Tuesday 20 October 2015

Sifat-Sifat Tercela Pasukan Gajah

Pasukan gajah yang dipimpin Abrahah akhirnya gagal menghancurkan Ka’bah. Mereka dihancurkan oleh Allah SWT, karena memiliki sifat-sifat yang tercela.

Beberapa sifat tercela yang dimiliki pasukan Abrahah adalah sebagal berikut:
a. Iri
Sifat iri adalah rasa tidak senang apabila orang lain mendapat nikmat atau kesenangan. Rasa iri dipihak Abrahah mulai muncul ketika Mekah berkembang menjadi kota yang ramai. Bahkan keramaian kota Mekah mengalahkan Kota San’a yang menjadi tempat tinggal mereka. Abrahah merasa tidak senang apabila kota Mekah menjadi kota yang ramai. Kota Mekah ramai karena adanya ka’bah yang dikunjungi penduduk negeni-negeri disekitar Jazirah Arab.

b. Dengki
Rasa iri itu bertambah menjadi dengki. Dengki adalah menginginkan kenikmatan yang didapat orang lain berpindah kepadanya. Oleh karena itu, Abarahah kemudian mendirikan gereja untuk menyaingi Kabah dan mengunjungi gerejanya dengan demikian, ia telah melakukan usaha agar keramaian di kota Mekah berpindah ke kota San’a.

c. Dendam
Namun, harapan Abarahah tidak menjadi kenyataan. Orang-orang tetap tidak mau mengunjungi gerejanya. Mereka tetap saja berduyun-duyun mengunjungi Ka’bah. Melihat kenyataan itu, Abrahah merasa sakit hati karena usahanya telah gagal. Ia menjadi dendam yakni keinginan yang kuat untuk membalas.

d. Sombong
Dalam perjalananya menuju Mekah, pasukan Abrahah melakukan perampasan dan keonaran. Mereka berjalan dengan penuh rasa sombong. Sombong adalah rasa tinggi hati dan meremehkan orang lain. Mereka menganggap dirinya yang paling hebat. Mereka merampas harta penduduk yang lemah.

Allah SWT, akhirnya menurunkan azabnya. Sifat-sifat tercela yang mereka tunjukkan dibalas Allah SWT, dengan azab yang pedih. Banyak diantara prajurit mereka yang mati. Pasukan mereka bercerai-berai tak tentu arah.

Rangkuman
  1. Abrahah adalah Gubernur Yaman untuk Kerajaan Habasyah (Etiopia). Abrahah membangun pusat pemerintahan di kota San’a. Pada waktu itu, yang menduduki tahta kerajaan Habasyah adalah Raja Najasyi. Yaman mempunyai letak yang strategis, oleh karena itu, Yaman menjadi rebutan Negara-negara lainnya.
  2. Pasukan gajah menyerang Ka’bah pada tahun 571 Masehi. Pasukan Abrahah merampas harta penduduk yang mereka jumpai sepanjang perjalanan.
  3. Pasukan gajah dihancurkan oleh Allah SWT, dengan mengirimkan burung Ababil. Pasukan gajah hancur dan gagal menghancurkan Ka’bah:
  4. Sifat-sifat tercela pasukan gajah adalah sebagai berikut:
  5. Iri adalah rasa tidak senang apabila orang lain mendapat nikmat atau kesenangan.
  6. Dengki adalah menginginkan kenikmatan yang didapat orang lain berpindah kepadanya.
  7. Dendam adalah keinginan yang kuat untuk membalas.
  8. Sombong adalah rasa tinggi hati dan meremehkan orang lain.

Monday 19 October 2015

Pasukan Gajah Menyerang Ka’bah

Dalam perjalanannya menuju Mekah, pasukan Abrahah berhenti di desa Mugammas dekat kota Taif. Pasukan ini merampas harta benda dan hewan peliharaan masyarakat desa itu dengan kejam. Sesampainya di Tihamah, mereka kembali melakukan aksi perampasan. Bahkan mereka juga merampas 200 ekor unta milik Abdul Muthalib kakek Nabi Muhammad SAW. Ia adalah seorang tokoh yang terkemuka dikalangan suku Quraisy. Abdul Muttalib diberi kepercayaan memegang kunci dan menjaga Ka’bah. (baca juga : Peristiwa Penting Pada Saat Nabi Muhammad Lahir)

Di lain pihak, penduduk Mekah seperti mendapat firasat akan terjadinya suatu peristiwa besar. Selama beberapa tahun, mata air zam-zam hilang. Menjelang peristiwa serangan pasukan gajah itu, Abdul Muttalib tiba-tiba menemukan kembali mata air itu. Penduduk Mekah kemudian berhasil menggali kembali sumur zam-zam.

Setelah mengetahui untanya dirampas oleh Abrahah, Abdul Muthalib menemui Abrahah dan mengajaknya berunding. Dalam perundingan itu, Abdul Muttalib berkata,” Wahai Abrahah! Apa tujuan tuan datang kemari dengan membawa pasukan yang besar”?

Abrahah menjawab dengan sombong,”Kami ingin menghancurkan Ka’bah. Ka’bah telah membuat orarig-orang tidak mau mengunjungi negeri kami. Padahal kami telah mendirikan bangunan yang lebih indah dan lebih megah daripada Ka’bah. Lalu apa maksudmu menemuiku?”
“Jadi kamu hanya ingin agar aku mengembalikan untamu?” Abrahah bertanya keheranan, “Bukankah kamu pemimpin kota ini? Mengapa kamu tidak menghalangiku untuk menghancurkan Ka’bah?”

Abdul Muttalib menjawab,” Saya hanya memiliki unta itu. Oleh karena itu, saya hanya meminta kembali unta-unta saya. Adapun Ka’bah itu ada Tuhannya sendiri. Dialah yang akan menjaganya.”

“Kalau begitu, Aku akan kembalikan unta-untamu, tetapi kalian pergilah menyingkir dan jangan menghalangiku!” Abrahah berkata dengan keras.

Benarlah, Abarahah kemudian mengembalikan unta-unta milik Abdul Muttalib. Abdul Muttalib dan penduduk Mekah kemudian mengungsi ke gunung-gunung disekitar Mekah untuk menghindari serangan Abrahah. Pasukan Abrahah kemudian mulai bergerak memasuki Mekah. 

Ajaib ketika pasukan gajah sampai diantara daerah Muzdalifah dan Mina, gajah-gajah mereka tidak mau berjalan lagi. Mereka hanya menderum. Pada saat itu, Allah SWT, mengutus burung Ababil. Mereka berterbangan diatas pasukan gajah itu. Setiap burung membawa tiga butir batu panas dari neraka. Satu diparuhnya dan dua di kakinya. Burung-burung itu kemudian menebarkan batu-batu panas itu. Apabila batu itu menimpa seseorang, sendi-sendi tulangnya akan hancur dan tak lama kemudian orang itu mati.

Pasukan gajah itu pun menjadi kacau balau. Mereka lari tunggang-langgang tidak tentu arah. Abrahah pun melarikan diri dan pulang ke Yaman. Sesampainya disana, ia akhirnya mati karena luka yang dideritanya.

Sunday 18 October 2015

Istiqoma Dalam Menjalankan Tugas Dan Tanggung Jawab

Pelajaran yang dapat kita ambil dan peristiwa-peristiwa yang dialami Nabi kita Muhammad SAW. salah satunya adalah ISTIQOMAH, adalah suatu sifat disiplin dalam menjalankan suatu hal yang menjadi tanggung jawab dan kewajiban kita.

lstiqomah atau konsisten sangatlah penting dalam kehidupan manusia untuk mencapai suatu keberhasilan, baik dalam beribadah maupun bekerja. Apalagi yang berhubungan dengan masyarakat banyak. Seperti menjadi seorang pemimpin, maka istiqomah sangatlah penting diterapkan untuk menciptakan kedamaian dan kesejahteraan, serta menghindari dari perkara-perkara buruk, seperti korupsi, dan kejahatan-kejahatan lainnya.

Istiqomah sudah diterapkan oleh Nabi kita Muhammad SAW., dalam menjalan perintah-perintah Allah dan mensyiarkan agama Allah. Beliau dengan tiada lelah dan letih mampu menaklukkan orang-orang kafir.

Rangkuman
  1. Pada awal kenabian Rasulullah SAW berdakwah secara diam-diam dipusatkan dirumah Arkom bin Abil Arkom
  2. Strategi dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekkah adalah secara sembunyi-sembunyi dilakukan pada keluarga yang tinggal satu rumah.
  3. Orang-orang yang pentama masuk Islam disebut dengan Assabiqunal Awwalun.
  4. Dakwah Nabi secara terbuka dimulai dari turunnya Surat AI-Hijr ayat 9.
  5. Perkembangan Umat Islam membuat kaum kafir Quraisy melakukan pemboikotan yaitu pelarangan masyarakat Mekkah berhubungan apapun dengan Umat Islam, Bani Hasyim dan Bani Abdul Mutholib.
  6. Dakwah Nabi di kota Mekkah berdampak terbaginya masyarakat menjadI 3 golongan yaitu : golongan orang Muslim, golongan orang kafir dan goingan orang munafikin.

Saturday 17 October 2015

Ayat-ayat Al Qur’an Yang Turun Dimasa Awal Kenabian Muhammad SAW

Surat yang pertama diturunkan diawal kenabian diantaranya :
  1. Al-Alaq, 5 ayat, diturunkan di Goa Hiro ketika Nabi sedang berkholwat tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan atau 6 Agustus 610 M
  2. Al-Mudatsir
  3. Al-Qolam
  4. Al-Muzammil
Al-Qur’an turun tidak sekaligus akan tetapi secara berangsur-angsur yaitu 22 tahun 2 bulan dan 22 hari dengan periode :
  1. Periode Mekkah atau yang disebut dengan surah-surah Makkiyah yaitu yang turun sebelum Nabi hijrah ke Madinah.
  2. Periode Madinah atau yang disebut dengan surah-surah Madaniyah yaitu surah yang turun sesudah hijrah ke Madinah.
Masa turunnya surat makkiyah selama 12 tahun, 5 bulan, 13 hari, terdiri dari 94 surat.

Sedangkan surah-surah Madaniyah turun selama 9 tahun, 9 bulan dan 9 hari, terdiri dari 20 surat.

Jika dijumlahkan maka menjadi 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari. Terdiri dari, rincian :
  • 114 surat
  • 6.236 Ayat
  • 77.807 Kata
  • dan 323.015 huruf
Surat-surat makiyah berisi tentang seputar Ketauhidan yaitu hubungan manusia dengan Tuhan, sedangkan Surah-surah Madaniyah berisi seputan hukum, politik diri yaitu hubungan manusia dengan manusia.

Rangkuman
  1. Nabi Muhammad SAW menenima wahyu pertama kali pada tanggal 17 Ramadhan, 6 Agustus 610 Masehi, pada usia 40 tahun.
  2. Malaikat yang menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW adalah Malaikat Jibril
  3. Surat yang pertama kali turun adalah surat Al-Alaq ayat 1-5
  4. Sepupu dari Siti Khadijah yang menjelaskan kebenaran peristiwa turunnya wahyu adalah Warokoh bin Naufal.
  5. Allah menganugerahi Nabi putra dan putri sebanyak 6 orang, 3 orang putera dan 4 orang puteri yaitu; Qosim, Abdullah, Zainab, Ruqoyyah, Ummu Kultsum dan Fatimah Azzahra.

Friday 16 October 2015

Nabi Muhammad SAW, Keluarga Dan Sahabatnya Diawal Kerasulannya

Pernikahan Nabi Muhammad S.A.W dengan Siti Khadijah dikaruniai enam orang anak yaitu; dua putra dan empat puteri: Qosim, Abdullah, Zainab, Ruqoyyah, Ummu Kultsum dan Fatimah, kedua puteranya meninggal waktu kecil.

Siti Khadijah adalah termasuk kedalam Assabiqunal Awwalun, karena beliaulah orang yang pertama meyakini dan mengimani kerasulan Nabi Muhammad SA.W, maka Siti Khadijah menjadi Muslimah pertama yang paham juga dengan konsekwensinya yaitu tantangan dan kekejaman kaum kafir Quraisy yang tidak menyukai ajaran yang disampaikan oleh Rasulullah.

Siti Khadijah membaktikan diri dan seluruh harta bendanya untuk kepentingan Islam. Pada saat itu Nabi Muhammad adalah inti persoalan buat kaum kafir Quraisy sehingga tidak luput dari kekejaman dan penghinaan; seperti taburan duri dijalan, lemparan batu, kotoran sampai sampah yang ditujukan untuk mencelakai Rasulullah SAW.

Keluarga dan sahabat Nabi pun tidak luput dari perlakuan kejam kaum kafir Quraisy. Seperti yang terjadi pada diri Sahabat Bilal bin Rabah, seorang budak yang masuk Islam pun tidak lepas dari siksaan majikannya yang kafir yaitu dengan dibuang di tengah padang pasir dan disiksa disiang hari ketika matahari berada pada titik terpanas, diikat di tengah batu besar dan ditimpakan batu besar pula di atasnya.

Mereka mengharapkan kejeraan Bilal bin Rabah untuk kembali ke kepercayaan mereka yaitu menyembah berhala, akan tetapi Bilal bin Rabah menolaknya maka siksaanpun semakin berat yaitu dilempari batu, akan tetapi yang keluar dari mulut Sahabat Bilal bin Rabah hanya Ahad. .Ahad...Ahad... (yang artinya Satu) Sahabat Bilal hanya mempercayai Tuhan Yang Maha Esa.

Beruntung kekejaman kaum kafir terhadap Bilal bin Rabah diketahui oleh Sahabat Abu Bakar yang seorang saudagar yang juga telah masuk Islam, maka ditebuslah Bilal untuk dapat menjadi manusia yang merdeka.

Thursday 15 October 2015

Dampak Dakwah Nabi Terhadap Masyarakat Mekkah

Dalam mensyiarkan agama Islam pada periode Mekkah, Nabi menggunakan cara-cara yang sangat bijaksana agar mudah diterima dikalangan masyarakat Mekkah secara keseluruhan. Akan tetapi pada kenyataannyan tidaklah mudah karena Abu Lahab paman Nabi sendiri menolak ajakan Nabi.

Segala macam tindakan keji dilakukan oleh kaum kafir Quraisy sebagai bentuk penolakannya terhadap ajakan Nabi Muhammad SAW. Dan semakin parah ketika Islam ternyata semakin berkembang dengan pesatnya. Sehingga kaum kafir Quraisy mengambil tindakan untuk melakukan pemboikotan terhadap kaum Muslimin terlebih adalah Bani Hasyim dan Bani Abdul Mutholib, karena dianggap telah mendukung dan memberi peluang terhadap perkembangan ajaran Nabi Muhammad SAW. Isi dari pada Pemboikotan itu adalah :
  • Masyarakat Mekkah tidak diperbolehkan melakukan jual-beli dengan Bani Hasyim, Bani Abdul Mutholib dan umat Islam.
  • Masyarakat Mekkah dilarang mengadakan perdamaian dengan keluarga Bani Hasyim Bani Abdul Mutholib dan Umat Islam, kecuali jika Muhammad SAW diserahkan kepada kaum Quraisy, atau Muhammad menyerahkan diri.
  • Masyarakat Mekkah dilarang mengadakan pernikahan dengan Bani Hasyim, Bani Abdul Mutholib atau Umat Islam
  • Masyarakat Mekkah dilarang berbicara dan atau menjenguk orang sakit yang berasal dan Bani Hasyim, Bani Abdul Mutholib atau umat Islam.
  • Tempat tinggal umat Islam diasingkan di bagian Utara kota Mekkah dan dijaga ketat oleh kaum Quraisy sehingga tidak dapat berhubungan dengan masyarakat Mekkah.
Tulisan pemboikotan tersebut ditempel di Ka’bah, karena Ka’bah adalah pusat ibadah masyarakat Mekkah, sehingga seluruh masyarakat dapat membacanya.

Akibat dari pemboikotan, tersebut kaum Muslimin dan Bani Hasyim serta Bani Abdul Mutholib menderita kemiskinan dan kelaparan, akan tetapi ini tidak menyurutkan keimanannya. Tapi setelah 3 tahun ternyata tulisan tentang pemboikotan tersebut dimakan rayap dan karena umat Islam tidak juga menyerah akhirnya Pemboikotan benakhir.

Dengan diangkatnya Muhammad menjadi Rasul Allah, pada masyarakat Makkah terjadi perbedaan pandangan tentang adanya Aqidah (keyakinan terhadap Allah). Dan perbedaan pandangan itu ada yang menerima ajaran Rasul yang disebut dengan orang Islam ada yang menentang dan memusuhi yang disebut dengan orang kafir, bahkan ada yang berpura-pura menerima ajaran Islam yang dibawa Rasulullah yang disebut dengan orang munafiq.

1. Alasan orang-orang yang yang menerima ajaran Nabi Muhammad SAW (Orang Islam)

a. Mereka yakin terhadap apa yang disampaikan Nabi Muhammad berupa wahyu.
b. Keteladanan prilaku Nabi Muhammad SAW yang dapat dipercaya (Al-Amin) menjadikan mereka percaya atas apa yang disampaikan Rasul.
c. Ajaran yang disampaikan sangatlah rasional

2. Alasan Orang Kafir

a. Kekhawatiran terhadap Tuhan mereka yang tidak lagi disembah
b. Ajaran yang disampaikan Rasulullah bertentangan dengan ajaran nenek moyang mereka
c. Mereka takut kehilangan kekuasaan

3. Alasan orang yang berpura-pura percaya terhadap Nabi

a. Keinginan untuk menghancurkan Islam dan dalam
b. Merasa iri terhadap nabi

Wednesday 14 October 2015

Dakwah Nabi Muhammad Secara Terbuka

Setelah Nabi Muhammad SAW melakukan dakwah secara tertutup/sembunyi-sembunyi akhirnya Allah menurunkan surat Al-Hijr ayat 9, yaitu:
“Maka jelaskanlah apa yang Allah perintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik”.
Langkah yang dilakukan nabi Muhammad SAW dalam melaksanakan dakwah secara terbuka adalah :
*Dakwah kepada kerabat dekat yaitu Bani Mutholib
*Dakwah kepada masyarakat umum atau semua lapisan masyarakat.
*Dakwah kepada negeri-negeri lain.

Untuk melakukan seruan kepada masyarakat Makkah Nabi berpidato dibukit Shafa, salah satu isi pidatonya adalah:
  1. Peringatan dan ancaman Allah bagi orang yang tidak mengimani apa yang disampaikan Nabi. Akan tetapi bagi yang mengimani dan beramal Sholeh maka syurgalah balasannya.
  2. Kelak pada hari kiamat tidak ada yang dapat menolong kita selain amal sholeh kita.
  3. Nabi memohon kepada keluarganya untuk dapat membantunya dan memelihara agama Islam.
Tidaklah mudah Nabi melakukan dakwah sekalipun terhadap kerabat dekat sendiri, terbukti dengan reaksi Abu Lahab paman Nabi sendiri menolak mentah-mentah ajakan Nabi, sampai dia melempar batu kearah Nabi. Sehingga pada peristiwa tersebut Allah menurunkan surat Al-Lahab ayat 1-5 untuk mengutuk Abu Lahab dan istrinya. Walau demikian Nabi tetap bersikap tenang dan berjiwa besar untuk tetap berjuang menegakkan risalah Allah.
Surat Al-Lahab 1-5 yaitu :
“Celakalah kedua tangan Abu Lahab dan celakalah Ia (1) Tak ada gunanya kekayaan dan usaha mereka (2) Api yang menjilat-jilat kelak akan menggulungnya” (3) Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (4) Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (5) Yang di lehemya ada tali dari sabut.”


Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir yang diutus oleh Allah SWT, sebagai penutup nabi-nabi Allah dan Rasul-rasul Allah. Beliau diamanatkan oleh Allah untuk mengemban ajaran penyempurna, sehingga ajaran Nabi Muhammad SAW adalah ajaran yang menyempurnakan ajaran-ajaran Nabi dan Rasul sebelumnya.

Inti dari ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad adalah :
  • Aqidah adalah Keyakinan yang terangkum dalam Rukun Iman
  • Akhlak adalah budi pekerti, moral, cara-cara mendekatkan diri kepada Allah terangkum dalam pengertian lhsan
  • Syari’ah adalah ketentuan Allah tentang perintah dan larangan, atau apa yang harus dikerjakan dan apa yang harus dihindani , terangkum dalam rukun Islam.

Tuesday 13 October 2015

Waktu Dan Tempat Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Muhammad adalah anggota kabilah Bani Hasyim. Kabilah ini memiliki kedudukan yang mulia dikalangan suku Quraisy. Kakek Muhammad yang bernama Abdul Muthalib merupakan salah satu kepala suku Quraisy. Beliau memegang jabatan siqayah atau pengawas sumur zam-zam.

Tugas siqayah adalah menyediakan air yang dibutuhkan oleh para pengunjung ka’bah. OIeh karena itu, Abdul Muthatib menjadi orang yang berpengaruh dalam kalangan Quraisy. Walaupun demikian, Bani Hasyim merupakan kabilah yang sederhana. Mereka tidak sekaya kabilah-kabilah lain dalam suku Quraisy.

Ayah Muhammad bernama Abdulah. Ia merupakan salah satu putra Abdul Muthalib. Abdullah meninggal dunia ketika mengikuti kafilah dagang ke Syam. Ia jatuh sakit dan meninggal dunia di Yasrib. Peristiwa itu terjadi tiga bulan setelah Abdullah menikah dengan Aminah binti Wahab, Ibu Muhammad. Aminah binti Wahab berasal dari kabilah Bani Zuhrah. Baik dari garis keturunan ayahnya maupun ibunya, Muhammad merupakan keturunan nabi Ismail dan nabi lbrahim.

Tidak lama setelah peristiwa serangan pasukan gajah, Aminah binti Wahab melahirkan seorang anak laki-laki. Anak laki-laki itu adalah Muhammad. Ia lahir pada malam menjelang dini hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah atau bertepatan dengan 20 April 571 Masehi.

Pagi harinya, Abdul Muthalib datang ke rumah Aminah setelah mendengar kabar itu. Diangkatnya cucunya itu, diciumnya, didekapnya, lalu ia tawaf mengelilingi ka’bah. Seminggu kemudian Abdul Muthalib mengadakan selamatan. Semua orang Quraisy hadir dan ikut bergembira. Pada saat itulah, Abdul Muthalib memberikan nama Muhammad kepada cucunya itu. Muhammad berarti orang yang terpuji. Abdul Muthalib berharap agar cucunya menjadi orang yang terpuji di seluruh dunia.

Sunday 11 October 2015

Peristiwa Penting Pada Masa Kelahiran Nabi Muhamamd SAW

A. Pasukan Gajah
Pernakah kamu mendengar cerita tentang pasukan gajah? Pasukan gajah adalah pasukan yang menyerang Ka’bah pada tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW. (baca juga : Pasukan Gajah Menyrang Ka'bah)

Mereka ingin menghancurkan Ka’bah. Oleh karena itu, tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW disebut tahun gajah.

Peristiwa penyerangan pasukan gajah ke Mekah merupakan peristiwa besar. Tentu kamu pernah mendengar cerita tentang pasukan gajah yang dipimpin Abrahah. Pasukan gajah itu hendak menghancurkan Ka’bah. Allah SWT mengabadikan peristiwa itu dalam Al Quran surah Al-Fiil ayat 1-5. Artinya:
  1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu Telah bertindak terhadap tentara bergajah?
  2. Bukankah dia Telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka‘bah) itu sia-sia?
  3. Dan dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong,
  4. Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
  5. Lalu dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
 B. Abrahah
Abrahah adalah Gubernur Yaman untuk Kerajaan Habasyah (Etiopia). Abrahah membangun pusat pemerintahannya di kota San’a. Pada waktu itu yang menduduki tahta kerajaan Habasyah adalah Raja Najasyi. Yaman mempunyai letak yang strategis. Oleh karena itu, Yaman menjadi rebutan negara-negara lainnya.

Untuk memantapkan kedudukannya, Abrahah mendorong pengembangan agama Kristen di Yaman. Abrahah juga membangun kembali bendungan Ma’rib serta menguasai jalur perdagangan Hijaz. Kota Mekah merupakan kota yang terletak di jalur perdagangan tersebut. Oleh karena itu. Mekah berkembang menjadi pusat perdagangan yang ramai.

Selain itu, Mekah mempunyai daya tarik lainnya, yaitu Ka’bah. Setiap tahun, ribuan pengunjung mendatangi Ka’bah untuk melakukan pemujaan. Hal itu menambah ramai kota Mekah. Bahkan keramaian kota Mekah melebihi kota San’a. hal itu membuat Abrahah dengki.

Selanjutnya, Abrahah memiliki rencana untuk membangun sebuah gereja guna menyaingi Ka’bah. Ia membangun gereja itu dengan megah dan indah. Gereja itu dihiasi ukiran-ukiran yang berciri khas Kristen. Gereja itu diberinya nama Al-Qulles.

Dengan adanya gereja itu, Abrahah bermaksud menarik perhatian masyarakat disekitarnya. Dengan demikian, kota San’a akan kembali menjadi ramai dan melebihi kota Mekah.

Akan tetapi, harapan Abrahah tidak menjadi kenyataan. Masyarakat tidak ada yang tertarik untuk mengunjungi gereja tu. Mereka tetap mengunjungi Ka’bah. Hal itu membuat kota Mekah tetap lebih ramai dari pada kota San’a. Kenyataan itu membuat Abrahah makin geram. Satu-satunya jalan ialah menghancurkan Ka’bah dan memusnahkan kota Mekah. Dengan demikian, tidak ada pilihan bagi masyarakat kecuali mengunjungi gerejanya.

Abarahah kemudian menyiapkan bala tentaranya. Pasukan itu terdiri dari prajurit-prajurit yang tangguh. Mereka menggunakan gajah untuk mengangkut segala peralatan perangnya. Oleh karena itu, pasukan ini terkenal dengan sebutan pasukan gajah. Pada awal tahun 571 Masehi mereka mulai bergerak menuju Mekah.

Saturday 10 October 2015

Pengangkatan Muhammad SAW Sebagai Nabi Dan Rasul

Kondisi masyarakat Arab sebelum Nabi Muhammad diangkat menjadi nabi dan rasul sangatlah rusak, banyak terjadi perang antar suku, penyembahan berhala, dan juga mengubur bayi perempuan hidup-hidup; karena pada saat itu memiliki anak perempuan adalah sesuatu yang memalukan, sehingga zaman tersebut dinamakan dengan zaman jahiliyah atau zaman kebodohan. Kekecewaan Muhammad S.A.W membuatnya melakukan kontemplasi atau berkholwat atau menyendiri di Goa Hiro.

Ketika usia 40 Tahun ketika Muhammad S.A.W sedang melakukan kontemplasi atau berkholwat di gua Hiro datanglah Malaikat Jibril membawa wahyu dari Allah untuk yang pertama kalinya. "Iqro’ Bismi Robbikal Ladzi Kholaq", “Bacalah dengan Nama Tuhanmu yang menciptakanmu”. Muhammad S.A.W menjawab “Ma Ana Bi Qori,in”; “Saya Tidak Dapat Membaca” dilakukan sampai berulang kali sampai akhir Surat Al-Alaq (surat Al- A1aq 95: 1-5).

Peristiwa tersebut terjadi pada hari Jum’at malam tanggal 17 Ramadhan atau bertepatan tanggal 6 Agustus 610 M. Maka penistiwa turunya wahyu pertama tersebut diperingati sebagal Nuzulul Qur’an.

Peristiwa turunnya wahyu pertama tersebut membuat Nabi Muhammad S.A.W ketakutan sehingga beliau pulang untuk menenangkan diri dan menemui istrinya yaitu Siti Khadijah sambil berkata “selimutilah aku istriku...”, Siti Khadijah pun menyelimuti tubuh Rasulullah dengan penuh perhatian dan kasih sayang.

Setelah ketakutannya hilang, barulah Siti Khadijah bertanya, “Wahai suamiku apa yang terjadi dengan dirimu, sampai-sampai engkau ketakutan dan cemas...?” Maka Nabi pun menceritakan apa yang terjadi pada dirinya di Goa Hiro. Dengan kelembutan dan kasih sayang Siti Khadijah berusaha untuk menenangkan suaminya dengan kalimat-kalimat yang indah dan memberi semangat.

Maka Siti Khadijah mengajak Rasulullah untuk menemui sepupunya yaitu Waroqoh bin Naufal, yaitu seorang ahli kitab Taurot dan Injil, untuk menanyakan peristiwa yang terjadi pada diri Rasulullah S.A.W. Maka Warokoh pun berkata “Tuhan telah memilihmu Muhammad menjadi Rasul pemimpin umat dunia, engkau adalah manusia yang berakhlak mulia, akan tetapi engkau akan berhadapan dengan umatmu yang tidak menyukai dirimu dan mereka akan melakukan hal-hal yang keji untuk dapat menyingkirkanmu.” Warokoh mengucapkan itu dengan penuh haru dan bangga karena keluarganya terpilih oleh Allah SWT untuk mensyiarkan Islam.

Friday 9 October 2015

Nabi Sebagai Penggembala Kambing

Sejak kecil Nabi Muhammad ralin bekerja. Beliau sudah belajar bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pekerjaan nabi ketika masa kecil adalah mengembala kambing. Kambing-kambing yang beliau gembalakan adalah milik paman dan beberapa orang Mekah yang dipercayakan kepada beliau.

Nabi Muhammad berhasil menjalankan pekerjaan ini. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah kambing yang gemuk dan tebal bulunya serta banyak menghasilkan susu yang sangat dibutuhkan masyarakat ketika itu.

Dengan menggembala kambing ini Nabi Muhammad sesungguhnya telah belajar memimpin. Menggembala harus dilakukan dengan sabar. Menggembala harus dilakukan dengan penuh kasih sayang. Sebagai penggembala juga harus berani melindungi binatang yang digembalakan. Karena itu Nabi Muhammad kelak berhasil menjadi rasul pilihan AIIahSWT.

Beberapa sifat terpuji nabi yang dimiliki sejak kecil adalah:

1. Tidak sombong
2. Pemaaf
3. Sabar dan tabah
4. Kasih sayang kepada sesama
5. Tidak pernah berbuat tercela
6. Tidak pernah menyembah berhala 

Sebagai umat Islam sudah seharusnya kita mencontoh sifat dan perilakti Nabi Muhammad SAW, dalam kehidupan sehari-hari.

Mambiasakan Bersholawat sebagai Wujud Kecintaan Kepada Nabi Muhammad SAW

Kata Sholawat dalam bahasa Arab adalah jamak dari kata sholat yang artinya adalah Do’a, keberkahan, kemuliyaan, kesejahteraan dan ibadah, seperti dalam Al-Qur’an disebutkan pada surat Al-Ahzab ayat 56
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hal orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Nabi Muhammad SAW. Adalah nabi pembawa ajaran Allah, pembawa ajaran kebaikan, pembawa petunjuk bagi manusia agar beriman dan berakhlak mulia. Untuk itu kita sebagai umatnya wajib memuliyakan dan memujinya, yaitu salah satunya adalah dengan bersholawat.

Maka bersholawatlah semata-mata untuk mendapatkan keridloan Allah semata. Karena dengan bersholawat kepada Nabi semoga kita mendapatkan syafaat dan Ridlo Allah SWT, amin.
Rangkuman
  1. Muhammad adalah anggota kabilah Bani Hasyim. Kabilah ini memiliki kedudukan yang mulia di kalangan suku Quraisy. Kakek Muhammad yang bernama Abdul Muthalib merupakan salah satu kepala suku Quniasy.
  2. Ayah Muhamad bernama Abdullah. Ia merupakan salah satu putra Abdul Muthalib. Ibu Muhammad bernama Aminah binti Wahab. Ia berasal dari kabilah Bani Zuhrah. Baik dari garis keturunan ayah maupun ibunya, Muhammad merupakan keturunan Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim.
  3. Muhammad lahir pada malam menjelang dini hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun gajah atau yang bertepatan dengan 20 April 571 Masehi.
  4. Muhammad kemudian diasuh oleh Halimah as-Sa’diyah sampai usia empat tahun.
  5. Sejak kanak-kanak, Muhammad sudah menunjukkan tanda-tanda kenabian. Muhammad sudah pandai berjalan pada usia 5 bulan. Ia juga telah pandai berbicara ketika berusia 9 bulan.
  6. Aminah binti Wahab, Ibu Muhammad meninggal di Kampung Abwa setelah berziarah ke makam Abdullah di kota Yasrib.
  7. Muhammad kemudian diasuh oieh Abdul Muthalib. Setelah Abdul Muthalib meninggal, Muhammad diasuh oleh Abu Thalib.

Thursday 8 October 2015

Nabi Muhammad Dalam Masa Asuhan

Menurut kebiasaan orang Arab, anak-anak yang baru lahir disusukan kepada wanita desa. Udara desa yang bersih sangat baik bagi pertumbuhan anak. Pergaulan masyarakat desa juga sangat baik. Penduduk mekah berharap, anak-anak mereka dapat tumbuh sehat dan memiliki sopan Santun yang baik. Selain itu anak-anak akan lebih fasih berbahasa arab apabila mereka tinggal di desa. Demikian juga Muhammad.

Ketika Muhammad lahir, ibu-ibu dari desa Sa’ad datang ke Mekah. Mereka menghubungj keluarga-keluarga yang akan menyusukan anaknya. Desa Sa’ad terletak kira-kira 60 km dari Mekah dan dekat dengan Taif. Desa itu tertetak di daerah pegunungan sehingga udaranya tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas.

Ibu-ibu berharap dapat mengasuh anak-anak orang kaya, sehingga mendapatkan upah yang banyak. Di antara ibu-ibu itu terdapat wanita bernama Halimah binti Abi Dua’ib as-Sa’diyah. Keluarganya termasuk miskin. Ia juga berharap bisa mengasuh anak orang kaya. Oleh karen itu, ketika menemui Aminah, ia belum mengambil keputusan karena Aminah juga orang miskin. Kemudian Halimah menemui suaminya yang bernama Haris. Halimah berkata bahwa ia telah keluar masuk lorong untuk mencari anak asuh. Akan tetapi, Halimah tidak menemukan anak, kecuali seorang anak yatim. Halimah mengatakan bahwa ia tidak sanggup mengasuhnya karena orang tuanya miskin.

A. Dalam Asuhan Halimah Assa’diyah
Sudah menjadi kebiasaan orang Arab ketika itu untuk mencari seorang Ibu yang mau menyusui bayi yang baru lahir. Tersebutlah seorang wanita dari Bani Saad yang bernama Halimah. Wanita itu sabar dan berbudi luhur. Ia tinggal di dearah yang subur, udaranya sejuk dan pemandangan alamnya indah.

Wanita itulah yang kemudian menyusui Nabi Muhammad SAW, setelah selama tiga hari disusui oleh Ibunya. Halimah mengasuh nabi dengan penuh kasih sayang. Ia tanamkan budi bahasa yang lemah lembut dan sifat sabar kepada Nabi Muhammad. Halimah sangat menyayangi nabi begitu juga Nabi sangat menyayangi kepada Ibu Halimah beserta keluarganya.

Halimah sering membawa nabi, ke Mekah untuk menjeguk ibunya begitu pula sebaliknya. Halimah semakin sayang kepada nabi setelah ia melihat nabi tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas, dan lemah lembut tutur bahasanya serta berjiwa penyayang kepada setiap orang. Apalagi selama nabi tinggal bersamanya rezeki keluarga itu semakin bertambah.

Akan tetapi suatu hari ada kejadian yang luar biasa dan membuat Halimah harus mengembalikan nabi ke pangkuan ibunya. Peristiwa itu bermula pada suatu hari nabi sedang bermain, tiba-tiba didekati oleh orang asing yang berpakaian serba putih bersih. Orang itu kemudian membawa nabi ke suatu tempat dan segera membersihkan dada nabi. Halimah khawatir peristiwa itu akan terulang, sehingga beliau harus mengembalikan nabi kepada ibunya Nabi Muhammad SAW,ketika berusia 4 tahun.

B. Dalam Asuhan Siti Aminah

Dapatkah kamu bayangkan betapa bahagia perasaan nabi dan ibunya setelah berpisah sekian tahun lamanya, kemudian dipertemukan kembali dalam keadaan sehat. Hari-hari bersama ibunya dilalui nabi dengan damai dan tenang. Siti Aminah mengasuh puteranya dengan sabar dan penuh kasih sayang. Begitu juga Nabi Muhammad sangat sayang kepada ibunya.

Suatu hari ibunya mengajak Nabi Muhammad pergi ke Yastrib. Yastrib adalah nama lain kota Madinah. Kepergian mereka ke Madinah adalah untuk berziarah ke kubur ayah nabi yang bernama Abdullah. Selain untuk berziarah juga untuk mengunjungi keluarga. Ketika itu umur nabi sudah 6 tahun. Bersama mereka adalah hamba sahaya yang bemama Ummu Aiman.

Dalam perjalanan pulang, disuatu tempat yang bernama Abwa Siti Aminah jatuh sakit. Beliau kemudian dirawat ditempat itu juga. Nabi sangat bersedih melihat kondisi tubuh ibunya semakin hari makin lemah. Baru saja terobati kerinduan nabi melihat kubur ayahnya, kini harus menunggui ibunya sakit. Dalam hati nabi terus berdoa semoga ibunya diberi kesembuhan.

Rupanya di tempat itu pula nabi harus berpisah dengan ibu tercinta buat selama-lamanya. Ibunya kini telah meninggal dan segera dikuburkan. Nabi hanya mampu menitikkan air mata kesedihan. Ayah telah tiada, kini ibupun menyusul pula. Beliau benar-benar telah menjadi yatim piatu pada usia yang sangat muda 6 tahun.

Ummu Aiman menggandeng nabi pulang kembali ke Mekah. Dalam perjalanan pembantu nabi ini menaruh rasa kasihan yang amat dalam. Setelah tiba di Mekah diserahkan kepada kakeknya yang bernama Abdul Muthalib. Di tempat itulah Ummu Aiman turut mengasuh nabi hingga dewasa.

C. Dalam Asuhan Abdul Muthalib
Apa yang kamu rasakan ketika mengetahui pada umur 6 tahun nabi sudah ditinggal ayah dan ibunya? Pasti kita ikut bersedih bukan? Nabi juga mengalami kesedihan itu. Sekarang beliau harus hidup dengan kakeknya yang sudah sangat tua. Meskipun sudah sangat tua, tetapi Abdul Muthalib mengasuh nabi dengan penuh rasa kasih sayang. Karena itu nabi lambat laun dapat melupakan kesedihan hatinya, bahkan sering terhibur dengan cerita-centa kakeknya yang pemberani dan penuh pengalaman ketika masih muda.

Rupanya candaan dan gelak tawa bersama kakek tercinta tidak berlangsung lama. Baru kemarin rasanya nabi ditinggal oleh ibunya. Kini baru dua tahun bersama kakeknya, beliau harus menghadapi kenyataan lain. Kakeknya yang sangat beliau kagumi dan sayangi juga dipanggil oleh Allah Yang Maha Kuasa. Orang tua yang baik itu telah meninggal dalam usia 80 tahun. Nabi hanya tertunduk dengan cucuran air mata kesedihan. Satu demi satu orang yang disayangi dipanggil oleh-Nya. Nabi berdoa dan harus terus berdoa semoga beliau diberi ketabahan menjalani hidup yang masih panjang.

Meninggalnya Abdul Muthalib bukan hanya kehilangan besar bagi Nabi Muhammad tetapi juga bagi penduduk kota Mekah. Mereka merasa kehilangan seorang pemimpin besar yang sabar, baik hati, bijaksana, pemberani, cerdas dan tekun ibadah.

D. Dalam Asuhan Abu Thalib
Sekarang Nabi Muhammad sudah semakin mengerti setelah ditinggal oleh ibu dan kakeknya. Sesuai dengan pesan kakeknya, maka Nabi Muhammad harus ikut pamanya yang bernama Abu Thalib. Kesungguhan dan kasih sayang Abu Thalib mengasuh nabi tidak berbeda dengan kesugguhan mengasuh anak kandungnya sendiri. Nabi merasa dikasihi seperti anaknya sendiri, sehingga nabi menganggap Abu Thalib seperti ayah kandung. Nabi sangat sayang karena merasa dibimbing dan dilindungi pamannya.

Abu Thalib adalah bangsawan Quraisy yag terpandang dan berpengaruh dikalangan mereka. Pekerjaan beliau sebagai pedagang yang cukup berhasil dan sering berdagang ke negeri Syam.

Sejak nabi ikut pamannya itu nabi sering diajak berdagang ke negeri Syam. Selama perjalanan ikut pamannya itu nabi banyak belajar tata cara berdagang yang baik, jujur dan adil.

Wednesday 7 October 2015

Keajaiban Yang Mengiringi Lahirnya Nabi Muhammad SAW

Sebagai manusia pilihan Allah untuk menyiarkan agama-Nya, sejak dalam kandungan Muhammad membawa wibawa dan keajaiban yang tidak dimiliki oleh bayi-bayi pada umumnya. diantara keajaiban saat beliau dalam kandungan sampai dikihirkan sebagai berikut:

Biasanya, wanita yang mengandung akan selalu mengalami keadaan yang cepat lelah dan was-was akan bayi yang sedang dikondungnya, apakah ia akan lahir dengan bentuk yang sempurna ataukah tidak dan sebagainya. Namun, hal demikian tidak dialami oleh Siti Aminah, ibunda Rasulullah SAW.

Lazimnya wanita yang akan melahirkan akan merasa kesakitan dan sakit perut tiada taranya. Tetapi perasaan demikian tidak dialami oleh Siti Aminah, istri Abdullah bin Abdul Mutholib. Bahkan perasaan lebih tentram.

Rasulullah lahir dalam keadaan sudah dikhitan (sunnat). Kelahiran beliau menghalangi naik-turunnya setan ke langit, yang pada waktu itu sebelum kelahiran beliau setan terbiasa naik turun ke langit untuk mencuri dengar pembicaraan para malaikat.

Halimatus Sa’diyah, ibu susu Rcisulullah, sebelum menyusui beliau adalah seorang yang kering air Susunya. Namun begitu ia mau menyusui Rasululloh, air susunya menjadi melimpah. Begitu juga dengan ternak pemeliharaannya dan berkembang biak dengan pesatnya.

Dalam kitab Zabur dan Taurat, Allah memberi tanda-tanda tentang kelahiran Nabi Muhammad SAW, dengan suatu pertanda,” Ketika mata air yang telah kalian kenal kering airnya, tiba-tiba memancarkan air dengan derasnya, maka pada saat itulah waktu kelahiran nabi besar Muhammad SAW.” Ketika Nabi SAW, lahir, tanda-tanda tersebut terbukti dan diketahuinya oleh kaum Yahudi. Namun mereka menyembunyikannya karena perasaon iri dan dengki yang merasuk hatinya.

Abdul Mutholib kakek rasulullah pernah berkata,” Ketika aku sedang berada dalam Ka’bah, waktu itu Ka’bah berisi patung-patung sesembahan. Tiba-tiba patung-patung itu jatuh dari tempatnya dalam posisi bersujud di lantai Ka’bah. Kemudian aku mendengar suara dari bilik dinding Ka’bah yang berbunyi,” Nabi yang dipilih telah lahir, yang akan menghancurkan orang-orang kafir, dan membersihkan diriku dari beberapa patung berhala ini, kemudian memerintahkan untuk menyembah kepada zat yang merajai seluruh alam ini.”

Keajaiban yang terjadi pada tumbuhan menjelang kelahiran rasulullah yakni menghijaunya tetumbuhan yang telah menguning, menguningnya buah-buahan dengan cepat, dan melengkungnya batang pohon kayu ke tanah sehingga memudahkan para pemiliknya untuk memetik. Kemudian setiap binatang melata peliharaan orang-orang kafir Quraisy turut bersuka cita atas kelahiran beliau.

Semua keajaiaban yang terjadi mengiringi lahirnya Rasululloh itu merupakan mu’jizat yang beliau miliki menjelang kelahirannya, orang termulia di dunia dan akhirat.

Tuesday 6 October 2015

Orang Tua Dan Silsilah Nabi Muhammad SAW

Bagaimana masa kecil Nabi Muhammad SAW ? Banyak cerita menarikkah? Apa saja peristiwa yang beliau alami? Ternyata Nabi kita sejak bayi sudah berpisah dengan ayah dan ibunya. Mengapa demikian? Mari kita pelajari lebih lanjut tentang masa kecil beliau?

Nabi Muhammad SAW, ketika lahir ke dunia sudah dalam keadaan yatim. Ayahnya meninggal dunia ketika belau masih berusia tiga bulan dalam kandungan ibunya. Ayahnya meninggal dalam perjalanan pulang bersama kafilah dagang dari negeni Syam. Ketika meninggal Abdullah mewariskan 5 ekor unta, beberapa ekor kambing dan seorang hamba sahaya bernama Ummu Aiman.

Muhammad lahir dari perkawinan antara Abdullah dan Aminah binti Wahab. Kakeknya dari pihak ayah bernama Abdul Muthalib putra Hasyim, putra Manaf, putra Qushai putra Kilab. Sedangkan dari pihak ibunya putra Abdul Manaf, putra Zuhrah putra Kilab. Kilab sendiri adalah anak keturunan Adnan dan Ismail putra Ibrahim a.s. 


Monday 5 October 2015

Keadaan Kota Mekah Sebelum Dan Saat Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Ingatkah kamu peristiwa yang diperingati semua umat Islam di seluruh dunia setiap bulan Rabiul Awal? Sebagian umat Islam di Indonesia menyebut Maulid. Yah, peristiwa besar dan bersejarah itu adalah kelahiran nabi kita Muhammad SAW. Bagaimana kisah besar kelahiran beliau ke muka bumi ini? Marilah kita pelajari lebih lanjut.

Sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW, situasi bangsa Arab sedang mengalami zaman kegelapan atau zaman jahiliyah. Mereka kehilangan kendali, tidak ada panutan yang dapat memberikan petunjuk kearah kebaikan.

Mereka berprilaku jauh dari tuntunan ajaran Agama Allah, seperti kebiasaan-kebiasan mereka yang tidak menghargai wanita, memiliki anak perempuan adalah suatu aib, sehingga mereka seringkali mengubur anak perempuan mereka hidup-hidup begitu setelah lahir.

Mereka menyembah berhala. Berhala yang mereka sembah terdiri dari berhala Latta, Uzza, Manat dan Hubal.Tetapi adapula bangsa Arab yang memeluk agama Yahudi, Nasrani dan Majusi, juga ada yang masih berpegang teguh pada agama Hanif atau agama yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim.

Mata pencahanian Bangsa Arab pada saat itu adalah beternak, bercocok tanam dan berniaga.Dan Mekkah adalah salah satu kota perniagaan terbesar di Jazirah Arab.

Ketika kelahiran Nabi Muhammad SAW hampir tiba, Allah SWT menunjukkan tanda-tanda kebesarannya, udara terasa segar, keadaan kota menjadi tenang, sejuk terasa di kala siang dan damai di kala malam.

Malam itu tanda-tanda kelahiran nabi pilihan semakin jelas. Bulan purnama yang berwarna keemasan memancarkan sinar terangnya menerangi kota Mekah. Indah sekali waktu itu dan ketika fajar menanti waktu subuh, lahirlah bayi lelaki yang sehat dari bangsawan Quraisy. Bayi itu oleh kakeknya kemudian diberi nama Muhammad artinya yang terpuji.

Sunday 4 October 2015

Dakwah Nabi Secara Sembunyi-Sembunyi

Wahyu pertama yang turun pada Nabi Muhammad SAW belum memerintahkan untuk melakukan dakwah Islamiyah kepada umat manusia, akan tetapi setelah itu dalam keadaan harap-harap cemas menanti turun wahyu selanjutnya, Malaikat Jibril datang kembali membawa wahyu yang kedua yaitu perintah untuk berdakwah, wahyu tersebut adalah Surat Al-Mudatsir ayat 1 -7, yaitu:
“Wahai orang yang berselimut (1) Bangunlah, lalu berilah peringatan (2) dan Agungkanlah Tuhanmu (4) dan bersihkanlah pakaianmu (5) dan tinggalkanlah segala (perbuatan) yang keji (6) dan janganlah engkau (Muhammad) memberi (dengan maksud) memperoleh (balassan) yang lebih banyak (7) dan Karena Tuhanmu, bersabarlah.”

Dengan turunnya wahyu kedua ini, Rasulullah memulai melakukan dakwah. Langkah pertama yang dilakukan beliau adalah dakwah secara sembunyi-sembunyi kepada keluarganya yang tinggal satu rumah, yaitu:
1. Istri beliau, Siti Khadijah
2. Putra paman beliau, Ali bin Abi Tholib
3. Putra angkat beliau, Zaid bin Haritsah

Kemudian disusul oleh sahabat-sahabat beliau yaitu:
4. Abu Bakar As-Siddiq
5. Utsman bin Affan
6. Sa’ad bin Abi Waqosh
7. Abdurahman bin Auf
8. Thalhah bin Ubaidillah
9. Abi Ubaidillah bin Jarroh
10. Fatimah binti Khottob
11. Sa’id bin Zahid Al-’Adawi

Mereka itulah yang kemudian dikenal dengan sebutan ASSABIQUNAL AWWALUN yang berarti orang-orang yang pertama masuk Islam.

Dakwah secara sembunyi-sembunyi dilakukan Nabi dipusatkan dirumah Arqom bin Abil Arqom.

Tabir Wanita