang datang ke rumah mereka. Istrinya menyampaikan pesan Nabi Ibrahim supaya pintu rumah mereka diganti. Nabi Ismail segera tahu bahwa tamu itu adalah ayahnya. Dia juga paham arti di balik pesan ayahnya itu, yaitu supaya dia menceraikan istrinya. Nabi Ismail pun mengikuti perintah ayahnya. Dia menceraikan istrinya dan selang beberapa lama, dia pun menikah lagi dengan seorang gadis dari Bani Jurhum.

Tak lama setelahnya, Nabi Ibrahim kembali berkunjung ke rumah Nabi Ismail. Kali ini. beliau juga tidak berhasil menemui Nabi Ismail. Nabi Ibrahim mengetuk rumah Nabi Ismail dan disambut oleh istri Ismail yang kedua. Istri Ismail menyambut kedatangan Nabi Ibrahim dengan ramah. 

Nabi Ibrahim bertanya tentang keadaan Ismail dan keadaan rumah tangga mereka. Si istri mengatakan bahwa Nabi Ismail sedang berburu untuk mencari nafkah. Sedangkan keadaan rumah tangga mereka cukup baik. sejahtera, dan bahagia. Nabi Ibrahim senang dengan sambutan menantunya. Sebelum berpamitan, beliau menitipkan pesan untuk Nabi Ismail agar pintu rumahnya dipertahankan, tidak perlu diubah atau diganti karena masih kuat. 

Sekembalinya Nabi Ismail dari berburu, istrinya bercerita tentang kedatangan Nabi Ibrahim, “Tadi datang seorang tua yang alim dan berwibawa. Dia datang bertamu dan menitipkan pesan untukmu". Apa isi pesannya” Tanya Nabi Ismail. “Ia menyampaikan salam kepadamu dan berpesan agar pintu rumah ini jangan diubah atau diganti karena masih cukup baik dan kuat.” ucap istrinya. 

“Itu adalah ayahku dan isi pesannya beranti bahwa aku harus tetap bersamamu dan tidak boleh menceraikanmu.” 

Istrinya terkejut mendengan ucapan Nabi Ismail. Dia tidak menyangka bahwa laki-laki tua yang berkunjung ke rumahnya adalah mertuanya sendiri. Namun, dia bahagia karena sudah bertemu dengan mertuanya yang sangat bijaksana.

0 komentar:

Post a Comment

Tabir Wanita