Jiwa yang tenang itu terbang menemui Tuhannya ketika ajal menjemputnya setelah dia menjadi teladan yang luar biasa dalam berdakwah ke jalan Allah dan jihad di jalan-Nya. Dia hidup mendampingi Rasulullah saw selama 25 tahun. Sepanjang waktu dia merupakan istri yang bijaksana, cerdas, dan tidak pernah pelit untuk memberikan sesuatu yang dapat mendatangkan keridhaan Allah dan rasul-Nya. Maka, pantas kalau dia diberi kabar gembira sebagai penduduk surga.
Begitulah ibu kita pergi meninggalkan dunia ini. Kenangan tentang dirinya tidak akan pernah hilang ditelan waktu. Kalau kita tuliskan semua tentang kebaikannya, kertas akan habis sebelum kita menulis sebagian kecil saja dari kemuliaan dan keutamaannya yang memenuhi seluruh dunia ini.
Demi Allah, ibu kita Khadijah memiliki keutamaan yang amat besar bagi seluruh kaum muslimin dan muslimat sampai hari Kiamat nanti. Dialah yang menjadi penopang Rasulullah saw dalam dakwah dan menjadi tempat bersandar beliau ketika menghadapi berbagai ujian dan cobaan.
Inilah kami, menyampaikan sejarah hidupnya kepada seluruh muslimah agar mereka mau belajar bagaimana seharusnya teladan yang sesungguhnya, ketika tidak ada lagi keteladanan itu.
Wahai saudaraku kaum muslimat, inilah ibu kita Khadijah, teladan yang tak pernah terulang sepanjang zaman. Sejarah hidupnya dapat menjadi bekal untuk menuju jalan kesucian, pengorbanan, dan kemurahan hati.
Akhirnya, tidak ada kata yang lebih pantas untuk diucapkan dalam rangka mengucapkan selamat jalan kepada ibu kita ini selain membacakan firman Allah swt.,
“Sesungguhnya, orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman-taman dan sungai-sungai, di tempat yang disenangi di sisi Tuhan yang Berkuasa.” (Al-Qamar [54]: 54-55)
Semoga Allah meridhainya dan menjadikan surga sebagai tempat tinggalnya.
Demikian akhir rangkaian biografi Siti Khadijah ra, semoga rangkaian biografi Siti Khadijah ra. ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.
0 komentar:
Post a Comment