A. Pasukan Gajah
Pernakah kamu mendengar cerita tentang pasukan gajah? Pasukan gajah adalah pasukan yang menyerang Ka’bah pada tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW. (baca juga : Pasukan Gajah Menyrang Ka'bah)
Mereka ingin menghancurkan Ka’bah. Oleh karena itu, tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW disebut tahun gajah.
Peristiwa penyerangan pasukan gajah ke Mekah merupakan peristiwa besar. Tentu kamu pernah mendengar cerita tentang pasukan gajah yang dipimpin Abrahah. Pasukan gajah itu hendak menghancurkan Ka’bah. Allah SWT mengabadikan peristiwa itu dalam Al Quran surah Al-Fiil ayat 1-5. Artinya:
Pernakah kamu mendengar cerita tentang pasukan gajah? Pasukan gajah adalah pasukan yang menyerang Ka’bah pada tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW. (baca juga : Pasukan Gajah Menyrang Ka'bah)
Mereka ingin menghancurkan Ka’bah. Oleh karena itu, tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW disebut tahun gajah.
Peristiwa penyerangan pasukan gajah ke Mekah merupakan peristiwa besar. Tentu kamu pernah mendengar cerita tentang pasukan gajah yang dipimpin Abrahah. Pasukan gajah itu hendak menghancurkan Ka’bah. Allah SWT mengabadikan peristiwa itu dalam Al Quran surah Al-Fiil ayat 1-5. Artinya:
- Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu Telah bertindak terhadap tentara bergajah?
- Bukankah dia Telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka‘bah) itu sia-sia?
- Dan dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong,
- Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
- Lalu dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
B. Abrahah
Abrahah adalah Gubernur Yaman untuk Kerajaan Habasyah (Etiopia). Abrahah membangun pusat pemerintahannya di kota San’a. Pada waktu itu yang menduduki tahta kerajaan Habasyah adalah Raja Najasyi. Yaman mempunyai letak yang strategis. Oleh karena itu, Yaman menjadi rebutan negara-negara lainnya.
Untuk memantapkan kedudukannya, Abrahah mendorong pengembangan agama Kristen di Yaman. Abrahah juga membangun kembali bendungan Ma’rib serta menguasai jalur perdagangan Hijaz. Kota Mekah merupakan kota yang terletak di jalur perdagangan tersebut. Oleh karena itu. Mekah berkembang menjadi pusat perdagangan yang ramai.
Selain itu, Mekah mempunyai daya tarik lainnya, yaitu Ka’bah. Setiap tahun, ribuan pengunjung mendatangi Ka’bah untuk melakukan pemujaan. Hal itu menambah ramai kota Mekah. Bahkan keramaian kota Mekah melebihi kota San’a. hal itu membuat Abrahah dengki.
Selanjutnya, Abrahah memiliki rencana untuk membangun sebuah gereja guna menyaingi Ka’bah. Ia membangun gereja itu dengan megah dan indah. Gereja itu dihiasi ukiran-ukiran yang berciri khas Kristen. Gereja itu diberinya nama Al-Qulles.
Dengan adanya gereja itu, Abrahah bermaksud menarik perhatian masyarakat disekitarnya. Dengan demikian, kota San’a akan kembali menjadi ramai dan melebihi kota Mekah.
Akan tetapi, harapan Abrahah tidak menjadi kenyataan. Masyarakat tidak ada yang tertarik untuk mengunjungi gereja tu. Mereka tetap mengunjungi Ka’bah. Hal itu membuat kota Mekah tetap lebih ramai dari pada kota San’a. Kenyataan itu membuat Abrahah makin geram. Satu-satunya jalan ialah menghancurkan Ka’bah dan memusnahkan kota Mekah. Dengan demikian, tidak ada pilihan bagi masyarakat kecuali mengunjungi gerejanya.
Abarahah kemudian menyiapkan bala tentaranya. Pasukan itu terdiri dari prajurit-prajurit yang tangguh. Mereka menggunakan gajah untuk mengangkut segala peralatan perangnya. Oleh karena itu, pasukan ini terkenal dengan sebutan pasukan gajah. Pada awal tahun 571 Masehi mereka mulai bergerak menuju Mekah.
Abrahah adalah Gubernur Yaman untuk Kerajaan Habasyah (Etiopia). Abrahah membangun pusat pemerintahannya di kota San’a. Pada waktu itu yang menduduki tahta kerajaan Habasyah adalah Raja Najasyi. Yaman mempunyai letak yang strategis. Oleh karena itu, Yaman menjadi rebutan negara-negara lainnya.
Untuk memantapkan kedudukannya, Abrahah mendorong pengembangan agama Kristen di Yaman. Abrahah juga membangun kembali bendungan Ma’rib serta menguasai jalur perdagangan Hijaz. Kota Mekah merupakan kota yang terletak di jalur perdagangan tersebut. Oleh karena itu. Mekah berkembang menjadi pusat perdagangan yang ramai.
Selain itu, Mekah mempunyai daya tarik lainnya, yaitu Ka’bah. Setiap tahun, ribuan pengunjung mendatangi Ka’bah untuk melakukan pemujaan. Hal itu menambah ramai kota Mekah. Bahkan keramaian kota Mekah melebihi kota San’a. hal itu membuat Abrahah dengki.
Selanjutnya, Abrahah memiliki rencana untuk membangun sebuah gereja guna menyaingi Ka’bah. Ia membangun gereja itu dengan megah dan indah. Gereja itu dihiasi ukiran-ukiran yang berciri khas Kristen. Gereja itu diberinya nama Al-Qulles.
Dengan adanya gereja itu, Abrahah bermaksud menarik perhatian masyarakat disekitarnya. Dengan demikian, kota San’a akan kembali menjadi ramai dan melebihi kota Mekah.
Akan tetapi, harapan Abrahah tidak menjadi kenyataan. Masyarakat tidak ada yang tertarik untuk mengunjungi gereja tu. Mereka tetap mengunjungi Ka’bah. Hal itu membuat kota Mekah tetap lebih ramai dari pada kota San’a. Kenyataan itu membuat Abrahah makin geram. Satu-satunya jalan ialah menghancurkan Ka’bah dan memusnahkan kota Mekah. Dengan demikian, tidak ada pilihan bagi masyarakat kecuali mengunjungi gerejanya.
Abarahah kemudian menyiapkan bala tentaranya. Pasukan itu terdiri dari prajurit-prajurit yang tangguh. Mereka menggunakan gajah untuk mengangkut segala peralatan perangnya. Oleh karena itu, pasukan ini terkenal dengan sebutan pasukan gajah. Pada awal tahun 571 Masehi mereka mulai bergerak menuju Mekah.
0 komentar:
Post a Comment