Friday, 9 September 2016

Dalil Shalat Tarawih Dan Jumlah Bilangan Rakaat Tarawih

bilangan rakaat shalat tarawih.
Shalat Tarawih ialah shalat malam pada bulan Ramadan, hukumnya sunat mu’akkad (penting bagi laki-laki dan perempuan), boleh dikerjakan sendiri-sendiri dan boleh berjamaah. Waktunya yaitu sesudah salat Isya sampai terbit fajar (waktu Subuh). 

“Abu Hurairah telah menceritakan bahwasanya Nabi Saw. selalu menganjurkan untuk melakukan qiyam (salat sunat) di bulan Ramadhan, tetapi tidak memerintahkan mereka dengan perintah yang tegas (wajib). Untuk itu beliau bersabda, “Barang siapa mengerjakan Salat (sunat di malam hari) bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (Allah), niscaya dosa-dosanya yang terdahulu dianpuni” (RIWAYAT BUKHARI DAN MUSLIM)

“Dari Aisyah, “Sesungguhnya Nabi Saw. pada suatu malam telah shalat di masjid, maka shalatpula orang banyak mengikuti beliau. Kemudian beliau shalatpula kedua kalinya, maka bertambah banyak orang mengikutinya. Kemudian pada malam ketigi atau keempatnya mereka berkumpul pula, tetapi beliau tidak datang kepa mereka, Paginya beliau berkata, ‘Saya mengetahui apa yang kamu kerjakan malam tadi (yaitu berkumpul untuk shalat). Saya tidak berhalangan untuk datang kepada kamu, hanya saya takut shalat itu menjadi wajib atas kamu.’ Kejadian tersebut dalam bulan Ramadhan.” (RIWAYAT BUKHARI DAN MUSLIM)


Jumlah Rakaat Ahalat Tarawih

Menurut riwayat ahil hadis, selama hidupnya Rasulullah Saw. tiga kali shalat Tarawih di masjid bersama-sama dengan orang banyak, yaitu pada malam tanggal 23, 25 dan 27 Ramadan. Sesudah itu beliau tidak salat Tarawih berjamaah lagi karena beliau takut salat itu dijadikan wajib atas mereka di kemudian hari. Jumlah rakaat yang beliau kerjakafl bersama-sama dengan orang-orang itu ialah delapan rakaat. 

“Dari Aisyah. Ia berkata, “Yang dikerjakan oleh Rasulullah Saw. baik dalam bulan Ramadan ataupun lainnya, tidak lebih dari sebelas rakaat.” (DIKETENGAHKAN OLEH BUKHARI DAN LAINNYA)

“Dari Jabir “Sesungguhnya Nabi Saw. telah salat bersamasama mereka delapan rakaat, kemudian beliau salat Witir.” (D1KETENGAHKANN OLEH IBNU HIBBAN)


Ada riwayat yang mengatakan bahwa sesudah mereka salat berjamaah di masjid, mereka salat lagi di rumah. Di masa khalifah kedua (Umar) beliau mengumpulkan orang banyak, lalu shalat bersama-sama mereka dua puluh rakaat, sedangkan yang ikut dalam jamaah khalifah itu ada beberapa sahabat yang terkenal dan terkemuka di masa itu. Tidak seorang pun dari mereka yang membantah beliau. Kemudian di masa Umar bin Abdul Aziz,Tarawih itu dijadikan 36 rakaat. 

Ringkasnya : Bilangan rakaat salat Tarawih itu bermacam-macam dilakukan oleh umat Islam sejak masa Rasulullah Saw. sampai masa sahabat. Yang dapat kita yakini dari hadis-hadis dan amal-amal para sahabat tadi ialah, kita dianjurkan supaya beramal shalat dan amal-amal lain pada malam bulan Ramadan, baik berjamaah maupun sendiri-sendiri. Adapun ketentuan bilangan rakaat dan bacaannya tidak mendapat keterangan yang pasti dari syara melainkan terserah kepada keyakinan kita masing-masing.

Ulama syafi'iyah memilih untuk melaksanakan bilangan rakaat shalat tarawih dengan 20 rakaat, selaras dengan anjuran memperbanyak ibadah dibulan Ramadhan.

0 komentar:

Post a Comment

Tabir Wanita