5. Untuk Menyembuhkan Penyakit Panas Atau Penyakit Perut
Caranya :
Ambillah segelas air, lalu bacalah lafal sebagai betikut :
Caranya :
Ambillah segelas air, lalu bacalah lafal sebagai betikut :
“Allaahumma innahu balaghanii ‘an nabiyyika wa rasuulika Muhammadin shallaahu ‘alaihi wasallama annahu qaala : Al Faatihtu li maa quriat lahu: Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillaahi Rabbil ‘aalamiin. Arrahmaanir rahiim. Maaliki yaumid diin. Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’aiin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina ‘an ‘amta ‘alaihim ghairil maghdhq ‘alaihim Wa laddhaalliin. Amiin.”
Sehabis membaca lalu tiup-tiuplah air yang ada dalam gdas itu, kemudian minumkanlah kepada orang yang sakit perut. Insya Allah akan lekas sembuh. Cobalah dengan penuh keyakinan.
6. Cara Penyembuhan Lain Dengan Surat Al Fatihah
Caranya :
Letakkanlah tangan pada tempat yang sakir sambil membaca surat Al Fatihah kemudian disambung dengan doa di bawah ini 7 kali :
1. Untuk dirinya sendiri
“Allaahumma adzhib ‘annii suua maa ajidu wa fuhsyahu bi da’wati nabiyyikal amiinil makiini ‘indaka.”
2. Untuk orang lain
“Allaahumma adzhib ‘anhu (untuk perempuan diganti “anha”) suua maa yajidu (untuk perempuan diganti “tajidu”) wa fubsyahu bi dawati nabiyyikal amiinil makiini ‘indaka.”
Artinya:
Ya Allah, hilangkan dariku kejelekan sesuatu yang telah aku alami serta kekejiannya, dengan doa Nabi-Mu yang terpercaya lagi sangat teguh pendirian di hadapan-Mu.”
Insya Allah dengan jalan ini segala penyakit yang menimpa kita akan cepat sembuh.
Keterangan :
Menurut Ibnul Qayyim Al Jauzi, A1-Qur’an, khususnya surat Al Fatihah dapat mengobati penyakit rohani maupun penyakit jasmani. Sebaaimana diterangkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Iman Bukhari dari Abu Sa’id Al Khudri ra. :
Menurut Ibnul Qayyim Al Jauzi, A1-Qur’an, khususnya surat Al Fatihah dapat mengobati penyakit rohani maupun penyakit jasmani. Sebaaimana diterangkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Iman Bukhari dari Abu Sa’id Al Khudri ra. :
“Kunna fi masiirin lanaa fa nazalnaa fajaa at jaariyatun faqaalat innaa sayyidal hayyi saliimun wa inna nafaranaa ghaybun fa hal minkum raaqin. Faqaama ma’ahaa rajulun maa kunnaa na’binuhu bi ruqyatin fa raqaahu fa baria. Fa amara lahu bi tsalaatsiina syaatan wasaqaanaa labanan fa lammaa raja’a qulna lahuu a kunta tuhsinu ruqyatan au kunta tarqii? Qaala laamaa raqaitu illaa bi ummil kitaabi qulna laa tuhadditsuu syaian hatta na’tiiya wa nas ala rasuulaliaahi. Fa lammaa qadimnal madiinata dzakarnaahu linnabiyyi. Fa qaala:. Wamaa kaana yudriihi innahaa ruqyatun. Iqsimuu wadhribuu lii bisahmin”
Artinya :
“Pada suatu han kami bersama-sama dalam perjalanan. Kami bertempat di suatu dusun. Tiba-tiba datang seorang budak pĂ©rempuan seraya berkata “Sesungguhnya pemimpin desa ini sakit dan tak seorang pun di antara kami yang dapat mengobatinya”. Lalu salah seorang dari rombongan kami berdiri dan mengikuti budak tadi. Kami tidak mengira yang ia dapat menjadi dukun. Orang yang sakit itu lalu dimanterainya dan sembuhlah. Kepadanya diberi 30 ekor kambing dan kepada kami disuguhkan susu. Ketika dia kembali kami bertanya, “Apakah kamu membolehkan mantera, dan apakah kamu tukang mantera?” la lalu menjawab, “Tidak, saya bukan ahli mantera, tetapi saya hanya membacakan Ummul Kitab (Surat Al Fatihah). “Kami katakan, Kejadian ini jangan dikabarkan kepada siapapun sebelum kita tanyakan kepada Rasulullah Saw. lebih dahulu. “Setelah kami sampai di Madinah, kami datang kepada Rasulullah Saw Beliau bersabda, “Siapa tahu bahwa surat itu (Surat Al Fatihah) adalah mantera (obat), bagilah hadiah itu dan berikan saya sebagian darinya."
Dari hadis di atas jelaslah bahwa Al Qur’an, khususnya Surat Al Fatihah dapat menjadi obat, baik obat rohani ataupun jasmani. Dan cara mengobati dengan memakai ayat Al Qur’an iin boleh. Ini terbukti karena Rasulullah Saw. berkenan untuk minta sebagian dari hadiah yang diperoleh dari sahabatnya dari hasil mantera.
Camkanlah firman Allah dalam Surat Al Israa ayat 82 :
“Wa nunazzilu minal qur’aani maa huwa syifaaun wa rahmatul lil mukminiina wa laa yaziidudz dzaalimiina illaa khasaaraa.”
Artinya :
“Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.”
0 komentar:
Post a Comment