Tuesday, 6 September 2016

Membangun Ka'bah (Kisah Dalam Al-Quran)

Membangun Ka'bah (Kisah Dalam Al-Quran)

MEMBANGUN KA’BAH
QS. Al-Baqarah: 125-129

Dalam dua kali perjalanannya ke Mekah, Nabi Ibrahim tidak berusaha menemui Nabi Ismail secara pribadi. Dia merasa cukup dengan menemui istri Nabi Ismail untuk mengetahui keadaan beliau. Namun dalam perjalanannya kali ini, dia harus bertemu dengan Ismail. Allah telah memberinya tugas suci yang harus dikejakan bersamanya. Singkat cerita, Nabi Ibrahim pun sampai ke Mekah, namun Nabi Ismail tidak ada di rumah. Nabi Ibrahim kemudian pergi mencarinya. Beliau masuk ke perkampungan suku-suku dan perkemahan para perantau untuk mencari Nabi Ismail. Akhirnya, Nabi Ibrahim menemukan Ismail sedang duduk di bawah pohon rindang di dekat mata air Zam-zam. Nabi Ismail sedang meraut anak panahnya. 

Ketika melihat kedatangan Nabi Ibrahim, Ismail sangat gembira. Dia segera menjemput ayahnya dan memeluknya dengan penuh kerinduan. 

Mereka saling bertanya tentang keadaan masing-masing. Kemudian. Nabi Ibrahim menyampaikan maksud kedatangannya. Beliau mengatakan bahwa dia diperintahkan oleh Allah untuk membangun Kabah di atas sebuah bukit. Nabi Ismail pun dengan senang hati menyambut tugas tersebut. Ia siap membantu ayahnya melaksanakan perintah Allah. 

Mereka kemudian segera membangun Kabah. Alat-alat dan bahan bangunan disiapkan. tanah digali bagi landasan bangunan tersebut. Setelah itu, tembok dibangun sampai tangan Nabi Ibrahim tidak dapat menjangkaunya. Dia memerintahkan Nabi Ismail untuk mencari batu besar yang akan dijadikan tumpuan kakinya. Tumpuan batu besar itu digunakan untuk membantunya mencapai puncak tembok yang sudah tinggi. Dengan pertolongan batu itu. Nabi Ibrahim dapat menjangkau puncak tembok. Saat Nabi Ibrahim menjejakkan kaki di batu itu, telapak kaki beliau berbekas pada batu sehingga batu tadi disebut Maqam Ibrahim. Sekarang, tempat itu digunakan sebagai tempat salat para jamaah haji ketika menjalankan ibadah haji. 

Setelah selesai membangun Kabah, Nabi Ibrahim berdoa, “Ya Allah, terimalah amalan kami dan jadikan kami berdua sebagai orang-orang yang tunduk dan patuh kepada-Mu. Tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami serta terimalah tobat kami. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.”

0 komentar:

Post a Comment

Tabir Wanita