Monday, 5 October 2015

Keadaan Kota Mekah Sebelum Dan Saat Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Ingatkah kamu peristiwa yang diperingati semua umat Islam di seluruh dunia setiap bulan Rabiul Awal? Sebagian umat Islam di Indonesia menyebut Maulid. Yah, peristiwa besar dan bersejarah itu adalah kelahiran nabi kita Muhammad SAW. Bagaimana kisah besar kelahiran beliau ke muka bumi ini? Marilah kita pelajari lebih lanjut.

Sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW, situasi bangsa Arab sedang mengalami zaman kegelapan atau zaman jahiliyah. Mereka kehilangan kendali, tidak ada panutan yang dapat memberikan petunjuk kearah kebaikan.

Mereka berprilaku jauh dari tuntunan ajaran Agama Allah, seperti kebiasaan-kebiasan mereka yang tidak menghargai wanita, memiliki anak perempuan adalah suatu aib, sehingga mereka seringkali mengubur anak perempuan mereka hidup-hidup begitu setelah lahir.

Mereka menyembah berhala. Berhala yang mereka sembah terdiri dari berhala Latta, Uzza, Manat dan Hubal.Tetapi adapula bangsa Arab yang memeluk agama Yahudi, Nasrani dan Majusi, juga ada yang masih berpegang teguh pada agama Hanif atau agama yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim.

Mata pencahanian Bangsa Arab pada saat itu adalah beternak, bercocok tanam dan berniaga.Dan Mekkah adalah salah satu kota perniagaan terbesar di Jazirah Arab.

Ketika kelahiran Nabi Muhammad SAW hampir tiba, Allah SWT menunjukkan tanda-tanda kebesarannya, udara terasa segar, keadaan kota menjadi tenang, sejuk terasa di kala siang dan damai di kala malam.

Malam itu tanda-tanda kelahiran nabi pilihan semakin jelas. Bulan purnama yang berwarna keemasan memancarkan sinar terangnya menerangi kota Mekah. Indah sekali waktu itu dan ketika fajar menanti waktu subuh, lahirlah bayi lelaki yang sehat dari bangsawan Quraisy. Bayi itu oleh kakeknya kemudian diberi nama Muhammad artinya yang terpuji.

Hukum Mengatakan Cinta Lewat SMS Menurut Fikih Islam

Diakui atau tidak, bahwa rasa dapat mendorong terhadap perubahan perilaku seseorang yang sedang dilandanya. Bahkan terkadang sampai dapa memotifasi terhadap perbuatan yang tidak baik. Terkait dengan hal di atas. Zarahan yang sedang terkesima pada neng Zaimah. mulai tak sabar lagi membendung asmaranva. Namun kesempatan untuk mengungkapkan rasa cintanva lewat lisan tak kunjung darang. Akhirnya perasaan yang selama ini terpendam, ia layangkan lewat (via) SMS. Bolehkah mengungkapkan cinta lewat SMS atau call langsung?

Jawab : Haram, karena pada umumnya tindakan tersebut dapat menimbulkan hal-hal negative.

Referensi :


Sunday, 4 October 2015

Bacaan Zikir Sesudah Shalat Fardu

Seusai memberi salam pada setiap salat fardu, disunatkan membaca:
Hadis : “Saya minta ampun kepada Allah Yang Maha besar (3x). Ya Allah, sejahteralah Engkau dan dari Engkaulah kesjahteraan, Engkaulah yang kuasa memberi berkah yang banyak. Wahai Tuhanku, yang mempunyai sifat kemegahan dan kemuliaan.” (RIWAYAT MUSLIM)

Bacaan ini dibaca oleh Rasulullah Saw., menurut riwayat Muslim. 


“Ya Allah, tiada yang dapat menghalangi sesuatu yang Engkau berikan, tiada yang dapat memberi sesuatu yang Engkau halangi, tiada yang dapat menolak sesuatu yang telah Engkau pastikan, dan tiada bermanfaat kekayaan bagi yang mempunyai kekayaan, hanya dari Engkaulah kekayaan.” (RIWAYAT BUKHARI DAN MUSLIM)

Lalu :


"Maha suci Allah (33x). Segala puji-pujian bagi Allah (33x), Allah Maha besar (33x), Tidak ada Tuhan melainkan Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dialah yang mernpunyai kekuasaan yang memerintahkan segala perintah, dan bagi-Nya segala puji-pujian dan ia berkuasa atas segala sesuatu.” (RIWAYAT MUSLIM)



Hukum Memboking Calon Istri - Fikih Islam

Zaman sekarang bisa kita katakan zamannya “wong edan” tidak berlebihan. Bagaimana tidak, dulu seorang cowok memboking cewek diangap hal yang tabu. Sementara sekarang, hal tersebut menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. Lihat saja, karena merasa sudah menjadi tunangannya, sang cowok dengan terang-terangan memboking ceweknya kesana-kemari bak menawarkan barang dagangan. Mereka beranggapan bahwa dengan tunangan, maka sang cewek sudah menjadi miliknya, yang lain harus minggir dan tidak boleh macam-macam. Apakah yang demikian diperbolehkan menurut syariat.

Jawab: Tidak diperbolehkan.

Referensi :



Keluarga Nabi Adam (Kisah Teladan Untuk Anak)

Nabi Adam dan Siti Hawa diturunkan ke bumi di tempat yang berbeda. Nabi Adam diturunkan di India, sedangkan Siti Hawa diturunkan di Arab. Selama beberapa waktu, mereka saling mencari sampai akhirnya mereka dapat bertemu di Jabal Rahmah, sebuah padang pasir dan bukit yang gersang. Setelah bertemu, mereka membangun keluarga yang bahagia.

Nabi Adam dan Siti Hawa dikaruniai dua anak laki-laki dan dua anak perempuan. Pada kelahiran pertama, Siti Hawa melahirkan Qabil dan Iklima. Pada kelahiran kedua, Siti Hawa melahirkan Habil dan Yamliqo. Ketika mereka beranjak dewasa, Habil tumbuh menjadi seorang penggembala. Setiap hari dia menggembalakan kambing, domba, serta binatang lainnya di bukit-bukit berumput. Dia sangat telaten merawat hewan ternaknya sehingga hewan-hewan itu tumbuh sehat dan gemuk.

Sementara itu, Qabil bekerja sebagai petani. Dia mencangkul dan menabur benih tanaman di bukit. Namun, Qabil pemalas dan selalu mengeluh. Qabil malas mencangkul tanah yang keras dan enggan mengairi benih-benih tanamannya.

Dakwah Nabi Secara Sembunyi-Sembunyi

Wahyu pertama yang turun pada Nabi Muhammad SAW belum memerintahkan untuk melakukan dakwah Islamiyah kepada umat manusia, akan tetapi setelah itu dalam keadaan harap-harap cemas menanti turun wahyu selanjutnya, Malaikat Jibril datang kembali membawa wahyu yang kedua yaitu perintah untuk berdakwah, wahyu tersebut adalah Surat Al-Mudatsir ayat 1 -7, yaitu:
“Wahai orang yang berselimut (1) Bangunlah, lalu berilah peringatan (2) dan Agungkanlah Tuhanmu (4) dan bersihkanlah pakaianmu (5) dan tinggalkanlah segala (perbuatan) yang keji (6) dan janganlah engkau (Muhammad) memberi (dengan maksud) memperoleh (balassan) yang lebih banyak (7) dan Karena Tuhanmu, bersabarlah.”

Dengan turunnya wahyu kedua ini, Rasulullah memulai melakukan dakwah. Langkah pertama yang dilakukan beliau adalah dakwah secara sembunyi-sembunyi kepada keluarganya yang tinggal satu rumah, yaitu:
1. Istri beliau, Siti Khadijah
2. Putra paman beliau, Ali bin Abi Tholib
3. Putra angkat beliau, Zaid bin Haritsah

Kemudian disusul oleh sahabat-sahabat beliau yaitu:
4. Abu Bakar As-Siddiq
5. Utsman bin Affan
6. Sa’ad bin Abi Waqosh
7. Abdurahman bin Auf
8. Thalhah bin Ubaidillah
9. Abi Ubaidillah bin Jarroh
10. Fatimah binti Khottob
11. Sa’id bin Zahid Al-’Adawi

Mereka itulah yang kemudian dikenal dengan sebutan ASSABIQUNAL AWWALUN yang berarti orang-orang yang pertama masuk Islam.

Dakwah secara sembunyi-sembunyi dilakukan Nabi dipusatkan dirumah Arqom bin Abil Arqom.

Saturday, 3 October 2015

Al-Kindi (Tokoh Pelopor Peradaban Islam)


AL-KINDI
(175 - 260 H/800 - 873 M)

Al-Kindi dikenal sebagai ahli filsafat bangsa Arab dan diperkirakan “sebagai salah satu dari 12 pakar jenius dengan tingkat ibteligensia yang tinggi. Ia adalah seorang sanjana ensikiopedia. Di samping popularitasnya sebagai ahli filsafat, ia adalah ahli matematika, ahil astronomi, ahli fisika, ahli farmasi, dan ahli geografi.

Nama lengkapnya adalah Yaqub Ibnu Ishaq Ibnu Sabah al Kindi Abu Yusuf. Ia mendapatkannya dari bangsa al-Kinda dan dikenal dalam bahasa Latin dengan Alkindus. Ia lahir di Kufa di mana ayahnya adalah seorang gubernur.

Al-Kindi tumbuh dan belajar di al-Basra. Kemudian dia Pindah ke Baghdad di mana ia memperdalam belajarnya kepada banyak sarjana berkualitas. Ia adalah seorang yang seangkatan pada masa tiga kepemimpinan al-Ma’mun, al-Mu’taim, dan al-Mutawakkil yang juga seangkatan dengan tiga ahli astronomi, keluarga Banu Musa dan pakar astronomi Sanad lbnu Ali. Dia mencapai sebuah penghargaan yang tinggi dari al-Ma’mun dan at-Mu’tasim di mana al-Ma’mun memercayainya untuk melakukan tugas menerjemahkan buku Aristoteles seperti ahli filsafat Yunani lainnya. Ia juga difungsikan oleh al-Mutawakkil sebagai ahli kaligrafi. Sebagai catatan atas pandangan filsafatnya dari pengaduan oleh orang yang dengki terhadapnya, al-Mutawakkil memerintahkan untuk melakukan pengambil alihan atas semua buku-buku al-Kindi. Bagaimanapun kemudian hal ini semuanya akan kembali kepadanya.

Kontribusi Ilmiahnya
Ia menulis empat buku tentang manfaat sistem penomoran India dan membuat kontribusi yang nyata terhadap geometri bulat yang digunakan dalam mempelajari ilmu astronominya.

Ia memantau posisi bintang-bintang dan planet-planet, -terutama matahari dan bulan- dibandingkan dengan bumi dan pengaruh akhir alam mereka seiring meningkatnya fenomena. Ia muncul dengan terobosan dan pandangan tegas dalam penelitiannya, mencakup atas keaslian hidup di atas bumi. Ini menekan beberapa sarjana untuk mempertimbangkannya sebagai seorang pemikir tingkat tinggi.

Dalam ilmu kimia, dia menantang ide bahwa logam murni, seperti emas dapat disuling dan logam dasar. Dia menulis dalam sebuah risalah bahwa dia menyebut “Risalah dalam Perlawanan terhadap Kepura-puraan ahil kimia untuk Membuat Emas dan Perak dan Tipuan-tipuan Mereka”.
Dalam ilmu astronomi, al-Kindi tidak mempercayai pengaruh planet terhadap kegemukan manusia dan mematahkan perkiraan ahli astrologi didasarkan atas gerakan badan yang berhubungan dengan angkasa. Dia malah terpusat pada kepentingannya mempelajari keilmuan tentang alam semesta dan bintang-bintang didasarkan atas pemantauan mereka. Beberapa ahli sejarah memperkirakannya sebagai seorang dari delapan ahil astronomi termasyhur pada abad Pertengahan.

Dalam ilmu fisika, ia membuat kontribusi yang berharga terhadap ilmu geometri dan ilmu psikologi yang berhubungan dengan mata dan menulis sebuah buku tentang hal ini yang mempunyai pengaruh sangat besar kemudian terhadap Roger Bacon Witelo, dan sarjana lainnya.

Al-Kindi juga seorang insinyur brilian yang karya-karya dan teori-teorinya digunakan sebagai referensi dalam menyusun suatu karya, sebagian besar tentang daerah terusan seperti kasus sekitar penggalian terusan antara Tigris dan Sungai Eufrat.

Dalam ilmu kesehatan, kontribusi utamanya adalah percobaan membuat perhitungan secara sistematis tentang dosis yang diberikan dalam penggunaan obat-obatan.

Karya-karya Besarnya

Al-Kindi seorang penulis yang produktif; ia menulis dan menjelaskan beberapa buku. Beberapa pendapat terdapat perbedaan seperti jumlah keseluruhan tentang karyanya, yaitu antara 230, 270 dan 300 karangan dan buku. Dalam buku-buku ini, dia menulis beberapa pembahasan, termasuk ilmu filsafat, ilmu astronomi, ilmu aritmatika, ilmu obat-obatan, ilmu fisika, ilmu logika, ilmu pasang, ilmu logam, ilmu batu-batuan, besi dan bentuk-bentuk pedang. Ia juga seorang penerjemah awal karya-karya berbahasa Yunani ke dalam bahasa Arab.

Hanya beberapa dari karya-karyanya yang akan dipersembahkan didasarkan atas pernyataan-pernyataan dari Tawkan dan Zarkah :
- Risalah II Madkhal ha Aritmetica (Pengantar Ilmu Aritmatika): terdapat 5 risalah;
- Risalah II lsti’mal al-Hissab al-Hindi (Fungsi Penghitungan India): terdapat 4 risalah;
- Risalah fi ‘hal al-Awda’ Noujoumia (Posisi Bintang-bintang);
- Risalah fi Sina’at al-Usturlab (Membuat laboratorium Astronomi);
- llahyat-e-Aristu (Filsafat Aristoteles);
- Aduiyah al-Murakkab (Bahan Campuran Obat-obatan);
- Rissalat al-Mosiqa (Risalah dalam Musik);
- Al-Mad wa al-Jazr (Pasang) dan
- Assuyuf wa Ajnassuha (Pedang-pedang).


Gerard Cremona menerjemahkan banyak buku-buku al-Kindi ke dalam bahasa Latin. Pengaruh buku-buku ini terhadap pengembangan beberapa bidang ilmu terus berlanjut sampai beberapa abad.

Banu Musa Ibnu Shakir (Tokoh Pelopor Peradaban Islam)


BANU MUSA IBNU SHAKIR
(WAFAT TAHUN 259 H /872 M)

Musa Ibnu Shakir tinggal di Baghdad sekitar masa kepemimpinan Al-Ma’mun dan salah satu di antara yang sangat dekat dengan istana. Ia tertarik dalam bidang ilmu astronomi dan ilmu astrologi. Pada saat meninggalnya, ia meninggalkan tiga anak yang masjh berusia muda. AI-Ma’mun mengambil mereka di bawah perlindungannya dan menunjuk Ishak Ibnu Ibrahim al-Masbaghi untuk memperhatikan mereka. Kemudian mereka ditempatkan di Bayt aI-Hikmah (Rumah kebijaksanaan) yang ditempatkan di dalamnya sebuah perpustakaan yang penting, sebuah pemantauan perbintangan, dan pusat penerjemahan filsafat Yunani dan karya keilmuan. Keluarga Banu musa tumbuh dalam lingkungan keilmuan ini dan menjadi sarjana yang terkenal di Bayt aI-Hikmah. Ketiga keluarganya, Muhammad, Ahmad, dan al-Hassan dikenal sebagai Banu Musa atau tiga bersaudara. Yang tertua dari mereka, Abu Jaafar Muhammad adalah seorang ilmuwan dengan pengetahuan yang mendalam dalam ilmu geometri, perbintangan, dan “Almajes’. Ahmad adalah seorang ahli dan pembaru dalam bidang teknologi mekanika. Al-Hassan seorang yang mempunyai keahlian yang mendalam tentang geometri. Yang tertua dari ketiga bersaudara ini meninggal pada 872 M.

Kontribusi llmiahnya

Keluarga Ibnu Musa sangat pintar dalam bidang ilmu matematika, ilmu astronomi, ilmu mekanik dan ilmu geometri dan menambah perkembangan mereka dengan penemuan dan inovasi penting.

Kontribusi keilmuan mereka dalam mekanik muncul dalam penemuan berseri tentang alat-alat keilmuan dan perlengkapan alat otomatis, seperti perangkat mesin sawah, air mancur yang menunjukkan kesan luar biasa dengan air yang bisa mendaki. Mereka juga menciptakan perlengkapan dari alat rumah tangga serta main-mainan yang mirip mesin untuk tenaga tank beban, daya angkat atau muatan.

Keluarga Banu Musa mempunyai keahlian yang mendalam dalam ilmu matematika umum dan menempatkan pengetahuan matematika mereka dalam ilmu terapan. Mereka berhasil dalam hal menciptakan bentuk tanda bulat lonjong.

Metode ini terdiri atas penanaman dua peniti pada dua tempat terpisah (poin), mengambil sebuah benang untuk mengukur jarak antara dua tempat terpisah (poin). Benang harus diketatkan dan kedua ujung kemudian meletakkannya di sekitar peniti dan sebuah pensil diselipkan ke dalam ujung lipatan yang lain. Ketika pensil berputar searah jarum jam, bentuk bulat lonjong akan tergambar.

Dalam bidang ilmu astronomi, keluarga Banu Musa menilai titik perpindahan matahari di kalender orang Persia dan pengembangan kalender untuk posisi planet. Mereka juga bekerja tentang perubahan meteorologi dan mencatatkan pemantauan.

Ketuarga Banu Musa juga memainkan peranan penting dalam pengembangan ilmu matematika, ilmu astronomi dan ilmu geometri melalui risalah mereka dan dengan menyiapkan sponsor dan dukungan untuk penerjemahan dari ilmuwan. Dalam hal ini, penulis berkebangsaan Jerman Sigrid Hunkah berkata tentang keluarga Banu Musa:”Mereka mengirim duta (utusan) kepada dinasti Bizantium atas keberhasilan mereka dalam bidang ilmu filsafat, ilmu astronomi, ilmu matematika, dan naskah ilmu kedokteran. Mereka berjuang sampai kepada nilai pertimbangan mengeluarkan pengorbanan untuk memperoleh warisan orang Yunani yang membuat mereka tinggal di rumah, dekat dengan tempat al-Mutawakil, yang kemudian meletakkan hasil karya mereka, sebuah tim penerjemah yang besar dari semua bagian negeri yang bekerja tiada henti-hentinya.

Karya-karya Besarnya
Keluarga Banu Musa menulis dalam beberapa bidang keilmuan, seperti ilmu geometri, ilmu pengukuran tanah, ilmu cones, ilmu astronomi, ilmu mekanika dan ilmu matematika. Publikasi buku-buku mereka mencakup sebagai berikut :

- Kitab al-Hiyal, merupakan buku mereka paling terkenal di mana mereka menyusun ilmu mekanika lama sebaik pengalaman pribadi mereka. Pembuat catatan buku ini, Dr. Ahmad Yussuf Hassan berkata bahwa ketertarikan terhadap Kitab aI-Hiyal dimulai di dunia Barat pada akhir abad ke-19. Keseriusan belajar belum muncul sampai permulaan abad ke 20 dengan publikasi melalui Fiedeman dan Hauser tentang makalah dalam buku ini. Tahun 1979, Hill menerjemahkan buku mi ke dalam bahasa lnggris. Kitab al-Hiyal diterbitkan pada tahun 1981 oleh Institut Pusaka Keilmuan Arab di Syria setelah mengalami perbaikan dan catatan oleh Dr. Ahmad Vussuf Hassan dan lainnya;
- Kitab Missahat Al-Akr;
- Kitab Kismat Azzawaya ha Talatat Akssam Mutassawiya (Pembagian sudut ke dalam tiga bagian yang seimbang), diterjemahkan oleh Gerard Cremona kedalam bahasa Latin; Kitab Chalk al-Handassi, sebuah buku tentang bentuk geometrika;
- Kitab Karakt al-Falak al-Ula (Gerakan Pertama bintang).

Ini adalah catatan bahwa keluarga Banu Musa bekerja sangat dekat satu dengan yang lainnya yang menjadikan tidak mungkin untuk memisahkan kerja dari setiap pribadi mereka. Hal lain yang penting adalah bahwa mereka memainkan peranan luar biasa dalam pengembangan ilmu matematika, ilmu astronomi dan ilmu geometri dan memiliki sebuah pengaruh yang luas pada masa mereka.

Tabir Wanita