Banyak hal yang melatar belakangi timbulnya aliran-aliran dalam Islam, baik pada masa lalu maupun pada masa Jahiliyah modern saat ini. Ada yang dilatar belakangi oleh kepentingan politik, pribadi, kelompok atau golongan atau bahkan juga oleh agen-agen zionis yang ingin menghancurkan Islam baik secara langsung atau tidak langsung.
Indikasi tersebut dapat dilihat dari ajaran yang mereka ajarkan kepada Jama’ah atau pengikutnya, dimana diantara aliran-aliran tersebut ada yang ajarannya menyimpang jauh dari ajaran Islam, bahkan justru ada yang membuat ajaran sendiri, menghina, merongrong, merobah, memalsu dan mencampur adukkan ajaran Islam dengan ajaran syetan. Sebagian diantara mereka menggunakan Islam hanya sebagai kedok dan A1-Qur’an serta hadits sebagai tameng belaka, sebab diantara aliran-aliran tersebut ada yang mempunyai kitab suci sendiri, mempunyai nabi dan bahkan mempertuhankan selain Allah SWT, diantara mereka ada yang meyakini bahwa Amir atau Imamnya mempunyai otoritas kenabian dan bahkan ketuhanan.
Secara garis besar yang melatar belakangi timbulnya aliran-aliran dalam islam dari dulu hingga kini yang terus diwanisi secara turun temurun diantaranya adalah:
KEPENTINGAN KELOMPOK ATAU GOLONGAN
Kepentingan kelompok atau golongan pada umunya mendominasi sebab timbuinya suatu alairan, sebagai contoh timbulnya firqah semacam syi’ah dan khawarij penyebabnya sangat jelas, yaitu karena kepentingan kelompok atau golongan serta kepentingan diantara mereka, dimana syi’ah sangat berlebihan dalam mencintai dan memuja Ali bin Abi Thalib , sedang khawarij sebagai kelompok yang sebaliknya, yang semuanya itu bermuara dan kepentingan kelompok atau golongan, begitu pula aliran yang timbul dewasa mi.
PENGARUH DARI LUAR ISLAM.
Ada pula penyebab timbunya perpecahan ditubuh umat Islam yaitu pengaruh dari luar Islam, seperti syi’ah, golongan ini muncul karena propaganda salah seorang Yahudi tulen yang mengaku Islam yaitu Abdullah bin Saba’.
Akhirnya Yahudi ini mampu mengendalikan sebagian umat Islam yang masuk dalam perangkapnya dengan bertendensi Islam guna untuk merusak Islam dari dalam. Aliran Syi”ah Al-Itsna Asyariyyah atau Syi ‘ah imamiyah pada waktu itu adalah salah satu contoh Aliran yang dibidani oleh Yahudi yang mengadopsi dan bertendensi Islam. mereka punya kitab suci sendiri dan mengakui Ali bin Abu Thalib sebagai imamnya dan bahkan ada yang menganggap sebagai nabi dan bahkan tuhannya.
MENGEDEPANKAN AKAL
Akibat dari mempertuhankan akal dalam memahami Islam, dapat memmbulkan perpecahan dikalangan umat Islam, seperti munculnya Mu’tazilah yaltu aliran DEWA AKAL yang selalu mengedepankan akal dalam memahami Islam. Paham mu’tazilah sering diadopsi oleh komunitas pemikir primitif kota, yang tujuan utamanya hanya untuk mencari populanitas.
Dan juga menjadi komunitas awwam yang baru kenal Islam, yang diantara pahamnya adalah bahwa Isra’ Mi’raj nabi, hanyalah melalui mimpi, sebab menurutnya tidak masuk akal manusia bisa menembus langit sampai langit ke tujuh dalam waktu yang singkat, sihir tidak ada kenyataannya hanya hayalan belaka, nabi tidak tersihir, Al-Qur’an diturunkan hanya untuk syari’at dan haram untuk mengobati orang sakit, AI-Qur’an tidak mengandung mu’jiz at, orang mati sudah tidak mendapat manfaat dari yang hidup karena sudah jadi tanah, jin tidak dapat menyurup pada diri manusia, qodlo’ dan qodar tidak ada dan lain-lain.
Paham Liberal juga merupakan poto copy dan paham Mu’tazilah dengan mengadopsi paham Jahiliyah, Yahudiah, Orientalis dan sekulanis yang merupakan Madzhab mereka, sebagai penerus dan pewaris para penghancur Islam dengan kedok Modernisasi dan pembaharuan Islam. Hal itu dapat dilihat dan kopian-kopian pendapat mereka dan para pendahulunya yang menghujat Islam habis-habisan, Al-Qur’an diacak-acak, begitu pula Hadits nabi, mereka menanamkan doktrin bahwa banyak Ayat al-Qur’an yang sudah tidak relevan lagi, tafsir Al-Qur’an dinilainya tidak berguna, padahal ilmu warisan dari nabi . Hadits nabi diingkarinya, kitab-kitab Fiqih karya Ulama dihujat, dihina dan dianggap remeh, padahal mereka menulis satu baris saja yang senilai dengan hasil karya Ulama terdahulu tidak mampu, dan itu bisa dilihat dari hasil tulisan mereka.
PENGARUH BUKU TERJEMAHAN FILSAFAT YUNANI.
Di terjemahkannya buku-buku karya para filosuf Yunai disamping banyak membawa manfaat juga ada sisi negatifnya bila ditangan kalangan yang tidak punya pondasi yang kuat tentang aqidah dan syari’at Islam. Seperti faham Mu’ta.zilah banyak dipengaruhi oleh faham filsafat Yunani.
Masyarakat awam tidak tahu dari mana sumbernya, sejauh mana kebenarannya, mana yang perlu diikuti dan mana yang tidak, sehingga kadang-kadang menjadi korban doktrin-doktrjn sesat yang ada didalam buku tersebut atau yang sengaja ditanamkan oleh orang-orang yang sengaja mengambil kesempatan dalam kebodohan.
Mayoritas masyarakat tidak tahu apa itu filsafat, paham sekuler, orientalis, liberalis, zionis dan sejenisnya, juga tidak tahu mana faham yang salah dan yang benar, namun terkadang karena yang menyampaikan paham tersebut kepalanya botak mereka ikutan saja, karena mereka berasumsi bahwa orang berkepala botak pintar, padahal tidak demikian, Justru dewasa ini bayak orang brondol rambutnya atau botak kepalanya bodoh, bebal otaknya, mereka berondol rambutnya karena kebanyakan korupsi, menilep uang rakyat, menerima suap dan sejenisnya. Seringnya menghitung uang hasil korupsi dan akibat kejahatannya telah membuat berondol rambutnya alias botak kepalanya, dan bukan kebanyakan ilmu, tapi karena stress dan kebanyakan dosa.
Terkadang sebagian masyarakat terlalu percaya kepada orang yang kepalanya botak, apa yang dikatakan oleh orang yang kepalanya botak diikuti saja, tanpa dicerna terlebih dahulu, apa lagi bila terdapat embel-embel panjang dibelakang dari depan namanya, padahal tidak semua orang yang punya titel kesarjanaan itu orang pandai, betapa banyak dewasa ini orang yang punya titel kesarjanaan seperti Drs, MA, DR. dan lain-lain, mereka pun bangga dengan titel kesarjanaannya itu, namun dungu dan bodoh, sebab titel kesarjanaannya itu hasil beli ditukang lowak atau di kaki lima, maka bertitel Doktor namun Doktor Abu jahal yaitu ebahnya orang bodoh. Ironisnya sebagian kalangan juga ada yang mendewakan Doktor Abu jahal, setiap yang dikatakanya diikuti saja, tanpa melihat apa yang disampaikan benar atau tidak, bila itu benar tidak mengapa, namun bila sesat sangatlah berbahaya, dan banyak juga masyarakat yang mendewakan orang nyeleneh atau bahasa kerennya pemikir strees, apa saja yang dikatakan para pemikir stress diikuti, seperti mereka mengatakan. Wanita sah menikahkan dirinya, wanita sah menikahkan wanita lain, nikah antar agama sah, pernikahan bukan ibadah namun hubungan sosial kemasyarakatan biasa, antar agama sah saling mewarisi dan lain-lain. {Syarh Usulu A1-I’tiqad Ahlus sunnah wal-jama’ah I/37-43}.
KEMASUKAN DOKTRIN FAHAM ORIENTALISME.
Syaikh Ghalib bin Ali iwaji menambahkan beberapa hal yang melatarbelakangi timbulnya Firqah-firqah dalam Islam diantaranya adalah:
Indikasi tersebut dapat dilihat dari ajaran yang mereka ajarkan kepada Jama’ah atau pengikutnya, dimana diantara aliran-aliran tersebut ada yang ajarannya menyimpang jauh dari ajaran Islam, bahkan justru ada yang membuat ajaran sendiri, menghina, merongrong, merobah, memalsu dan mencampur adukkan ajaran Islam dengan ajaran syetan. Sebagian diantara mereka menggunakan Islam hanya sebagai kedok dan A1-Qur’an serta hadits sebagai tameng belaka, sebab diantara aliran-aliran tersebut ada yang mempunyai kitab suci sendiri, mempunyai nabi dan bahkan mempertuhankan selain Allah SWT, diantara mereka ada yang meyakini bahwa Amir atau Imamnya mempunyai otoritas kenabian dan bahkan ketuhanan.
Secara garis besar yang melatar belakangi timbulnya aliran-aliran dalam islam dari dulu hingga kini yang terus diwanisi secara turun temurun diantaranya adalah:
KEPENTINGAN KELOMPOK ATAU GOLONGAN
Kepentingan kelompok atau golongan pada umunya mendominasi sebab timbuinya suatu alairan, sebagai contoh timbulnya firqah semacam syi’ah dan khawarij penyebabnya sangat jelas, yaitu karena kepentingan kelompok atau golongan serta kepentingan diantara mereka, dimana syi’ah sangat berlebihan dalam mencintai dan memuja Ali bin Abi Thalib , sedang khawarij sebagai kelompok yang sebaliknya, yang semuanya itu bermuara dan kepentingan kelompok atau golongan, begitu pula aliran yang timbul dewasa mi.
PENGARUH DARI LUAR ISLAM.
Ada pula penyebab timbunya perpecahan ditubuh umat Islam yaitu pengaruh dari luar Islam, seperti syi’ah, golongan ini muncul karena propaganda salah seorang Yahudi tulen yang mengaku Islam yaitu Abdullah bin Saba’.
Akhirnya Yahudi ini mampu mengendalikan sebagian umat Islam yang masuk dalam perangkapnya dengan bertendensi Islam guna untuk merusak Islam dari dalam. Aliran Syi”ah Al-Itsna Asyariyyah atau Syi ‘ah imamiyah pada waktu itu adalah salah satu contoh Aliran yang dibidani oleh Yahudi yang mengadopsi dan bertendensi Islam. mereka punya kitab suci sendiri dan mengakui Ali bin Abu Thalib sebagai imamnya dan bahkan ada yang menganggap sebagai nabi dan bahkan tuhannya.
MENGEDEPANKAN AKAL
Akibat dari mempertuhankan akal dalam memahami Islam, dapat memmbulkan perpecahan dikalangan umat Islam, seperti munculnya Mu’tazilah yaltu aliran DEWA AKAL yang selalu mengedepankan akal dalam memahami Islam. Paham mu’tazilah sering diadopsi oleh komunitas pemikir primitif kota, yang tujuan utamanya hanya untuk mencari populanitas.
Dan juga menjadi komunitas awwam yang baru kenal Islam, yang diantara pahamnya adalah bahwa Isra’ Mi’raj nabi, hanyalah melalui mimpi, sebab menurutnya tidak masuk akal manusia bisa menembus langit sampai langit ke tujuh dalam waktu yang singkat, sihir tidak ada kenyataannya hanya hayalan belaka, nabi tidak tersihir, Al-Qur’an diturunkan hanya untuk syari’at dan haram untuk mengobati orang sakit, AI-Qur’an tidak mengandung mu’jiz at, orang mati sudah tidak mendapat manfaat dari yang hidup karena sudah jadi tanah, jin tidak dapat menyurup pada diri manusia, qodlo’ dan qodar tidak ada dan lain-lain.
Paham Liberal juga merupakan poto copy dan paham Mu’tazilah dengan mengadopsi paham Jahiliyah, Yahudiah, Orientalis dan sekulanis yang merupakan Madzhab mereka, sebagai penerus dan pewaris para penghancur Islam dengan kedok Modernisasi dan pembaharuan Islam. Hal itu dapat dilihat dan kopian-kopian pendapat mereka dan para pendahulunya yang menghujat Islam habis-habisan, Al-Qur’an diacak-acak, begitu pula Hadits nabi, mereka menanamkan doktrin bahwa banyak Ayat al-Qur’an yang sudah tidak relevan lagi, tafsir Al-Qur’an dinilainya tidak berguna, padahal ilmu warisan dari nabi . Hadits nabi diingkarinya, kitab-kitab Fiqih karya Ulama dihujat, dihina dan dianggap remeh, padahal mereka menulis satu baris saja yang senilai dengan hasil karya Ulama terdahulu tidak mampu, dan itu bisa dilihat dari hasil tulisan mereka.
PENGARUH BUKU TERJEMAHAN FILSAFAT YUNANI.
Di terjemahkannya buku-buku karya para filosuf Yunai disamping banyak membawa manfaat juga ada sisi negatifnya bila ditangan kalangan yang tidak punya pondasi yang kuat tentang aqidah dan syari’at Islam. Seperti faham Mu’ta.zilah banyak dipengaruhi oleh faham filsafat Yunani.
Masyarakat awam tidak tahu dari mana sumbernya, sejauh mana kebenarannya, mana yang perlu diikuti dan mana yang tidak, sehingga kadang-kadang menjadi korban doktrin-doktrjn sesat yang ada didalam buku tersebut atau yang sengaja ditanamkan oleh orang-orang yang sengaja mengambil kesempatan dalam kebodohan.
Mayoritas masyarakat tidak tahu apa itu filsafat, paham sekuler, orientalis, liberalis, zionis dan sejenisnya, juga tidak tahu mana faham yang salah dan yang benar, namun terkadang karena yang menyampaikan paham tersebut kepalanya botak mereka ikutan saja, karena mereka berasumsi bahwa orang berkepala botak pintar, padahal tidak demikian, Justru dewasa ini bayak orang brondol rambutnya atau botak kepalanya bodoh, bebal otaknya, mereka berondol rambutnya karena kebanyakan korupsi, menilep uang rakyat, menerima suap dan sejenisnya. Seringnya menghitung uang hasil korupsi dan akibat kejahatannya telah membuat berondol rambutnya alias botak kepalanya, dan bukan kebanyakan ilmu, tapi karena stress dan kebanyakan dosa.
Terkadang sebagian masyarakat terlalu percaya kepada orang yang kepalanya botak, apa yang dikatakan oleh orang yang kepalanya botak diikuti saja, tanpa dicerna terlebih dahulu, apa lagi bila terdapat embel-embel panjang dibelakang dari depan namanya, padahal tidak semua orang yang punya titel kesarjanaan itu orang pandai, betapa banyak dewasa ini orang yang punya titel kesarjanaan seperti Drs, MA, DR. dan lain-lain, mereka pun bangga dengan titel kesarjanaannya itu, namun dungu dan bodoh, sebab titel kesarjanaannya itu hasil beli ditukang lowak atau di kaki lima, maka bertitel Doktor namun Doktor Abu jahal yaitu ebahnya orang bodoh. Ironisnya sebagian kalangan juga ada yang mendewakan Doktor Abu jahal, setiap yang dikatakanya diikuti saja, tanpa melihat apa yang disampaikan benar atau tidak, bila itu benar tidak mengapa, namun bila sesat sangatlah berbahaya, dan banyak juga masyarakat yang mendewakan orang nyeleneh atau bahasa kerennya pemikir strees, apa saja yang dikatakan para pemikir stress diikuti, seperti mereka mengatakan. Wanita sah menikahkan dirinya, wanita sah menikahkan wanita lain, nikah antar agama sah, pernikahan bukan ibadah namun hubungan sosial kemasyarakatan biasa, antar agama sah saling mewarisi dan lain-lain. {Syarh Usulu A1-I’tiqad Ahlus sunnah wal-jama’ah I/37-43}.
KEMASUKAN DOKTRIN FAHAM ORIENTALISME.
Syaikh Ghalib bin Ali iwaji menambahkan beberapa hal yang melatarbelakangi timbulnya Firqah-firqah dalam Islam diantaranya adalah:
- Adanya orang yang mengaku Ulama, namun beraqidah menyimpang dan Aqidah Islam.
- Kebodohan yang merajalela yang timbul dikalangan ummat Islam.
- Tidak memiliki standar pemahaman yang benar dalam memahami Islam.
- Adanya perbedaan pendapat yang didasari oleh hawa nafsu, seperti demi kepentingan politik, golongan, organisasj, pribadi atau aliran tertentu.
- Timbulnya fanatik golongan, organisasi dan Madzhab secara berlebihan.
- Adanya kedengkian terhadap sesama Muslim.
- Adanya kecenderungan untuk mempertahan hal-hal yang Bid’ah.
- Adanya sikap mempertuhankan akal dan menomor duakan A1-Qur’an dan Sunnah
- Akibat adanya pengaruh internal yang mengakibat dan memicu timbulnya aliran. {Firaqun Mu’ashjrah 1/47-48).
0 komentar:
Post a Comment