Pernikahan
Nabi Muhammad S.A.W dengan Siti Khadijah dikaruniai enam orang anak
yaitu; dua putra dan empat puteri: Qosim, Abdullah, Zainab, Ruqoyyah,
Ummu Kultsum dan Fatimah, kedua puteranya meninggal waktu kecil.
Siti Khadijah adalah termasuk kedalam Assabiqunal Awwalun, karena beliaulah orang yang pertama meyakini dan mengimani kerasulan Nabi Muhammad SA.W, maka Siti Khadijah menjadi Muslimah pertama yang paham juga dengan konsekwensinya yaitu tantangan dan kekejaman kaum kafir Quraisy yang tidak menyukai ajaran yang disampaikan oleh Rasulullah.
Siti Khadijah membaktikan diri dan seluruh harta bendanya untuk kepentingan Islam. Pada saat itu Nabi Muhammad adalah inti persoalan buat kaum kafir Quraisy sehingga tidak luput dari kekejaman dan penghinaan; seperti taburan duri dijalan, lemparan batu, kotoran sampai sampah yang ditujukan untuk mencelakai Rasulullah SAW.
Keluarga dan sahabat Nabi pun tidak luput dari perlakuan kejam kaum kafir Quraisy. Seperti yang terjadi pada diri Sahabat Bilal bin Rabah, seorang budak yang masuk Islam pun tidak lepas dari siksaan majikannya yang kafir yaitu dengan dibuang di tengah padang pasir dan disiksa disiang hari ketika matahari berada pada titik terpanas, diikat di tengah batu besar dan ditimpakan batu besar pula di atasnya.
Mereka mengharapkan kejeraan Bilal bin Rabah untuk kembali ke kepercayaan mereka yaitu menyembah berhala, akan tetapi Bilal bin Rabah menolaknya maka siksaanpun semakin berat yaitu dilempari batu, akan tetapi yang keluar dari mulut Sahabat Bilal bin Rabah hanya Ahad. .Ahad...Ahad... (yang artinya Satu) Sahabat Bilal hanya mempercayai Tuhan Yang Maha Esa.
Beruntung kekejaman kaum kafir terhadap Bilal bin Rabah diketahui oleh Sahabat Abu Bakar yang seorang saudagar yang juga telah masuk Islam, maka ditebuslah Bilal untuk dapat menjadi manusia yang merdeka.
Siti Khadijah adalah termasuk kedalam Assabiqunal Awwalun, karena beliaulah orang yang pertama meyakini dan mengimani kerasulan Nabi Muhammad SA.W, maka Siti Khadijah menjadi Muslimah pertama yang paham juga dengan konsekwensinya yaitu tantangan dan kekejaman kaum kafir Quraisy yang tidak menyukai ajaran yang disampaikan oleh Rasulullah.
Siti Khadijah membaktikan diri dan seluruh harta bendanya untuk kepentingan Islam. Pada saat itu Nabi Muhammad adalah inti persoalan buat kaum kafir Quraisy sehingga tidak luput dari kekejaman dan penghinaan; seperti taburan duri dijalan, lemparan batu, kotoran sampai sampah yang ditujukan untuk mencelakai Rasulullah SAW.
Keluarga dan sahabat Nabi pun tidak luput dari perlakuan kejam kaum kafir Quraisy. Seperti yang terjadi pada diri Sahabat Bilal bin Rabah, seorang budak yang masuk Islam pun tidak lepas dari siksaan majikannya yang kafir yaitu dengan dibuang di tengah padang pasir dan disiksa disiang hari ketika matahari berada pada titik terpanas, diikat di tengah batu besar dan ditimpakan batu besar pula di atasnya.
Mereka mengharapkan kejeraan Bilal bin Rabah untuk kembali ke kepercayaan mereka yaitu menyembah berhala, akan tetapi Bilal bin Rabah menolaknya maka siksaanpun semakin berat yaitu dilempari batu, akan tetapi yang keluar dari mulut Sahabat Bilal bin Rabah hanya Ahad. .Ahad...Ahad... (yang artinya Satu) Sahabat Bilal hanya mempercayai Tuhan Yang Maha Esa.
Beruntung kekejaman kaum kafir terhadap Bilal bin Rabah diketahui oleh Sahabat Abu Bakar yang seorang saudagar yang juga telah masuk Islam, maka ditebuslah Bilal untuk dapat menjadi manusia yang merdeka.