Saturday, 29 October 2016

Peperangan Melawan Kaum Murtad (Biografi Lengkap Abu Bakar Ash Shiddiq ra.)

Biografi Lengkap Abu Bakar Ash Shiddiq ra.
Wafatnya Rasulullah saw. telah memancing kemurtadan sebagian kabilah Arab. Mereka keluar dari Islam dan memeluk agama lamanya. Khalifah baru, Abu Bakar AshS hiddiq, segera mengeluarkan kebijakan menumpas berbagai gerakan yang menjurus pada kekafiran, kesesatan dan kemurtadan. Dia mengagendakan penyatuan seluruh semenanjung Arab dalam pangkuan Islam. 

Gejala kemurtadan itu dilatarbelakangi beberapa faktor. Sebagian kabilah tidak mau membayar zakat. Mereka ingin terbebas dari beban keagamaan Islam dan kembali pada tradisi jahiliah. Sebagian kabilah lain ingin merebut tongkat kekuasaan untuk memimpin seluruh daratan Arab. Dari sini, muncullah sejumlali nabi palsu yang mengecoh Umat manusia. 

Sebagian kabilah Arab, di antaranya Abas, Dzabyan dan lain sebagainya, berniat untuk menyerbu kota Madinah. Mereka ingin mendudukinya sebagai pintu gerbang untuk menguasai seluruh semenanjung Arab. 


Abu Bakar Ash-Shiddiq sangat perhatian dengan rencana busuk suku Abas dan Dzabyan. Karena itu, dia menyiagakan para penjaga secara penuh pada waktu malam dan siang. Dia mengumumkan kepada kaum muslimin supaya bersiap siaga kalau sewaktu-waktu musuh menyerang. 

Ternyata, serangan itu bukan isapan jempol belaka. Pada suatu malam, kalangan murtad itu menyerbu kota Madinah. Kaum muslimin pun bergegas mengangkat senjata untuk mempertahankan kota dan membela Islam. Dengan pertolongan Allah, akhirnya kaum muslimin berhasil memukul mundur musuh. 

Musuh mundur sampai ke sebuah tempat yang bernama Dzu A1-Qishah. Pihak musuh berkeyakinan bahwa serangan pertama merek ke kota Madinah telah berbuah kemenangan dan mereka bakal menyempurnakan kemenangan itu pada hari kedua. 

Dengan mata hatinya yang begitu tajam, Abu Bakar Ash-Shiddiq mempunyai rencana cerdik untuk memporak-porandakan musuh. Beliau mempersiapkan pasukannya dan keluar dari kota Madinah pada saat malam mulai larut. Beliau meminta pasukan untuk mengendap-endap dan menyembunyikan diri di balik gelapnya malam kemudian secara mendadak menyerang kaum kafir itu. 

Dengan kecepatan yang tiada tara, ditunjang malam yang begitu pekat, pedang-pedang kaum muslimin berhasil menebas dan memenggal kepala kaum murtad itu. Setelah menyerang, mereka langsung kabur ke seluruh penjuru. Hingga akhirnya ketika pagi tiba, musuh ketakutan dan lari tunggang langgang karena banyak tentaranya yang tewas terpenggal kepalanya. Kemenangan pertama sudah diraih oleh khalifah Abu Bakar AshS hiddiq. 

Gerakan murtad tidak berhenti sampai di situ. Datang berita kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq yang menceritakan bahwa arus gerakan kaum murtad berlanjut ke seluruh semenanjung Arab. 

Di bagian selatan, tepatnya di Negeri Yaman, ada A1-Aswad Al-Ansi yang berhasil meruntuhkan kekuasaan gubernur yang diangkat oleh Rasulullah saw. di sana. Dia berhasil menguasai seluruh negeri. 

Di bagian utara, Musailamah bin Habib Al Kadzdzab memproklamasikan diri sebagai nabi. kaum Bani Hanifah berkumpul di sekelilingnya menjadi pengikut setianya. Jumlah mereka tidak kurang dari empat puluh ribu pasukan. 

Di kabilah Asad, ada Thulaihah bin Khuwailid Al-Asadi yang menghasut kaumnya agar tidak menunaikan zakat. Di tempat lain, ada Malik bin Nuwairah Al-Yarbu’i. Dia mengumpulkan semua anggota sukunya dan berjalan mengikuti gerbong. Sajah At Taghlibiyah yang mendeklarasikan dirinya sebagai nabi. Sajah dinikahi oleh Musailamah Al-Kadzdzab. 

Abu Bakar Ash-Shiddiq ingin kelar sendiri untuk memerangi kaum murtad itu. Tetapi para sahabat senior melarangnya. Sahabat yang paling gencar menccgah keluarnya khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq untuk memimpin pasukan kaum muslimin adalah Ali bin Abu Thalib. Ali meminta Abdur-Rahman bin Auf untuk menjadi panglima pasukan guna berangkat ke kantong-kantong kaum murtad itu. Khalifah pun merasa tenang dengan rencana itu. Jadi, beliau tidak perlu turun tangan secara langsung. 

Abu Bakar Ash-Shiddiq hanya mempersiapkan pasukan. Dia melantik seorang panglima pada setiap batalion pasukan dan diperintahkan untuk berangkat ke tempat tertentu.
  1. Khalid bin Walid berangkat memerangi Thulaihah bin Khuwailid di Bani Asad dan para sekutunya yang berasal dari kaum murtad Bani Thayyi, Abas dan Dzabyan. Kalau tugas itu sudah selesai, dia diperintahkan memimpin pasukan untuk menumpas Malik bin Nuwairah yang menjadi pemimpin kaum murtad Bani Tamim di daerah Al-Bathah.
  2. Ikrimah bin Abu Jahal diperintahkan membumihanguskan gerakan
  3. Musailamah Al-Kadzdzab di daerah Yammah.
  4. Syurahil bin Hasanah diperintahkan untuk mengikuti jejak ‘Ikrimah dengan tujuan yang sama.
  5. Thariqah bin Hajiz diperintahkan berangkat ke Bani Salim dan para sekutunya seperti Bani Hawazin.
  6. Amru bin Al-Ash diperintahkan berangkat ke daerah Qadha’ah, Wadi’ah dan Al-Harits.
  7. Khalid bin Sa’id diperintahkan untuk berangkat ke Syam.
  8. A1-’Ala’ bin A1-Hadhrami diperintahkan berangkat ke daerah Bahrain.
  9. Hudzaifah bin Muhshan A1-Ghalfani diutus berangkat ke daerah Daba Ba’uman.
  10. Arafah bin Hartsamah diperintahkan untuk memerangi penduduk Maharah.
  11. Al-Muhajir bin Abu Umayyah diperintahkan berangkat untuk menyerbu rombongan A1-Aswad di daerah Shan’a’, kemudian dilanjutkan ke Hadhramaut.
  12. Suwaid bin Muqarrin Al-Muzanni berangkat ke daerah Tihamah di Yaman.
Kemudian, Abu Bakar Ash-Shiddiq membagi-bagikan selebaran kepada seluruh kabilah Arab. Selebaran itu isinya sama :
“Dari Abu Bakar; Khalifah Rasulullah saw. Surat ini ditujukan kepada siapa saja yang telah menerima suratku ini, baik yang umum maupun yang khusus; baik mereka yang masih tetap memegang teguh Islam maupun sudah keluar darinya.

Keselamatan atas siapa saja yang mengikuti petunjuk dan tidak melenceng setelah mendapatkan petunjuk kearah kesesatan dan kegelapan.

Sesungguhnya aku memuji Allah yang tidak ada tuhan selain Dia. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Dia semara. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Kita membenarkan apa yang dibawa oleh Muhammad dan menolak apa yang dibuang dan diperangi oleh Rasulullah saw. 

Perlu diketahui. sesungguhnya, Allah telah mengutus Muhammad dengan benar dari sisi-Nya kepada semua makhluk-Nya untuk membawa kabar gembira dan peringatan serta menyeru ke jalan Allah dengan izin Allah.

Rasulullah saw. membawa pelita yang menerangi untuk memberi peringatan kepada orang Yang hidup durhaka dan meluruskan perilaku orang- orang kafir. Allah menganugerahi hidayah kebenaran kepada siapa saja Yang menerima seruan ini, dan Rasulullah saw. menghancurkan siapa saja yang berpaling darinya dengan izin Allah. Sehingga kemudian, ada yang taat dan ada yang durhaka dalam menyikapi Islam ini”. 

Dalam surat itu juga ada pernyataan berikut ini :
“Telah sampai berita kepadaku bahwa ada sebagian dari kalian yang keluar dari agamanya, padahal sebelumnya dia mengikrarkan Islam dan mengerjakan amal saleh. Kalian telah menipu Allah dan pura-pura tidak tahu akan perintah-Nya. Sungguh, kalian justru mematuhi bujukan setan. 

Aku mengutus fulan kepada kalian. Dia membawa pasukan yang terdiri dari sahabat Muhajirin dan Anshar serta para tabi‘in. Aku memerintahkannya agar tidak memerangi dan membunuh siapa pun sampai dia menyerukan kepada mereka untuk kembali ke jalan Allah. 

Siapa saja yang mau menerima ajakan itu, mengikrarkan Islam kembali, menghentikan perbuatan buruk dan beramal saleh, maka dia akan diterima dan akan dibantu. Tetapi, siapa saja yang menolak, maka aku memerintahkan kepada si fulan untuk memerangi mereka sehingga tidak ada satu orang pun yang tersisa dari mereka di muka bumi ini. Mereka semua akan dibakar dengan api dan mereka semua akan dibunuh. Kaum wanita ataupun anak kecil akan ditawan. Tegasnya, sekali lagi, tidak ada seorang pun yang akan diterima kecuali memang dia beragama Islam. 

Siapa saja yang mengikutinya, maka jauh lebih baik baginya. Tetapi siapa yang meninggalkannya, maka dia tidak akan pernah melemahkan Allah. Aku telah memerintahkan semua utusanku untuk membacakan suratku ini di setiap tempat berkumpul yang sekiranya bisa didengar oleh semua orang.
Kalau kaum muslimin sudah mengumandangkan azan, maka biarkanlah mereka, tetapi kalau mereka tidak mengumandangkan azan, maka kobarkanlah peperangan terhadap mereka. Kalau mereka mengumandangkan azan, maka aku akan mempertanyakan tanggungjawab mereka atas hal itu. Akan tetapi, kalau mereka menolak mengumandangkan azan, maka hukuman akan segera dijatuhkan kepada mereka. Jika mereka mengikrarkan Islam, maka hal itu akan diterima dan mereka pun akan dibimbing menuju keadaan yang lebih baik.” 

Biografi Abu Bakar selanjutnya bisa dibaca pada postingan selanjutnya yang berjudul : Penaklukan Negeri Irak (Biografi Lengkap Abu Bakar Ash Shiddiq ra.)

0 komentar:

Post a Comment

Tabir Wanita