1. Bahan Penciptaan Malaikat
Rasulullah SAW. memberitahukan kepada kita dalam hadits yang diriwayatkan dari ‘Aisyah binti Abi Bakar RA. Bahwa bahan yang menyusun penciptaan Malaikat adalah cahaya. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW. “Malaikat diciptakan dari cahaya, Jin diciptakan dari kobaran api, dan Adam diciptakan daii apaapa yang telah diterangkan kepada kalian.” (HR. Imam Muslim).
Rasulullah SAW. memberitahukan kepada kita dalam hadits yang diriwayatkan dari ‘Aisyah binti Abi Bakar RA. Bahwa bahan yang menyusun penciptaan Malaikat adalah cahaya. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW. “Malaikat diciptakan dari cahaya, Jin diciptakan dari kobaran api, dan Adam diciptakan daii apaapa yang telah diterangkan kepada kalian.” (HR. Imam Muslim).
Rasulullah SAW tidak menjelaskan secara gamblang kepada kita tentang cahaya seperti apa yang menyusun materi penciptaan Malaikat. Oleh karena itu, kita tidak bisa menyelami permasalahan ini untuk lebih menentukan jenis cahaya tersebut, karena hal itu adalah perkara ghaib yang tidak ada penjelasan yang melebihi penjelasan hadits di atas.
Sedangkan apa yang diriwayatkan dan lkrimah ra. Bahwa ia berkata:
“Malaikat itu diciptakan dari cahaya kemuliaan, dan Iblis diciptakan dan api kehinaan.”
Juga apa yang diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr bahwa ia berkata: “Allah menciptakan Malaikat dari cahaya kedua hasta dan dada.”
Adapun yang disebutkan oleh Waliyullah ad-Dahiawi di dalam Hujjatul Baalighah (hlm.33), yaitu bahwa Malaa-ul A’laa (para Malaikat) itu terbagi tiga jenis:
- Yang Pertama, alam kebenaran, dimana tatanan kebenaran bergantung kepada mereka. Maka mereka diciptakan dalam bentuk jasad dan cahaya, seperti api yang pernah dilihat oleh Nabi Musa, kemudian ditiupkan padanya ruh yang mulia.
- Yang Kedua, terjadi percampuran yang tepat di dalam uap-uap tipis dan beberapa unsur yang mengakibatkan bergejolaknya jiwa mulia yang sangat menolak keburukan-keburukan sifat-sifat kehewanan.
- Yang Ketiga, mereka adalah jiwa-jiwa manusia yang sumbernya hampir sama dengan sumber Malaikat, dimana ia senantiasa melakukan amalan-amalan yang menyelamatkan yang menjadikan mereka disejajarkan dengan para Malaikat. Kemudian dihilangkan darinya unsur-unsur (manusia) sehingga ia berjalan di jalur para Malaikat dan dianggap bagian dari Malaikat.
2. Kapan Malaikat Diciptakan?
Kita tidak mengetahui secara pasti kapan diciptakannya para Malaikat. Allah SWT tidak mengabarkan kepada kita tentangnya. Akan tetapi kita mengetahui bahwa Allah SWT, menciptakan Malaikat sebelum Allah menciptakan Nabi Adam AS, bapak manusia. Allah telah mengabarkan kepada kita bahwa Allah memberiahukan kepada Malaikat-Nya bahwa Dia hendak menjadikan seoorang khalifah di atas bumi. Allah berfirman :
Artinya : “Dan (ingatlah) ketika Rabb-mu beriman kepada para alaikat, Aku menjadikan khalifah di bumi....” (QS. Al - Baqarah : 30).
Yang dimaksud dengan khalifah disini iadalah Nabi Adam AS. Kemudian Allah memerintahkan mereka untuk sujud kepada Adam setelah Allah SWT menciptakannya. Sebagaimana Firman-NYa :
Artinya : Maka apabila aku telah menyempurnakan (kejadian besar)nya ,dan aku telah meniupkan ruh (ciptaan)Ku kedalamnya,maka kamu (wahai parah malaikat) tunduklah kepadanya (Adam) dengan bersujud.” (QS.Al Hijr:29).
0 komentar:
Post a Comment