Friday, 9 September 2016

Shalat Gerhana (Bulan Dan Matahari)

shalat gerhana bulan, shalat gerhana matahari
Shalat gerhana ada dua macam, yakni shalat gerhana bulan dan shalat gerhana matahari
Firman Allah Swt.:
“Janganlah bersujud kepada matahari dan janganIah (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya (FUSSILAT. 37)

Sewaktu Ibrahim putra Rasulullah dan Mariah Alqibtiyah meninggal, terjadi gerhana mataharii. Maka orang-orang berkata,”Gerhana matahari tenjadi karena matinya Ibrahim.” Rasulullah Saw. menjawab perkataan yang demikian, agar jangan sampai mereka salah paham. 

Hadis : “Sesungguhnya matahari dan bulan keduanya menjadi tanda (dalil) dan dalil-dalil adanya Allah dan kekuasaan-Nya. Kedua gerhana (terjadi) bukan karena matinya seseorang, dan tidak pula karena hidupnya seseorang. Maka apabila kamu lihat kedua gerhana, hendaklah kamu berdoa kepada Allah, dan shalat sampai gerhana itu lenyap.” (RIWAYAT BUKHARI DAN MUSLIM)

Hukum shalat gerhana adalah “sunah istimewa” boleh berjamaah dan boleh juga tidak.

Caranya adalah sebagai berikut :
a. Sekurang-kurangnya dua rakaat sebagaimana salat sunat yang lain. 

b. Hendaklah takbir dengan niat salat gerhana, membaca Fãtihah, rukuk, berdiri kembali, dan membaca Fatihah; kemudian rukuk sekali lagi, i’tidal, lalu sujud dua kali. Ini terhitung satu rakaat. Kemudian hendaklah diteruskan satu rakaat lagi seperti rakaat pertama juga. Jadi, salat gerhana ini dua rakaat dengan empat kali rukuk, empat kali berdiri membaca Fatihah, dan empat kali sujud. 

c. Cara yang ketiga adalah seperti yang kedua, hanya berdirinya agak lama dengan membaca surat yang panjang, dan rukuknya lama pula. Bacaan shalat gerhana ialah dengan bacaan nyaring (keras). baik gerhana bulan ataupun gerhana matahari; karena Rasulullah Saw. sewaktu shalat gerhana, beliau mengeraskan bacaan beliau. Sebagian ulama berpendapat bahwa bacaan shalat gerhana bulan dikeraskan karena terjadi di waktu malam hari, tetapi bacaan salat gerhana matahari tidak dikeraskan karena shalat itu terjadi pada siang hari. Sesudah salat gerhana disunatkan berkhotbah memberi nasihat kepada umum tentang apa-apa yang menjadi kepentingan pada waktu itu; menyuruh mereka tobat (menyesal) dan segala pekerjaan yang salah, serta menyuruh beramal kebaikan, seperti bersedekah, berdoa (meminta apa yang diingini), dan meminta ampun dari segala dosa.

0 komentar:

Post a Comment

Tabir Wanita