QS. Yunus: 3-6, Al-Anbiyaa: 30, Al-Baqarah: 29, 117, dan 164, Yasin: 33-40
Pada mulanya, tidak ada bumi, langit, matahari, dan bulan. Yang ada hanya kegelapan. Bumi sama sekali belum terbentuk. Kemudian, Allah menciptakan dunia yang indah. Dunia diisi oleh makhlukm akhluk ciptaan-Nya.
Allah menciptakan langit dan bumi dalam enam rangkaian masa. Allah cukup berkata, “Jadilah,” maka jadilah bumi dan langit. Kemudian, Allah bersemayam di atas singgasana-Nya untuk mengatur segala ciptaan-Nya.
Allah juga menciptakan matahari yang bersinar cemerlang dan bulan yang bercahaya karena menerima pantulan matahari. Allah pun menciptakan bintang-bintang yang berkerlap-kerlip di angkasa.
Allah menciptakan bumi selama dua hari.
Allah berfirman,
“Hendaklah tanah kering muncul dai kedalaman air,”
Maka terciptalah daratan dan lautan di bumi. Allah menamai tanah kering itu sebagai daratan dan kumpulan air sebagai lautan. Di atas daratan, Allah menciptakan jajaran gunung-gunung yang sangat besar. Allah menciptakan gunungg unung sebagai penyeimbang dan pengaman Bumi.
Selama enam hari, Allah mernbentuk langit ke dalam tujuh lapisan. Di lapisan terendah, Allah menciptakan gugusan bintang-bintang yang berkerlap-kerlip. Allah juga menciptakan bintang berekor di antara bintang-bintang tersebut. Allah juga mengisi alam semesta ini dengan jutaan planet yang melayang-layang di angkasa.
Allah pun membuat bumi mengelilingi matahari sehingga terjadilah pergantian siang dan malam. Kejadian bumi mengelilingi matahari pada porosnya juga mendatangkan berbagai macam musim di bumi dan menandai hari serta pergantian tahun. Semua benda angkasa yang Allah ciptakan telah diatur tempatnya sehingga tidak saling bertabrakan.
Kemudian, Allah menciptakan makhluk-makhluk hidup yang bergerak. Lalu, Allah meniupkan angin yang dapat menghidupkan bibit-bibit tumbuhan. Allah juga menciptakan awan yang berasal dari uap yang diterbangkan angin, kemudian dapat turun sebagai hujan yang menghidupkan tumbuh-tumbuhan.
Allah menumbuhkan berbagai macam tanaman, termasuk bunga-bunga yang cantik seperti mawar, aster, serta tanaman hias lainnya. Allah menciptakan makhluk yang besar dan makhluk yang kecil. Serangga mungil, semut hitam yang merayap di tanah, lebah yang terbang mengitari bunga untuk mengumpulkan madu, semuanya ciptaan Allah yang begitu indah.
Allah juga menumbuhkan berbagai macam buah-buahan yang dapat dimanfaatkan. Allah menciptakan mangga, jeruk, anggur, ceri, semangka, nanas, dan masih banyak lagi.
Tidak hanya itu, Allah pun menciptakan berbagai macam binatang. Mulai dari binatang liar yang tinggal di hutan sampai binatang ternak yang bisa dipelihara. Ada gajah yang berbadan besar, kuda nil yang suka berkubang, harimau yang ganas, si belang zebra, dan si leher tinggi jerapah. Allah juga menciptakan kelinci yang lincah, kuda yang kuat, serta sapi dan kambing yang menghasilkan susu.
Allah berfirman, “Hendaklah air memberikan kehidupan dan bumi dipenuhi dengan makhluk hidup. Hendaklah burung berterbangan di atas bumi melintasi angkasa.” Atas kehendak Allah, maka tercipta pula segala jenis burung dan unggas yang cantik. Ada burung nun, bebek, ayam, burung pipit, merak, burung puyuh, dan masih banyak lagi burung serta unggas lainnya.
Allah juga menciptakan danau dan sungai-sungai yang mengalir ke laut. Allah menciptakan berbagai macam makhluk laut, seperti ganggang dan terumbu karang, berbagai macam ikan besar maupun kecil, serta berbagai macam mamalia laut, seperti paus dan lumba-lumba.
Allah menciptakan kepiting, udang, lobster, belut, gurita, dan beraneka ragam tumbuhan laut. Allah telah mengatur semua makhluk ciptaan-Nya sehingga tidak ada satu pun yang sia-sia. Sungguh sempurna ciptaan Allah.
Lalu, Allah pun menjadikan manusia yang bertugas untuk beribadah kepada-Nya. Ketika Allah memberitahu para malaikat tentang rencana-Nya tersebut, para malaikat merasa takut dan khawatir bahwa makhluk yang disebut manusia itu akan merusak bumi. Para malaikat pun berkata kepada Allah, “Wahai Tuhan kami, untuk apa Engkau menciptakan makhluk lain selain kami, padahal kami selalu bertasbih, bertahmid, beribadah, dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti. Sementara, makhluk yang akan Engkau ciptakan dan turunkan ke bumi itu, niscaya akan bertengkar satu dengan yang lainnya. Mereka akan saling berebut kekayaan alam sehingga akan merusak dan menghancurkan bumi yang Engkau ciptakan.”
Allah pun berfirman untuk menghilangkan kekhawatiran para malaikat, “Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmah segala penciptaan. Bila Aku telah menciptakan manusia dan meniupkan ruh kepadanya, bersujudlah kamu di hadapannya.
Maka, Allah pun menciptakan manusia dan segumpal tanah liat kering. Setelah bentuknya disempurnakan, Allah meniupkan ruh ke dalam tubuhnya. Setelah itu, jadilah sesosok manusia sempurna yang dinamai Adam.
Para malaikat yang melihat Adam sudah dihidupkan langsung bersujud di hadapannya. Hal itu dilakukan sebagai penghormatan bagi makhluk Allah yang mendapat amanat mengatur bumi dengan segala isinya.
Namun, makhluk Allah yang bernama iblis ternyata merasa dirinya lebih mulia daripada Adam karena dia çliciptakan dari api sedangkan Adam diciptakan dari tanah. Kebanggaan atas asal-usulnya itu membuat dia sombong. Iblis merasa rendah bila harus bersujud menghormati Adam. Dia tidak mau bersujud seperti yang diperintahkan Allah.
Maka Allah bertanya, “Hai Iblis, mengapa kamu tidak bersujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku? Adakah engkau menganggap dirimu benar dan agung?” Iblis pun menjawab, “Aku lebih mulia dan Iebih baik daripada Adam. Bukankah Engkau telah menciptakan aku dari api, sedangkan Adam diciptakan dari tanah?” Walaupun Allah telah menegurnya, iblis tetap sombong dan congkak. Allah lalu berfirman, “Keluarlah dari surga-Ku ini, karena kamu terkutuk. Kutukan itu selalu akan menimpamu sampai hari kiamat kelak.”
Pada hari itu, Allah mengusir iblis dari surga dan Ia dinyatakan sebagai penghuni neraka saat hari kiamat tiba.
Allah menciptakan langit dan bumi dalam enam rangkaian masa. Allah cukup berkata, “Jadilah,” maka jadilah bumi dan langit. Kemudian, Allah bersemayam di atas singgasana-Nya untuk mengatur segala ciptaan-Nya.
Allah juga menciptakan matahari yang bersinar cemerlang dan bulan yang bercahaya karena menerima pantulan matahari. Allah pun menciptakan bintang-bintang yang berkerlap-kerlip di angkasa.
Allah menciptakan bumi selama dua hari.
Allah berfirman,
“Hendaklah tanah kering muncul dai kedalaman air,”
Maka terciptalah daratan dan lautan di bumi. Allah menamai tanah kering itu sebagai daratan dan kumpulan air sebagai lautan. Di atas daratan, Allah menciptakan jajaran gunung-gunung yang sangat besar. Allah menciptakan gunungg unung sebagai penyeimbang dan pengaman Bumi.
Selama enam hari, Allah mernbentuk langit ke dalam tujuh lapisan. Di lapisan terendah, Allah menciptakan gugusan bintang-bintang yang berkerlap-kerlip. Allah juga menciptakan bintang berekor di antara bintang-bintang tersebut. Allah juga mengisi alam semesta ini dengan jutaan planet yang melayang-layang di angkasa.
Allah pun membuat bumi mengelilingi matahari sehingga terjadilah pergantian siang dan malam. Kejadian bumi mengelilingi matahari pada porosnya juga mendatangkan berbagai macam musim di bumi dan menandai hari serta pergantian tahun. Semua benda angkasa yang Allah ciptakan telah diatur tempatnya sehingga tidak saling bertabrakan.
Kemudian, Allah menciptakan makhluk-makhluk hidup yang bergerak. Lalu, Allah meniupkan angin yang dapat menghidupkan bibit-bibit tumbuhan. Allah juga menciptakan awan yang berasal dari uap yang diterbangkan angin, kemudian dapat turun sebagai hujan yang menghidupkan tumbuh-tumbuhan.
Allah menumbuhkan berbagai macam tanaman, termasuk bunga-bunga yang cantik seperti mawar, aster, serta tanaman hias lainnya. Allah menciptakan makhluk yang besar dan makhluk yang kecil. Serangga mungil, semut hitam yang merayap di tanah, lebah yang terbang mengitari bunga untuk mengumpulkan madu, semuanya ciptaan Allah yang begitu indah.
Allah juga menumbuhkan berbagai macam buah-buahan yang dapat dimanfaatkan. Allah menciptakan mangga, jeruk, anggur, ceri, semangka, nanas, dan masih banyak lagi.
Tidak hanya itu, Allah pun menciptakan berbagai macam binatang. Mulai dari binatang liar yang tinggal di hutan sampai binatang ternak yang bisa dipelihara. Ada gajah yang berbadan besar, kuda nil yang suka berkubang, harimau yang ganas, si belang zebra, dan si leher tinggi jerapah. Allah juga menciptakan kelinci yang lincah, kuda yang kuat, serta sapi dan kambing yang menghasilkan susu.
Allah berfirman, “Hendaklah air memberikan kehidupan dan bumi dipenuhi dengan makhluk hidup. Hendaklah burung berterbangan di atas bumi melintasi angkasa.” Atas kehendak Allah, maka tercipta pula segala jenis burung dan unggas yang cantik. Ada burung nun, bebek, ayam, burung pipit, merak, burung puyuh, dan masih banyak lagi burung serta unggas lainnya.
Allah juga menciptakan danau dan sungai-sungai yang mengalir ke laut. Allah menciptakan berbagai macam makhluk laut, seperti ganggang dan terumbu karang, berbagai macam ikan besar maupun kecil, serta berbagai macam mamalia laut, seperti paus dan lumba-lumba.
Allah menciptakan kepiting, udang, lobster, belut, gurita, dan beraneka ragam tumbuhan laut. Allah telah mengatur semua makhluk ciptaan-Nya sehingga tidak ada satu pun yang sia-sia. Sungguh sempurna ciptaan Allah.
Lalu, Allah pun menjadikan manusia yang bertugas untuk beribadah kepada-Nya. Ketika Allah memberitahu para malaikat tentang rencana-Nya tersebut, para malaikat merasa takut dan khawatir bahwa makhluk yang disebut manusia itu akan merusak bumi. Para malaikat pun berkata kepada Allah, “Wahai Tuhan kami, untuk apa Engkau menciptakan makhluk lain selain kami, padahal kami selalu bertasbih, bertahmid, beribadah, dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti. Sementara, makhluk yang akan Engkau ciptakan dan turunkan ke bumi itu, niscaya akan bertengkar satu dengan yang lainnya. Mereka akan saling berebut kekayaan alam sehingga akan merusak dan menghancurkan bumi yang Engkau ciptakan.”
Allah pun berfirman untuk menghilangkan kekhawatiran para malaikat, “Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmah segala penciptaan. Bila Aku telah menciptakan manusia dan meniupkan ruh kepadanya, bersujudlah kamu di hadapannya.
Maka, Allah pun menciptakan manusia dan segumpal tanah liat kering. Setelah bentuknya disempurnakan, Allah meniupkan ruh ke dalam tubuhnya. Setelah itu, jadilah sesosok manusia sempurna yang dinamai Adam.
Para malaikat yang melihat Adam sudah dihidupkan langsung bersujud di hadapannya. Hal itu dilakukan sebagai penghormatan bagi makhluk Allah yang mendapat amanat mengatur bumi dengan segala isinya.
Namun, makhluk Allah yang bernama iblis ternyata merasa dirinya lebih mulia daripada Adam karena dia çliciptakan dari api sedangkan Adam diciptakan dari tanah. Kebanggaan atas asal-usulnya itu membuat dia sombong. Iblis merasa rendah bila harus bersujud menghormati Adam. Dia tidak mau bersujud seperti yang diperintahkan Allah.
Maka Allah bertanya, “Hai Iblis, mengapa kamu tidak bersujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku? Adakah engkau menganggap dirimu benar dan agung?” Iblis pun menjawab, “Aku lebih mulia dan Iebih baik daripada Adam. Bukankah Engkau telah menciptakan aku dari api, sedangkan Adam diciptakan dari tanah?” Walaupun Allah telah menegurnya, iblis tetap sombong dan congkak. Allah lalu berfirman, “Keluarlah dari surga-Ku ini, karena kamu terkutuk. Kutukan itu selalu akan menimpamu sampai hari kiamat kelak.”
Pada hari itu, Allah mengusir iblis dari surga dan Ia dinyatakan sebagai penghuni neraka saat hari kiamat tiba.
Buat bahan cerita ke adikku and ponakanku :)
ReplyDeletesilahkan mba, semoga bermanfaat
Delete