Saturday 24 October 2015

Asmaul Husna - Al Mu’min

Al Mu’min artinya Yang Maha Menganugerahkan keamanan, Hanya Allah yang dapat memberikan rasa aman. Kita tidak boleh minta perlindungan kepada selain Allah. Kita mohon perlindungan dan rasa aman kepada Allah dari mara bahaya yang mengancam jiwa; dan penyakit hati, seperti dengki, dendam, bakhil, dan malas; dan penyakit jasmani yang mengancam jiwa; dari kelaparan dan kecemasan.

Firman Allah SWT :
Artinya: “Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah), Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.“


Al Mukmin adalah zat yang memberi rasa aman. Pada awal penciptaannya, manusia adalah makhluk yang lemah, yang sangat membutuhkan bantuan dari sesama makhluk lainnya untuk mendapatkan rasa aman. Ia butuh orang lain untuk menjamin makannya, yang mengobati rasa sakitnya serta yang melindunginya ketika diancam dari sesuatu yang ingin melukainya, sehingga sebagai pribadi dan kelompok, manusia akan selalu berusaha untuk memperoleh rasa aman dengan cara yang berbeda-beda.

Kehidupan akan terasa nyaman dan berjalan semestinya karena adanya keamanan. Negara yang tidak aman sulit melaksanakan pembangunan. Kehidupan masyarakat akan terancam bila tidak ada keamanan. Kita lihat bagaimana negara yang sedang dalam peperangan.

Keamanan dan rasa aman yang kita peroleh tidak terlepas dari kekuasaan Allah. Ketenangan hati hanya didapat bila kita dekat dengan Allah, rajin membaca Al-Quran, rajin sholat, dan lain-lain. Ketidak nyamanan bukan hanya akibat ulah manusia tapi bisa juga karena binatang buas, bencana alam seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor dan lain-lain. Ada orang yang merasa tidak aman walaupun situasinya aman dan tentram. Sebaliknya ada orang yang merasa, tenang, tidak gelisah walaupun situasi dan keadaan genting dan kacau.

Contoh dari bukti sederhana bahwa Allah bersifat Al-Mu’min dapat kita lihat dalam diri kita sendiri. Seperti pada tubuh kita, Allah menciptakan alis di atas mata yang berfungsi melindungi mata dari keringat yang jatuh, bulu mata melindungi mata dan debu dari binatang-binatang kecil.

Bukti lain di luar tubuh kita seperti ketika Rasulullah ingin Hijrah dari Mekkah ke kota Madinah. Pada malam keberangkatan Nabi Muhammad, sekeliling rumah Nabi telah di pagar betis oleh orang-orarig Quraisy yang ingin membunuh Nabi Muhammad SAW.

Akan tetapi dengan sifat Al-Mukmin Allah telah memberi keselamatan kepada Rasulullah. Rasulullah dengan aman dapat keluar dan rumah dan meninggalkan kota Mekkah menuju Madinah.

Orang yang beriman kepada Allah Al-Mu’min akan selalu tenang dan tidak gegabah dalam menghadapi setiap keadaan dan situasi yang genting dan kacau sekalipun.

Sifat Allah Al Mumin ini menerangkan bahwa Allah memberi rasa aman dan tenteram dalam hati hamba-Nya. Polisi, tentara, dan satpam mencoba meneladani sifat Al Mu’min ini dengan menjaga keamanan lingkungan.

Jadi jika kita ingin selalu aman dan tentram, kita harus selalu ingat kepada Allah SWT. karena Allah memberi rasa aman dan ketentraman dalam hati hambah-Nya.

Kisah Teladan Nabi
GUBUK KAKEK YANG MERUSAK KEINDAHAN KOTA

Berjalan tergopoh-gopoh, seorang lelaki Yahudi datang menemui Khalifah Umar bin Khattab, “Wahai khalif, oh aku sengaja datang menghadapmu untuk mengabarkan tentang gubukku. Gubernur Amru bin Ash, bawahan khalifah, telah mnghancurkan gubukku. Alasannya, gubukku sudah mengganggu keindahan kota.”

Seteloh mendapat laporan itu, Khalifah Umar lalu memanggjl Amru bin Ash , “janganlah engkau semena-mena pada siapapun. Meskipun ia seorang Yahudi. Sekarang bangun kembali gubuk orang Yahudi itu seperti semula.”

Tentu saja orang Yahudi itu terkagum-kagum dengan kebijaksanaan khalifah. Meskipun dirinya seorang Yahudi, namun Islam tetap melindungi keamanannya. Saat itu pula ia lalu masuk Islam.

Asmaul Husna - Al Haadi

Al Haadi artinya Yang Maha Pemberi Petunjuk Allah adalah zat yang menganugerahkan petunjuk. Petunjuk yang diberikan Allah bertingkat-tingkat.

Petunjuk Allah pada tingkat pertama adalah naluri yang diberikan sejak manusia lahir, misalnya tangis bayi ketika lahir. Petunjuk Allah pada tingkat kedua adalah panca indra. Ketika bayi mulai tumbuh kembang, dia mulai membutuhkan fungsi pancaindra.

Mata berfungsi untuk melihat, hidung untuk mencium, telinga untuk mendengar, lidah untuk mengecap, dan kulit untuk merasa.

Petunjuk Allah pada tingkat ketiga adalah akal. Anak yang masih kecil belum dapat menggunakan akal secara optimal. Mereka belum dapat membedakan baik dan buruk. Allah memberikan akal pada manusia untuk berpikir.

Petunjuk Allah pada tingkat keempat atau yang tertinggi adalah hidayah agama. Dengan hidayah, manusia tidak akan tersesat selamanya. Manusia menjadi orang beriman dan mau mengamalkan ajaran Islam. Allah berfirman:
Artinya: “Dan agarorang-orang yang telah diberiilmu, meyakini bahwasanya Al Quran ltulah yang hak dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan Sesungguhnya Allah adalah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beniman kepada jalan yang lurus.”

Kisah Teladan
PERAMPOK YANG MINTA DIBACAIN AYAT AL QUR’AN

Saat Syeikh Al Asma’i pergi berhaji, tiba-tiba di tengah jalan Ia dihadang oleh seorang perampok. Anehnya, perampok itu malah meminta Syeikh membaca salah satu ayat Al Qur’an.

Syeikh pun lantas membacakan sebuah ayat Al Quran. Tiba-tiba siperampok itu menggigil ketakutan. “Ya Allah...aku benar-benar menyesal, selama ini hidupku banyak merugikan orang lain. Aku benar-benar orang terkutuk.

Sudahlah, sahabatku. Allah itu Maha Pengampun. Masih ada waktu engkau untuk bertobat.” Kata Syeikh menenangkan.

Subhanallah...saat itu juga, Si perompok langsung bertobat. Tolong aku, ajari shalat dan ilmu agama lainnya...” dengan senang hati Syeikh Al Asma’i pun mengajari semuanya sampai Ia hafal.

Wednesday 21 October 2015

Asmaul Husna - Al Muhaimin

Al Muhaimin artinya Yang Maha Memelihara. Semua makhluk di alam ini diciptakan Allah. Dia yang melindungi dan menjaganya. Dia mengurus sendiri semua makhluk-Nya. Da tidak akan membiarkan makhluk-Nya terlantar.

Allah menyayangi manusia dan tidak ingin manusia tersesat, maka dari itulah Allah memberi petunjuk melalui Al Qur’an.

Firman Allah SWT :
“Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci, Allah dan apa yang mereka persekutukan.” (QS 59:23)


Kata Al Muhaimin berasal dan kata haimana yuhaiminu yang berarti memelihara, menjaga, mengawasi atau menjadi saksi (yang membenarkan atau menyalahkan.)

Al Muhaimin yang merujuk kepada sifat Allah (QS 59: 23) berarti bahwa hanya Allah yang memelihara dan menjaga seluruh makhluknya baik dari segi keselamatannya, keamanan, dan kesejahteraannya. Salah satu hikmah penyebutan Al Muhaimin di belakang As Salam dan Al Mu’min adalah bahwa Allah yang memelihara kesejahteraan (salam) dan ketenangan hati (amin) dan seluruh hamba-Nya.

Pemeliharaan dan pengawasan Allah itu begitu luas cakupannya, karena banyaknya yang diawasi dan luasnya jagad raya ini sehingga tidak ada satu makhlukpun yang dapat menandingi. Apalagi menandingi kemampuan Allah dalam memelihara dan mengawasi, membayangkan kemampuan Allah untuk melakukan pemeliharaan dan pengawasan saja tidak ada yang bisa. Akal manusia terlalu lemah untuk dapat membayangkannya. Begitu pula indera mereka hanya memiliki kemampuan yang sangat terbatas. Hanya mampu melihat yang lahir saja. Manusia tidak bisa melihat apa yang tersembunyi di kegelapan malam. Sedang bagi Allah sebutir biji yang jatuh dalam kegelapanpun dilihat-Nya (QS Al- An’am/6: 59).

Begitupun indera yang lain hanya mampu menjangkau segala sesuatu yang bersifat lahiriyah saja sedang apa yang tersembunyi di dalam hati tidak bisa dilihatnya. Sedang Allah menyaksikan sekaligus yang lahir dan apa yang dibisikkan oleh hati manusia. Bahkan apa yang disembunyikan oleh hati manusiapun diketahui Allah. Pengawasan manusia juga dibatasi oleh ruang dan waktu. Apa yang ada di balik tembok tidak bisa dilihatnya. Begitu pula apa yang sudah terjadi di masa lampau dan apa yang akan terjadi di masa mendatang tidak bisa diketahuinya sekarang. Allah sangat jauh dari kelemahan seperti itu. Allah SWT menyaksikan sekaligus semua makhluknya di mana saja mereka berada di seluruh jagad raya ini secara silmultan. Bahkan Allah menjangkau semua penglihatan, tetapi tidak ada penglihatan manusia yang dapat menjangkaunya (QS Al- An’am/6: 103).

Al-Muhaimin Artinya Allah yang maha menjaga. Alam semesta beserta isinya ada yang memelihara dan menjaga. Bumi selalu berputar mengelilingi matahari. Allah SWT telah menetapkan bumi, bintang, planet-planet lainnya berputar pada porosnya. Sehingga, terjadi keseimbangan antara benda-benda raksasa tersebut satu dengan yang lainnya. Yang menjaga keseimbangn alam semesta hanyalah Allah SWT.

Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surah Al-Anbiyah ayat 33.
Artinya: “dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS:Al-Anbiyah :21:33)

Seluruh alam terhampar dalam angkasa raya yang sangat luas, yang tak seorang pun mengetahuinya batas-batas kekuasanya kecuali sang pencipta. Demikian pulah dengan tubuh atau jasad manusia. Manusia dapat hidup, bergerak, berfikir, memiliki tenaga, kekuatan, dan ksehatan. Itu semua nikmat dari Allah SWT yang maha menjaga.

Kisah Teladan Nabi

UNTA RAKSASA PELINDUNG RASULULLAH

Allah SWT Maha Memelihara, terutama pada hamba-Nya yang bertakwa. Nabi Muhammad SAW adalah salah atu Nabi kekasih Allah SWT. Saat itu, Nabi Muhammad SAW dimusuhi oleh Abu Jahal dan kaum musyrikin Quraisy. Karena mereka tak suka dengan dakwah Nabi Muhammad SAW yang mengajak kepada kebenaran.

Setiap subuh, Nabi Muhammad SAW biasa melaksanakan salat Subuh di depan Ka’bah, “Aku akan menjatuhkan batu besar ke atas kepala Muhammad SAW saat dia sedang sujud,” kata Abu Jahal sambil bersiap-siap menjatuhkan sebuah batu besar. Namun tiba-tiba datang seekor unta raksasa mau menerkam Abu Jahal. Tentu saja Abu Jahal berlari ketakutan. Akhirnya, ia pun gagal melaksanakan niatnya untuk membunuh Nabi Muhammad SAW.

Monday 19 October 2015

Asmaul Husna - Al Quddus

Al Quddus artinya Allah Yang Maha Suci. Berarti Allah tidak memerlukan apa-apa seperti manusia butuhkan untuk hidup. Dia tidak mempunyal kekurangan. Hanya Dialah yang patut dipuji dan disembah. Maka dari itu kita harus berbuat baik agar dekat dengan yang Maha Suci.
Dalam Al Qur’an difirmankan:
Artinya: “Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, yang Maha Suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. AL Hasyr : 23)

Artinya : Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, yang Maha Suci, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q5. Al Jumu’ah :1)


Al-Quddus artinya yang maha suci. Allah tidak sedikitpun memiliki kekurangan. Allah juga tidak memiliki sifat tercelah seperti jahat, iri, dengki, rakus, dendam, dan sebagianya.

Dengan sifat Al-Quddus, Allah SWT menunjukan bahwa dia maha suci. Tidak ada yang pantas di sekutukan dengan Allah. Tidak ada satu pun mahluk yang ada di langit dan di bumi yang pantas di samakan dengan Allah.

Meski tidak menjadi suci seperti Allah, kita juga harus menerapkan nama Allah dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus menjauhkan diri dari penilaku buruk. Kita harus selalu berbuat baik kepada orang lain. Misalnya, bila ada seorang teman yang sedang kesusahan, maka kita harus membantunya. Kalau ada teman yang sedang gembira, maka kita turut gembira.

Al-Quddus. Tahu kah kamu arti Al Quddus ? Al-Quddus artinya maha suci. Allah terbebaskan dari kekurangan dan sesuatu yang tidak layak baginya. Allah juga terbebaskan dan berbagai bentuk dan sifat dapat di lihat oleh panca indra, atau dapat di bayangkan oleh hayalan dan fikiran.

Sering muncul banyak pertayaan, apakah Allah dapat di lihat oleh manusia dan bentuknya seperti apa?’ Kita harus bisa menjelaskan bahwa Allah tidak dapat di lihat, dan tidak berbentuk. Allah tidak beranak, dan tidak di peranakan. Tidak ada sesuatu yang menyerupai Allah. Manusia tidak dapat menghayalkannya, tetapi harus mengimaninya.
Firman Allah dalam surat Asy-Syura/42 Ayat 11.
Artinya: “(Allah) pecinta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu pasang-pasangan dari jenis kamu sendiri, dan dari hewan ternak pasangan-pasangannya juga. Dijadikanya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan dia. Dan dia yang hama mendengar lagi dan maha melihat” (surat Asy-Syura/42 Ayat 11)

Artinya: “dia tidak dapat di capai oleh penglihatan mata, sedangkan dia dapat melihat segalah penglihatan itu, dan dialah yang maha halus, lagi maha teliti.” (Surah Al-An’am/S ayat 103)

Kisah Teladan Nabi


BUAH APEL PEMBAWA KEBERUNTUNGAN
Suatu hari, Tsabit bin Ibrahim menemukan sebuah opel di jalan dan memakannya. Tiba-tiba Tsabit berseru, “Ya Allah! Apel ini bukan milikku, kenapa aku makan?” Tsabit-pun kemudian menemui pemilik pohon opel itu dan minta diikhlaskan.

“Aku baru akan mengikhlaskan apel itu setelah engkau bersedia menikahi putriku”, kata si pemilik pohon apel. “tapi, putriku itu buta, tuli, dan tidak bisa berjalan...”. Karena ingin mendapat keridhaan Allah SWT, Tsabit-pun menikahi putri pemilik apel.

Ketika menikah, Tsabit keheranan saat bertemu istrinya. Ternyata istrinya amat cantik, tidak tuli, tidak bisu, dan tidak cacat. Istrinya lalu menjelaskannya, “Aku buta dari melihat hal yang haram. Aku tuli dari suara yang tidak di ridhai Allah. Aku bisu karena lidahku hanya untuk berzikir. Aku cacat karena kakiku hanya untuk berjalan ke tempat yang diridhai Allah SWT.”

Sunday 18 October 2015

Asmaul Husna - Al Waahid

Al Waahid artinya Yang Maha Esa Allah mempunyal sifat al Waahid. Al Waahid berarti Allah itu Maha Esa. Allah itu hanya ada satu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dia tidak mempunyai anak dan juga orang tua. Ia ada dengan sendirinya dan tidak ada yang setara dengan-Nya.

Allah yang menciptakan alam semesta beserta isinya, menggerakkan, memelihara semuanya agar berjalan dengan baik.

Terbitnya matahari dari sebelah timur dan terbenamnya ke sebelah barat begitu juga bulan dan bintang semua berjalan menurut kehendaknya Allah, itu semua menjadi bukti bahwa Allah Maha Esa.

Allah berfirman dalam surat Al lkhlas ayat 1-4 sebagai berikut:
Artinya: “Katakanlah Dia-lah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.”

Beriman kepada Allah selain membenarkan ke-Esaan-Nya, kita juga harus melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Sebagaimana diterangkan dalam sabda Nabi SAW. Berikut:
“Iman itu percaya kepada Allah; kepada malaikat-malaikat Allah; Kitab-kitab-Nya; Rasul-rasul-Nya; Hari akhir; dan percaya pada takdir Allah yang balk maupun yang buruk.” (HR.Muslim)

Diantara tujuan dan fungsi Iman kepada Allah diantaranya adalah :
1. Meyakini akan keesaan Allah sebagai tuhan yang wajib disembah.
2. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
3. Menyandarkan diri dan memohon hanya kepada Allah Yang Maha Kuasa.
4. Mentaati dan melaksanakan perintah-penintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-NYa
5. Agar mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
6. Mempercayai pada yang gaib.

Meneladani kisah nabi
BENCANA UNTUK KAUM A’D

Nabi Hud diutus Allah SWT pada kaum Ad. Ia menyeru pada kaum ‘Ad, “Wahai kaumku: sembahlah Allah Yang Maha Tunggal, karena tiada Tuhan selain Allah.” Namun kaum Ad tak pernah mau mengikuti seruan Nabi Hud As. Mereka terkenal sombong, pandai dan kuat. Mereka pandai membuat bangunan yang kokoh ditempat-tempat yang tinggi.

Mereka gemar berbuat kerusakan, menyiksa tawanan perang, merampok dan menyembah patung-patung berhala. Karena tak juga mau beriman pada Allah SWT, maka akhirnya Allah SWT pun menimpakan bencana mahadahsyat pada kaum ‘Ad. Kaum ‘Ad pun diserang angin kencang selama 8 hari 7 malam secara terus-menerus tiada henti. Tak ada satupun rumah, bangunan dan pohon-pohon yang masih berdiri kokoh. Semuanya tersapu bersih. Akhirnya, kaum ‘Ad pun rusak binasa tak tersisa.

Rangkuman
  1. Rukun iman pertama adalah iman kepada Allah SWT.
  2. Iman artinya percaya. Iman kepada Allah berarti bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang wajib disembah.
  3. Beriman kepada Allah, selain membenarkan ke Esaan-Nya, kita juga harus melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.
  4. Ar Rahman berarti Allah Maha Pengasih. Allah mengasihi semua makhlukNya seperti manusia, binatang, dan lain-lain.
  5. Ar rahiim artinya Yang Maha Penyayang. Allah SWT menyayangi makhlukNya yang taat kepada-Nya, mereka akan mendapatkan pahala yaitu ditempatkan di surga-Nya.
  6. Al Quddus artinya Allah Yang Maha Suci. Berarti Allah tidak memerlukan apa-apa seperti manusia butuhkan untuk hidup.
  7. Asmaul husna berarti nama-nama Allah yang baik dan berjumlah 99 nama.
  8. Al Mu’min artinya Yang Maha Menganugerahkan keamanan. Hanya Allah yang mampu memberikan rasa aman kepada makhluk-Nya.
  9. Al Muhaimin artinya Yang Maha Memelihara. Allah yang mengurus makhluk-Nya dengan memberikan petunjuk Al Qur’anul Karim.
  10. Al Haadi artinya Yang Maha Pemberi Petunjuk. Hanya Allah yang mampu menganugerahkan petunjuk pada makhluk-Nya.
  11. Al Waahid artinya Yang Maha Esa. Allah mempunyai sifat al Waahid. Al Waahid berarti Allah itu Maha Esa. Allah itu hanya ada satu.

Friday 16 October 2015

Asmaul Husna - Ar Rahiim

Ar rahiim artinya Yang Maha Penyayang. Allah SWT menyayangi makhluk-Nya yang taat kepada-Nya, mereka akan mendapatkan pahala yaitu ditempatkan di surga-Nya. Maka dari itu agar disayang Allah, kita harus menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Apakah mereka taat dan berbakti kepada Allah SWT atau mereka ingkar dan durhaka padaNya, Dia tetap memberi rizki kepada makhluk. Bukan hanya manusia dan jin, melainkan juga kepada
makhluk lain, baik hewan maupun tumbuht umbuhan.

Allah Maha Penyayang, salah satu contohnya adalah Dia menciptakan manusia dengan peralatan tubuh yang lengkap. Dilengkapi tubuh kita dengan panca indera berupa mata, hidung, telinga.

Dalam Al Qur’an difirmankan :
Artinya: “dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang” (QS. Al- Baqarah: 163)

Contoh perbuatan yang jika dikerjakan akan disayang Allah SWT
1. Berkata benar dan jujur
2. Disiplin dan sabar
3. Menepati janji
4. Rajin ke masjid dan melaksanakan sholat
5. Rajin belajar dan mengaji Al Qur’an
6. Berbuat baik kepada kedua orang tua
7. Senang bersedekah dan beramal
8. Senang tolong menolong dalam perbuatan baik

Firman Allah SWT :
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal soleh, kelak Allah yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.” (QS: Maryam:96)

Wednesday 14 October 2015

Asmaul Husna - Ar Rahman

Ar-rahman berarti Allah Maha Pengasih. Allah mengasihi semua makhluk-Nya, seperti manusia, binatang, dan lain-lain.

Allah menciptakan bumi dan seisinya, juga tumbuhan semuanya untuk manusi. Sebagai orang Islam, kita harus mampu memanfaatkan semua pemberian Allah dengan sebaik-baiknya.

Kata Ar-Rahman secara luas dapat diartikan sebaga sifat kasih saying Allah kepada seluruh makhluk-Nya yang diberikan di dunia, baik manusia beriman atau kafir, binatang dan tumbuh-tumbuhan serta makhluk lainnya.

Ar-Rahmaan adalah sebuah nama/asma kepada Dzat yang memiliki nikmat panjang atau nikmat besar. Disini mencakup ilmu, akal, islam dan iman.

Maksudnya yaitu barang siapa yang mempergunakan ilmu dan akal yang di perolehnya untuk islam dan iman maka ia mendapakan nikmat panjang. Karena tidak hanya di dunia saja melainkan ketika di akhirat, ia pun akan mendapatkan nikmat dari Allah SWT.

Kemudian aplikasi dari Ar-Rahman dapat dilihat dari perilaku dermawan, tolong-menolong dan lapang dada. Selain itu kata Ar-Rahman juga dapat mendatangkan keuntungan bagi diri sendiri apabila kata Ar-Rahman selalu diucapkan di setiap kesempatan.

Diantaranya kita gunakan panca indera kita pada hal-hal yang diridhoi Allah SWT,
- mata digunakan untuk melihat sesuatu yang diridhoi Allah.
- telinga digunakan untuk mendengarkan pengajian.
- tangan digunakan untuk membantu orang dalam kesulitan.
- kaki digunakan untuk pergi ke sekolah dan masjid.
- pikiran digunakan untuk memikirkan yang baik.
- mulut digunakan untuk berkata yang benar, berkata jujur serta sering membaca Al Qur’an.

Contoh kemurahan Allah SWT kepada makhluknya di bumi ialah dengan turun hujan. Coba kita perhatikan, ketika turun . hujan, tanah yang kering dan gersang ? kemudian menjadi subur, tumbuhlah berbagai jenis tanaman yang dibutuhkan oleh manusia dan binatang seperti dalam Al-Qur’an difirmankan :
Artinya:
1. (tuhan) yang Maha pemurah,
2 yang telah menajarkan Al Quran.
3. Yang menciptakan manusia.
4. mengajarnya pandai berbicara.


Allah mempunyai nama Ar-Rahman. Ar-Rahman artinya maha pengasih. Ar-Rahman juga maha pemurah. Jadi Allah memiliki sifat pengasih dan pemurah.

Semua mahluk yang ada di dunia ini di kasihi oleh Allah. Seperti hewan, manusia dan tumbuhan, di kasihi Allah. Allah tidak membedakan mahluk yang beriman maupun yang tidak beriman. Yang hidup maupun yang mati. Semua di beri kenikmatan oleh Allah.

Meneladani Kisah Nabi tentang Ar-rahman
 
PENGHARGAAN NABI SULAIMAN PADA BANGSA SEMUT
Suatu hari, Nabi Sulaiman bersama pasukannya sedang bepergian ke sebuah tempat, di tengah perjalanan ia segera menghentikan pasukannya. “Tunggu kita melewati sebuah sarang semut. Jangan sampai kita mengganggu mereka apalagi menginjak sakit seekor semut di sini!” seru Nabi Sulaiman sambil turun dari kudanya. Saat itu Nabi Sulaiman mendengar raja semut berseru kepada rakyatnya, “Wahai rakyatku. Cepatlah kalian menyingkir dan masuk ke dalam sarang. Lihat, raja Sulaiman dan rombongannya akan melewati tempat ini!”

Demi untuk menghargai bangsa semut, Nabi Sulaiman sampai memerintah kan pasukannya untuk berhati-hati. Padahal dalam kehidupan kita sehari-hari sering kita suka meremehkan semut karena ukurannya yang sangat kecil.

Tuesday 13 October 2015

KaIimat Dan Arti Tahlil

Kalimat tahlil biasa diucapakan ketika kita mendoakan orang yang telah meninggal agar segala dosanya di ampuni oleh Allah SWT. Dan juga seperti dzikir setalah shalat selalu mengucapkan tahlil.

Kalimat tahlil juga termasuk kalimat tauhid, yaitu kalimat yang mengandung arti tentang keesaan Allah.

Tahlil juga rangkaian dari kalimat thayyibah yang baik. Biasa kalimat tahiji selalu di iringi dengan kalimat thayyibah lainnya, seperti tasbih, tahmid.

Lafaz kalimat tahill “ Laa Ilaha Ilallah” Artinya “Tiada Tuhan yang berhak untuk disembah kecuali Allah

Kalimat tahlil kita ucapkan karena Allah adalah tuhan yang patut di sembah.

Kita tidak diperbolehkan men yembah selain Allah. Kita wajib meminta pertolongan hanya kepada Allah.

Kita menyakini bahwa Allah SWT hanya satu, yang menciptakan dan mengatur alam semesta termasuk diri kita. Tidak ada tuhan selain Allah.

Pernah kita mendengar bahwa orang muslim ada yang meminta sesuatu kepada selain Allah? Karena mereka tidak tahu bahwa Allah adalah tempat kita meminta segala sesuatu hanya kepada Allah.

Salah satu keutamaan membaca kalimat tahlil adalah kita akan mendapat sepuluh kebaikan dari Allah SWT seperti yang diterangkan dalam hadist berikut:
“Barang siapa yang membaca kalimat “laa ilaaha illallahuwahdahu la syarikala lahulmulku walahul hamdu wahuwa’alakulli syain kodir”

Kalimat tahlil di baca pada waktu
1. Mendoakan orang yang telah meninggal dunia
2. Berdzikir setalah shalat lima waktu
3. Membimbing orang yang sedang menghadapi sakaratul maut
4. Mendapatkan musibah yang tiba-tiba

“Barang siapa menunjukan suatu kebaikan, maka baginya seperti pahala yang melakukannya.” (Al - Hadits)

Sunday 11 October 2015

Kalimat Dan Arti Hauqalah

Lafaz kalimat Hauqalah yaitu “Lahaula wala kuwata illabillah” Artinya “Tidak ada daya dan upaya kecuali dan Allah SWT
Diucapkan saat kita mengalami dari merasa tak mampu mencari jalan keluarnya.

Kalimat ini menegaskan bahwa Allah itu Kuat, tidak ada satupun yang dapat menandingi kekuatan Allah SWT, semua makhluk akan lemah, binasa dan tidak memiliki kekuatan apapun kecuali dengan pertolongan Allah.

Orang Islam yang meyakini bahwa Allah Maha Kuat, maka akan selalu tawadhu, tidak pernah sombong dan angkuh, kekuasaan dan kekuatan yang dimiliki tidak berarti apapun bila dibandingkan dengan kekuatan Allah SWT.

Keutamaan dari bacaan hauqalah
1. Setelah shalat, Merupakan tabungan/simpanan untuk surga. Wahai Abdullah bin Qais, maukah engkau kuberitahu tentang salah satu tabungan/simpanan dan simpanan-simpanan surgawi? Abdullah bin Qais menjawab: ‘Tentu, wahal Rasulullah Ia bersabda: ‘Ucapkanlah laa haula wa Iaa quwwata illa billah” (Al-Hadis)

2. Merupakan salah satu pembuka pintu surga
“Maukah engkau aku tunjukkan salah satu dari pintu surga?Aku berkata, ‘tentu BeIiau bersabda, ‘Laa haula wala quwwata illa billah” (Al-Hadis)

3. Hauqalah hendaknya sering-sering dibaca oleh orang sakit
“Sebagian penjenguk orang yang sakit memberiikan nasihat agar sisakit banyak-banyak membaca hauqalah (Iaa haula wala quwwata illa billah)”

Kita mengucapkan kalimat hauqalah senatiasa untuk meminta perlindungan Allah. Setiap kita mengucapkan lafaz hauqalah bahwa kita yakin Allah ada bersama kita. Sehingga kita selalu berharap mendapatkan pertolongan Allah. Kita meyakini bahwa Allah maha kuat. Sehingga kita tidak pernah sombong dan angkuh.

Bacaan hauqalah kita ucapkan pada saat
1.Melakukan pekerjaafn yang berat
2. Pada saat akan bepergian jauh
3. Ketika kita mendapatkan amanah
4. Kita ingin menghadapi ujian untuk meminta kekuatan
5. Ketika dzikir

Membiasakan Membaca Kalimat Thayibah Dalam kehidupan sehari-hari kita membiasakan membaca kalimat thayibah, selalu kita membiasakan untuk mengucapkan hal yang baik, ketika kita melihat sesuatu yang indah, sesuatu yang menyeramkan, menakutkan, sesuatu yang menakjubkan dan sesauatu yang kurang enak juga kita selalu membiasakan mengucapkan kalimat thayibah.

Kalimat Thayyibah
  • Kalimat Ta’awudz adalah memohon perlindungan kepada Allah SWT
  • Kalimat Basmalah adalah ucapan yang dilakukan saat memuai pekerjaan
  • Kalimat Hamdalah kalimat yang diucapkan setelah mengakhiri pekerjaan
  • Kalimat Takbir kalimat yang sering kita dengrakan pada waktu azan
  • Kalimat Tasbih kita ucapkan ketika melihat sesuatu yang menakjubkan
  • Kalimat Tahill lafaz yang sering kita dengar dan lakukan ketika kita meminta ampunan kepada Allah untuk orang telah meninggal dunia
  • Kalimat Hauqallah kita ucapkan untuk memohon pertolongan Allah
Barangsiapa yang tidak memuliakan karena ketaqwaan. maka tidak ada kemuliaan baginya. (Imam Syafi’i)

Saturday 10 October 2015

Kalimat Dan Arti Basmalah (Bismillah)

Kalimat basmalah sering kita ucapkan sewaktu memulai pekerjaan dan belajar, juga diucapkan setiap kali seorang Muslim melakukan berwudhu, membaca Al-Quran, memulai kegiatan harian lainnya dengan mengucapkan basmalah agar kita diberikan kemudahan dalam melakukan segala sesuatu.

Lafaz Basmalah sebagai berikut :

Bismillahi Rahmani Rahiim” Artinya “Dengan menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Segala apa yang telah diberikan Allah pada kita merupakan sebuah karunia. Contohnya adalah kita diberikan panca indra yang dengan panca indra semua tersebut kita dapat berbuat, kita dapat
melakukan segala aktivitas untuk memenuhi semua kebutuhan. Apabila salah satu panca indra bermasalah maka semua aktivitas kita akan terganggu.

Baca juga artikel Keutamaan dan Khasiat Basmalah (Bismillah) :
Keutamaan Dan Khasiat Basmalah (Bismillah) Bagian 1 
Keutamaan Dan Khasiat Basmalah (Bismillah) Bagian 2
Keutamaan Dan Khasiat Basmalah (Bismillah) Bagian 3 

Untuk itu, kita harus menjaga dengan baik karunia tersebut. Kita gunakan dengan sebaik mungkin untuk beraktifitas yang diridhai Allah SWT. Agar bisa mencapai lebih berkah segala aktifitas yang dilakukan, hendaknya semua hal itu diawali dengan selalu membaca kalimat Bismilla hirrahmaan nirrahiim atau yang lazim kita sebut dengan lafadz basmallah.

Sebaiknya diucapkan sebelum kita memulai suatu pekerjaan / kegiatan. Misalnya, akan pergi ke sekolah, mau makan, belajar, mengerjakan soal ujian, bekerja dan lain sebagianya.

Kalimat Balsmalah biasa juga kita baca ketika :
  1. Memulai pekerjaan, sebaiknya kita memulai pekerjaan harus dimulai dengan mengucapkan basmallah
  2. Hendak belajar, membaca basmaillah sebelum memulal belajar akan memudahkan kita biasakan karena membaca basmallah dapat membuat pikiran kita jernih
  3. Ketika hendak makan dan minum, memulai membaca basmallah ketika kita memulai makan dan minum harus kita biasakan sebagai ibadah kita sehari dan kita memohon apa yang kita makan dan minum merupakan makanan dan minuman yang menyehatkan.
  4. Ketika Berpakaian dan lain-lain

Thursday 8 October 2015

Kalimat Dan Arti Takbir

Lafad Takbir adalah “Allahu Akbar” Artinya “Allah Maha Besar

Diucapkan ketika kita melihat atau mengalami sesuatu yang menakjubkan, yang menunjukkan kebesaran Allah SWT.

Takbir artinya mengakui kebesaran Allah. Jika seseorang telah mengucapkan kalimat takbir berarti seseorang itu telah berikrar bahwa dirinya hanyalah seorang yang kerdil, lemah, dan tiada berdaya ketika dihadapan Allah SWT.

Allahu Akbar artinya Allah Maha Besar. Kebesaran Allah SWT mungkin dapat dibandingkan dengan kebsaran makhlukNya. Allahu akbar termasuk kalimat thayyibah.

Kamu telah membaca, bahwa kalimat Allahu akbar dalam azan diucapkan sebanyak enam kali diucapkan di awal azan dan dua kali diucapkan menjelang akhir azan.

Mengapa kalimat Allahu akbar dalam azan diucapkan sampai delapan kali? karena azan adalah panggilan yang ditunjukan kepada kaum muslimin untuk menunaikan ibadah shalat, yakni menyembah Allah SWT. tiada tuhan yang patut disembah kecuali Allah SWT yang maha besar. Allah SWT menciptakan alam semesta ini dan dia pula yang memeliharanya. Dia tiada berawal dan juga tiada berakhir.

Suara takbir sering kita dengar pada waktu kumandang adzan, bahkan waktu hari raya idul fitri maupun adha, kumandang takbir bersautan di penjuru tanah air, di mushallah, masjid, rumah-rumah pendudu begitu agungnya nama Allah, sehingga semua manusia menyebutnya, kita merasa bahwa kebesaran Allah tiada tanding.

Seperti bacaan takbir berikut yang kita sering kumandangkan ketika han raya idul fitni dan idul adha.
“Allaahu akbar.. Allaahu akbar.. Allaahu akbar. Laa  ilaaha illallaahu watlaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil hamd.

Artinya : Allah maha besar (3X), Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar, Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.

 Kalimat takbir di ucapkan ketika:
  1. Melihat ketakjuban kebesaran ciptaan Allah SWT seperti melihat keindahan, lautan yang terbentang luas, langit di malam hari yang di penuhi dengan cahaya rembulan dan bintang-bintang.
  2. Dzikir setelah shalat fardhu
  3. Pada waktu Azan
  4. Ketika mengumandangkan Takbir
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat hendaklah ia memuliakan tamunya." (Al-Hadits)

Monday 5 October 2015

Kalimat Dan Arti Tahmid (Hamdalah)

Membaca kalimat Tahmid (hamdalah) seringkali kita lakukan, membaca hamdalah merupakan kalimat thayyibah yang baik.

Sebuah ungkapan pujian yang hanya diserahkan dan disampaikan kepada Allah SWT. “Alhamd” (puji) baik secara aktual maupun verbal adalah bentuk dari manifestasi keparipurnaan dan suksesnya suatu tujuan, dari segala yang ada. Sebab Hamdalah itu merupakan bentuk dari pujian pembuka, sekaligus merupakan pujian indah bagi yang berhak mendapatkannya.

Seluruh makhluk di seluruh langit dan bumi ini secara keseluruhan juga memuji Allah SWT bertasbih dan bertahmid.

Semuanya senantiasa menyucikan dan memuji-Nya. Firman Allah SWT, yang artinya
“Tak satu pun dari segala yang ada kecuali selalu bertasbih dan memuji-Nya”.

Jagad raya senantiasa memiliki kesadaran darimana awal mulanya, bagaimana penjagaan atas kelestariannya dan pengaturannya, sebagai cermin konotatif dan anti hakiki Rububiyah bagi semesta alam. Yakni bagi segala sesuatu yang terkandung dalam Ilmu Altah.

Setelah selesai membaca, belajar, bangun tidur, dan setelah sarapan kita sebaiknya mengucapkan kalimat hamdalah.

Lafaz hamdalah adalah sebagai berikut :
 
 
Kalimat tahmid bermakna hubungan dengan manusia, yakni tiada yang pantas kita lakukan dan ucapkan selain rasa syukur kita terhadap segala apa yang telah dikaruniakan oleh Sang Pencipta, rasa syukur kita terhadap orang-orang disekitar kita yang telah ikut menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Kalimat hamdalah diucapkan ketika :
  1. Mendapatkan kenikmatan, misalnya mendapat hadiah dari seseorang, memiliki badan sehat, menjadi anak yang rajin, dan memiliki tas yang bagus
  2. Mendengar kabar gembira, baik kabar gembira untuk sendiri maupaun kabar gembira untuk orang lain. kabar gembira untuk diri sendiri misalnya, seorang temanmu menyampaikan kabar bahwa kamu terpilih sebagai tim cerdas cermat antar sekolah, kabar kenaikan kelas.
  3. Terhindar dari bahaya, ada pohon yang tumbang dan kita terhindar dari pohon tersebut. Pada wakktu terjadi gempa, kita selamat dan bahaya gempa tersebut.
  4. Ketika berdoa, pada awal doa sebaiknya diucapkan pujian kepada Allah SWT dengan mengucapkan Alhamdulillah.
  5. Alhamdulillah disunahkan pula dibaca dalam wirid ketika selesai shalat fardhu.
Hamdalah diucapkan untuk bersyukur atau berterima kasih kepada Allah SWT jika kita menginginkan sesuatu dan ternyata Allah mengabulkan keinginan kita, sebaiknya ucapkan kalimat ini. Bisa juga diucapkan saat kita bepergian dan telah sampai tujuan dengan selamat Alhamdallah, dengan memuji Allah, bahwa segala pujian di dunia inihanya Allah tidak pantas satu mahkluk pun yang pantas dipuji selamn Allah SWT.

Dan juga kita patut bersyukur atas nikmat yang diberikan kepada kita. Allah akan menambahkan nikmat apabila kita selalu bersyukur.

Wednesday 30 September 2015

Kalimat Dan Arti Tasbih

Kalimat tasbih yaitu “Subhanallah” Artinya “Maha Suci Allah
Diucapkan ketika kita melihat sesuatu yang menakjubkan atau melihat kejadian yang mengherankan.

Tasbih artinya mengakui kesucian Allah. Yakni meyakini sepenuh hati bahwa Allah Maha Suci, tiada yang suci selain Allah, dan tiada yang diterima Allah selain yang suci pula.

Jika seseorang telah mengucapkan tasbih berarti Ia telah berikrar untuk menjadi Hamba Allah yang senantiasa memandang dzat Allah adalah satu-satunya yang suci.

Kalimat tasbih merupakan salah satu kalimat pujian kepada Allah. Kita memuji Allah atas segala kebesaran dan kekuasaanNya. Allah adalah pencipta alam semesta dan seluruh sinya. Kita sebagai manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah. Pantaslah kalau kita memuji Nya.

Kalimat tasbih sering kita baca pada waktu berdzikir setelah shalat, kalimat tasbih juga merupakan kalimat thayyibah yang kita ucapakan ketika melihat sesuatu yang menakjubkan atau melihat kejadian yang mengherankan dan juga pujian kepada Allah atas segala kebesaran dan kekuasaan Allah.

Kalimat Tasbih diucapkan ketika :
1.    Keindahan ciptaan Allah SWT, Contohnya:
  • Laut yang luas, lautan merupakan ciptaan Allah yang sangat luas dan tak terbatas,sehingga ketika kita melihat alam semesta di lautan sepertinya ciptaan Allah itu sangat besar.
  • Gunung yang menjulang tinggi, ketika kita mendaki atau lewat di daerah pegunungan yang kita dapatkan hamparan hutan hijau yang indah sehingga kita selalu merigucapkan dan menyebut dengan kekuasaan Allah
  • Alam raya, kita hidup di alam raya untuk dapat menyakini kebesaran Allah dengan selalu mengucapkan kalimat tasbih (subhanallah)
  • Tumbuhan yang beraneka ragam, ciptaan Allah yang juga tak kalah mengagumkan adalah tumbuhan yang ada disekitar kita, banyak bermacam tumbuhan yang menghiasi halaman dan lingkungari kita
  • Hewan yang berbagai ienis, hewan ada yang bisa kita makan bermacam rasa dan kegunaan dari setiap hewan, dan ada hewan ternak yang dagingnya bisa kita nikmati secara mudah.
2. Setelah shalat fardhu yaitu, biasanya kalimat tasbih diucapkan 33 kali
3. Ketika shalat, bacaan tasbih di baca pada saat gerakan rukuk dan sujud
4. Dimanapun kita berdzikir. Karena mengingat dan menyebut nama Allah tidak hanya dalam shalat, tapi juga ketika berdzikir di luar shalat.

Tidak hanya manusia yang bertasbih kepada Allah SW1 semua makhluk ciptaanNya juga bertasbih kepadaNya. Namun manusia saja yang tidak mengerti ucapan tasbih mereka.
Allah berfirman :
Artinya:”telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi; dan Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”

Keutamaan mengucapkan tasbih di antaranya:
• Menghapus dosa
• Mendekatkan diri kepada Allah

Kalimat Dan Arti Syahadatain

Kalimat Syahadatain

Syahadatain berarti dua kalimat syahadat, lafalnya adalah :


Artinya: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Aku bersaksi bahwa nabi Muhammad utusan Allah.”

Mengucapkan dua kalimat syahadat harus dengan suara yang jelas, benar dan fasih. Orang yang sudah mengucapkan dua kalimat syahadat atau syahadatain berarti sudah masuk Islam.

Apakah kita tahu ketika saat apa saja kita membaca dua kalimat syahadat?

Dua kalimat syahadat biasa di baca ketika kita shalat, yaitu pada saat tahiyat awal dan tahiyat akhir. Dan juga dibaca ketika orang yangbaru masuk islam. Syahadatain termasuk rukun Islam. Orang islam wajib hukumnya melafalkan syahadatain. Syahadatain adalah persaksian atau janji setia manusia dengan Allah dan juga persaksian antara umat Islam dengan Rasulullah Muhammad.

A. Kalimat Syahadat Tauhid dan Terjemahannya
Syahadat tauhid adalah penyataan bahwa tidak tuhan selain Allah Alam semesta dan semua isinya adalah bukti bahwa telah Allah menciptakan Alam dan juga seluruh isinya.

Oleh karena itu hanya Allah yang patut di sembah dan tidak ada tuhan selain Allah.
Lafaz Syahadat Tauhid :

B. Kalimat Syahadat Rasul dan Terjemahannya
Syahadat rasul adalah penyataan kita bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Nabi Muhammad SAW, adalah rasul yang diutus Allah. Nabi Muhammad merupakan nabi terakhir. Sebagai ummat Islam kita harus percaya.

Baca juga artikel Manfaat dan Khasiat Basmalah :
Manfaat Dan Khasiat Basmalah (Bismillah) Bagian 1 
Manfaat Dan Khasiat Basmalah (Bismillah) Bagian 2
Manfaat Dan Khasiat Basmalah (Bismillah) Bagian 3

Dinamakan syahadat rasul karena kita yakin bahwa:

- Nabi Muhammad itu seorang nabi.
- Nabi Muhammad adalah utusan Allah untuk menyampaikan segala perintah dan larangannya.
- Nabi Muhammad adalah rasul terakhir.
- Nabi Muhammad tauladan semua manusia.
- Nabi Muhammad adalah utusan Allah yang mulia.
- Nabi Muhammad adalah pembawa ajaran Islam yaitu ajaran yang mengajak manusia untuk berbuat kebaikan supaya manusia selamat di dunia dan di akhirat.

Lafaz Syahadat Rasul

Artinya: “aku bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah”

C. Dalil Kalimat Syahadatain

Allah ta’ala berfirman :
“Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak adalah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal” (QS. Muhammad 471: 19)

Begitu juga Allah ta’ala berfirman :
“Akan tetapi (orang yang dapat member syafa’at ialah) orang yang mengakui dengan benar (laa ilaha illallah) dan mereka meyakini(Nya).” (Az Zukhruf : 86)
Rangkuman
1. Kalimat Syahadat artinya Perjanjian atau Kesaksian
2. Kalimat Syahadat terdiri dari dua kalimat
3. Dua kalimat syahadat disebut juga Syahadatain
    - Syahadat Tauhid, Yaltu : pernyataan bahwa tidak ada tuhan selain Allah
    - Syahadat Rasul, Yaitu : Pernyataan bahwa Nabi Muhammad utusan Allah

Saturday 26 September 2015

Beriman Bahwa Allah Itu Ada (Wujud)

Kita wajib percaya bahwa Allah itu ada (Wujuud). Wujuud artinya “Ada” maka mustahil “Tiada”.

Dalilnya : Allah Ta’ala berfirman:
Artinya: “Dia-lah Allah yang menjadikan segala yang ada dibumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al Boqarah:29)

Allah memang gaib, yaitu tidak tampak oleh penglihatan makhluk, tetapi Allah itu ada. Keberadaan-Nya dapat kita rasakan dengan melihat segala sesuatu yang terjadi di alam ini. Jika kita melihat planet-planet yang bergerak mengelilingi matahari secara teratur, tidak mungkin planet-planet itu bergerak dengan sendirinya. Ia bisa bergerak dengan teratur karena memang ada yang menggerakkannya. Meski kita tidak melihat yang menggerakkannya, namun kita yakin ada kekuatan besar yang menggerakkannya. Manusia tidak mungkin menggerakkannya. Lalu siapa lagi yang bisa menggerakkannya kalau bukan Allah yang Maha Kuasa. Oleh karena itu, meskipun kita tidak dapat melihat Allah, tetapi kita bisa merasakan Allah itu ada.

Semua makhluk tidak mungkin tercipta secara kebetulan karena setiap yang diciptakan pasti mebutuhkan pencipta. Adanya makhluk-makhluk itu di atas undang-undang yang indah, tersusun rapi, dan saling terkait dengan erat antara sebab-musababnya dan antara alam semesta satu sama lainnya. Semua itu sama sekali menolak keberadaan seluruh makhluk secara kebetulan, karena sesuatu yang ada secara kebetulan, pada awalnya pasti tidak teratur.

Kalau makhluk tidak dapat menciptakan diri sendiri, dan tercipta secara kebetulan, maka jelaslah, makhluk-makhluk itu ada yang menciptakan, yatu Allah Robb semesta alam.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyebutkan dalil aqli (akal) dan dalil qath’i dalam surat Ath Thuur:
“Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)?” (Ath Thuur: 35)

Dari ayat di atas tampak bahwa makhluk tidak diciptakan tanpa pencipta, dan makhluk tidak menciptakan diriinya sendiri. Jadi jelaslah, yang menciptakan makhluk adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ketika Jubair bin Muth’im mendengar dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang tengah membaca surat Ath Thuur dan sampai kepada ayat-ayat “Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun, ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendini)? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu? Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan). Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Robbmu atau merekakah yang berkuasa” (Ath Thuur: 35-37)

Ia, yang tatkala itu masih musynik berkata, “Hatiku hampir saja terbang. Itulah permulaan menetapnya keimanan dalam hatiku.” (HR. Al-Bukhari)

Kalimat Tayyibah

Kalimat thayyibah merupakan kalimat atau ucapan yang kita ucapkan ketika kita mendengar atau mengalami kejadian menyenangkan, musibah ataupun kesulitan. Sehingga kita terbiasa mengucapkan kalimat thayyibah dalam keadaan apapun.

Dalam Al-Quran surat Ibrahim Allah memberikan perumpamaan tentang kalimat thayyibah dengan perumpamaan sebuah pohon “Tidakkah kamu memahami bahwa Allah telah menggelar perumpamaan “Kalimat Thayyibah” itu seperti “Syajarah Thayyibah”. Akarnya kokoh dan puncaknya di langit. Ia memberikan manfaatnya setiap saat, dan Allah menggelar perumpamaan itu bagi manusia, agar mereka mengambil pelajaran”.

Firman Allah SWT :
Artinya : “Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu inqat. (QS. Ibrahim 14 : 25).

Kalimat thayyibah mengandung arti kalimat-kalimat yang baik yang berisi tentang ungkapan zikir kepada Allah. Karakteristik kalimat thoyyibah sebagaimana dalam surat Ibrahim di atas mengandung tiga unsur pokok yaitu: Pokok (akar)nya terhunjam kokoh di bumi, Puncaknya di langit, mendatangkan manfaat setiap saat, sepanjang waktu. “Dan sebutlah nama Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dari rasa takut, dan dengan tidak meninggikan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.”

Firman Allah SWT :
Artinya : “Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dari rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang lalai.” (QS. 7:205 )

Kalimat Ta’awudz


Kalimat thayyibah salah satunya adalah ta’awudz. Kalimat ta’awudz adalah kalimat untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari godaan dan rayuan setan untuk melakukan hal yang dilarang Allah.

Lafaz kalimat ta’awudz adalah sebagai berikut:

Audzu billahi minasyyaitoni rojim” yang artinya “Aku benlindung kepada Allah dari godaan Syetan yang terkutuk

Ta’awudz biasa dibaca ketika kita sedang merasa ketakutan. Karena syaitan selalu menggoda manusia, sehingga kita diperintahkan untuk selalu memohon perlindungan Allah dari godaan syaitan.

Tujuan mengucapkan kalimat ta’awuz adalah untuk menghindarkani diri dari godaan setan dari setiap amal perbuatan yang dilakukan. Untuk itu mengapa kita harus meminta pertolongan Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk.

Untuk itu kita harus selalu memohon pertolongan dan perlindungan Allah SWT. Melafazkan kalimat taawudz ini agar kita selamat dari rasa ketakutan tersebut.

Apakah kamu masih ingat kisah Nabi Adam AS yang dikeluarkan dari surga oleh Allah SWT? Allah SWT mengeluarkan Nabi Adam AS dan Hawa karena mereka melanggar larangan Allah SWT.

Firman Allah SWT :
Artinya: “Dan jika setan mengganggumu dengan suatu godaan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Fushshilat: 36)

Allah SWT melarang mereka memakan buah khuldi. Tetapi karena godaan setan begitu kuat, keimanan mereka goyah. Mereka berdua memakan buah itu. Akibatnya Allah SWT menurunkan mereka dari surga ke bumi dalam keadaan terpisah satu sama lain. ltulah akibat dari godaan setan yang tenkutuk.

Setan mulai mengganggu manusia sejak Allah SWT mengusirnya dari surga. Allah SWT mengusir setan dari surga karena setan menolak untuk menyembah Nabi Adam AS. Dengan kesombongannya, setan merasa bahwa ia lebih mulia dari Adam. Setan sakit hati karena Allah SWT mengusirnya dari surga. Kanena itulah ia meminta kepada Allah SWT agar umurnya diperpanjang sampai hari kiamat nanti. Setan bersumpah akan menggoda Adam dan keturunannya. Karena itulah, kita harus senantia memohon perlindungan Allah SWT dari godaan setan.

Kalimat Ta awudz biasa kita lakukan ketika kita memulai membaca Al-Qur’an. Oleh karena itulah, kita senantiasa memohon perlindunagn Allah SWT dari godaan setan.

Firman Allah SWT :
Artinya : “Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. (Q.S. An-Nahl : 98)

Waktu tepat untuk membaca Ta’awudz yaitu :
  1. Ketika mulai membaca Al-Qur’an, setiap hari kita membaca Al Qur’an, maka terlebih dahulu kita membaca ta’awudz.
  2. Sebelum mendirikan salat. Shalat adalah rukun islam yang wajib, kita selalu memulai melakukan shalat dengan membaca ta’awudz.
  3. Ketika melewati tempat-tempat yang menyeramkan, misalnya hutan, gua, atau kuburan.
  4. Ketika melakukan kegiatan lain. Selain ketika beribadah, kita dianjurkan memohon perlindungan kepada Alllah SWT dan godaan setan. Agar semua kegiatan yang kita lakukan tidak keluar dari aturan agama Islam.

Tuesday 22 September 2015

Rukun Iman

1. Iman kepada Allah SWT
Iman kepada Allah artinya kita nyakin dan percaya bahwa Allah itu ada, Allah yang menciptakan kita.

Yang dimaksud beriman kepada Allah adalah meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT adalah tuhan yang menciptakan manusia, bumi, bulan, bintang, dan seluruh alam semesta. Iman kepada Allah harus ada pengucapan persaksian atau pengakuan bahwa Allah itu ada dan tidak ada tuhan selain Allah. Menciptakan manusia dan makhluk lainnya serta yang menggerakan alam semesta.

2. Iman Kepada Malaikal-Malaikat Allah

Malaikat adalah makhluk gaib, tidak kelihatan oleh mata biasa, sebab malaikat diciptakan Allah dari cahaya (nur). Malaikat mencabut nyawa, menyampaikan wahyu, mencatat amal baik dan buruk, pemberi rezeki dan lain-lain.

3. Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
Yang dimaksud dengan beriman kepada kitab-kitab Allah SWT adalah bahwa setiap kaum muslimin wajib percaya bahwa Allah menuurunkan kitab-kitabNya kepada Rasul-Nya. Kitab suci itulah yang dijadikan pedoman hidup bagi manusia.

4. Iman Kepada Rasul-Rasul Allah SWT
Yang dimaksud dengan beriman kepada Rasul Allah adalah meyakini dan percaya bahwa Allah memilih manusia pilihan untuk diangkat sebagai utusanNya, untuk menyampaikan ajaran tauhid kepada umat manusia. Para rasul ini menerima wahyu Allah dengan perantaran malaikat Jibril 

Jumlah Nabi sangat banyak. Namun umat Islan wajib mengetahui sebanyak 25 Nabi Rasul.

Nama 25 Nabi dan Rasul
1. Nabi Adam a.s
2. Nabi Idris a.s
3. Nabi Nuh a.s
4. Nabi Hud a.s
5. Nabi SaIIeh a.s
6. Nabi Ibrahim a.s
7. Nabi Luth a.s
8. Nabi Ismail a.s
9. Nabi Ishak a.s
10. Nabi Yakub a.s
11. Nabi Yussuf a.s
12. Nabi Ayyub a.s
13. Nabi Syuaib a.s
14. Nabi Musa a.s
15. Nabi Harun a.s
16. Nabi Zulkifli a.s
17. Nabi Daud a.s
18. Nabi Sulaiman a.s
19. Nabi Ilyas a.s
20. Nabi Ilyasa a.s
21. Nabi Yunus a.s
22. Nabi Zakaria a.s
23. Nabi Yahya 0.5
24, Nabi Isa a.s
25. Nabi Muhammad s.a.w

5. Iman Kepada Hari Akhir/Kiamat
Yang dimaksud dengan beriman kepada hari kiamat adalah menyakini bahwa alam seluruh isinya akan hancur. Atau Allah akan memusnakan dunia dan seluruh isinya kemudian diganti dengan kehidupan akherat. Umat islam wajib meyakini bahwa hari kiamat pasti akan datang. Tetapi kapan datangnya? hanya Allah SWT yang tahu, sebagian firman-nya dalam Al-Qur’an Surat Al-A’raf ayat 187
“Artinya Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. kiamat itu Amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba, mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di Sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak Mengetahui’(Q.S. Al-A’raf : 187)

“Artinya: aku bersumpah demi hari kiamat, dan aku bersurnpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri). Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? bukan demikian, sebenarnya Kami Kuasa menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan sempurna. bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus. Ia berkata: “Bilakah hari kiamat itu ?“Maka apabila mata terbelalak (ketakutan), dan apabila bulan telah hilang cahayanya, dan matahari dan bulan dikumpulkan, pada hari itu manusia berkata: “Kemana tempat berlari?” sekali-kali tidak! tidak ada tempat berlindung! hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali. pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya. bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri meskipun Dia mengemukakan alasan-alasannya. (Q.S Al-Qiyamah : 1-15)

6. Iman Kepada Qadha dan Qadar

Yang dimaksud dengan beriman kepada Qadha dan Qadar adalah yakin bahwa semua kejadian di dunia merupakan atas kehendak dan takdir Allah SWI Sebagai umat Islam harus percaya bahwa apa yang kita kerjakan hanya sebatas usaha, Allah yang menentukan hasil akhirnya. Kita harus berusaha, berikhtiar, dan kemudian bertawakal kepada Allah yang menentukan segala hal.

Qodha adalah ketetapan Allah dalam alam azali tentang akan terjadi peristiwa pada seluruh alam dan kehancurannya, termasuk juga tentang nasib manusia seperti kelahiran, jodoh, rizki, dan kematian, serta kebahagian atau celaka dalam hidupnya.

Qadar atau takdir adalah sesuatu yang telah terjadi bagi seluruh alam, dan juga yang terjadi pada diri manuasia yaitu berupa kelahiran, jodoh, rizki, dan kematian, serta hidup bahagia atau celaka di dunia.
Allah berfirman:
“Artinya: “(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian reiki, yang Kami anugerahkan kepada mereka” (Q.S Al Baqarah : 3).

(baca juga : Mengenal Rukun Iman Kepada Allah)

Mengenal Rukun Iman Kepada Allah

Rukun iman yang pertama adalah iman kepada Allah. Iman artinya percaya. Iman kepada Allah berarti yakin dan percaya bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang wajib disembah. Dialah Tuhan Yang Maha Esa, kepada-Nya semua bergantung dan memohon pertolongan. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tiada sesuatu pun yang setara dan dapat menyekutui-Nya.

Iman menurut etimologi berarti percaya, sedangkan menurut termlnologi, berarti membenarkan secara dengan hati, lalu diungkapkan dengan kata-kata, dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Iman kepada Allah SWT berarti meyakininya dengan hati lalu diucapkan dengan lisan, kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.  (baca juga : Rukun Iman)

Hal ini sesuai Hadist Nabi Muhammad SAW yang berbunyi :
Artinya: “iman adalah pengakuan dengan hati, pengucapan dengan lisan, dan pengamalan dengan anggota badan.”(HR Thabrani)

Dalam Al-Quran :
Artinya:
Katakanlah Dia Allah Yang Maha Esa.
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepadaNya segala sesuatu.
Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
Dan tidak ada searangpun yang setara dengan Dia.
(QS. Al lkhlas:1-4)


Menyakini dan mengimani Allah merupakan rukun iman yang pertama. Pengertian rukun iman adalah suatu perkara yang wajib dikerjakan. Rukun iman artinya wajib bagi setiap muslim untuk mengimani bahwa Allah sebagal rabbal’alamin. Keimanan dan keyakinan kita kepada kita rabbal’alamin tidak boleh goyah.

Hal ini menunjukkan bahwa iman kepada Allah SWT merupakan hal yang paling pokok dan mendasar bagi keimanan dan seluruh ajaran Islam. Untuk mempertebal keimanan maka seseorang harus mengenal sifat-sifat Allah SWT beserta Asmanya (Asmaul Husna)

Sedangkan fungsi iman dalam kehidupan manusia adalah sebagai pegangan hidup. Orang yang beriman tidak mudah putus asa dan ia akan memiliki akhlak yang mulia karena berpegang kepada petunjuk Allah SWT yang selalu menyuruh berbuat baik.

Fungsi iman kepada Allah SWT akan melahirkan sikap dan kepribadian seperti berikut ini.

1. Menyadari kelebihan dirinya dihadapan Allah Yang Maha Besar sehingga ia tidak mau bersikap dan berlaku sombong atau takabur serta menghina orang lain 

2. Menyadari bahwa segala yang dinikmatinya berasal dari Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Sikap ini menyebabkan ia akan menjadi orang yang senantiasa bersyukur kepada Allah SWT. Ia memanfaatkan segala nikmat Allah SWT sesuai dengan petunjuk dan kehendak Nya

3. Menyadari bahwa dirinya pasti akan mati dan dimintai pertanggungjawaban tentang segala amal perbuatan yang dilakukan. Hal ini menyebabkan ia senantiasa berhati-hati dalam menempuh liku-liku kehidupan di dunia yang fana ini.

4. Merasa bahwa segala tindakannya selalu dilihat oleh Allah yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat. Ia akan berusaha meninggalkan perbuatan yang buruk karena dalam dirinya sudah tertanam rasa malu berbuat salah. Ia menyadari bahwa sekalipun tidak ada orang yang melihatnya namun Allah Maha Melihat.
Firman Allah SWT:
Artinya:” Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab Allah yang diturunkan sebelumnya, Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitabNya, Rasul-raslNya dan hari kemudian maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (QS.An Nisa : 136).

Fungsi iman kepada Allah SWT akan menumbuhkan sikap akhlak mulia pada diri seseorang. Ia akan selalu berkata benar, jujur, tidak sombong dan merasa dirinya lemah dihadapan Allah SWT serta tidak berani melanggar larangannya karena ia mempunyai iman yang kokoh. Oleh karena itu, iman memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yakni sebagai alat yang paling ampuh untuk membentengi diri dari segala pengaruh dan bujukan yang menyesatkan. Iman juga sebagai pendorong seseorang untuk melakukan segala amal shaleh.

Keesaan Allah

Tauhid atau pengesaan Allah memainkan peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Tauhid menjadi pemancar kebaikan di dunia dan keselamatan diakhirat. Kadar keselamatan manusia di akhirat berbanding lurus dengan keyakinan dalam bertauhid. Begitu pula halnya dengan keridhoan Allah di dunia dan di akhirat. Dunia adalah tempat pengujian dan akhirat adalah tempat pembalasan. (baca juga : Arti Dan Makna Tauhid)

Meyakini bahwa Allah adalah Tuhan Maha Pencipta dan Tuhan Maha Pemelihara alam semesta.
Yang dimaksud beriman kepada Allah dengan meyakini sepenuh hati bahwa Allah adalah Tuhan yang menciptakan manusia,bumi, bulan, bintang, benda-benda langit, tumbuh-tumbuhan, binatang, dan makhluk lainnya. Pendeknya, seluruh alam semesta dan seluruh isinya merupakan ciptaan Allah SWT.

Dalil Keesaan Allah
Makna tauhid yaitu pengakuan bahwa Allah itu Esa, Maha Satu, Maha Tunggal, dan kita tidak boleh menyekutukan Allah. Hanya kepada Allah kita menyembah dan bergantung. (baca juga : Iman Kepada Allah)
Sebagaimana firman Allah Surat Al-lkhlas ayat 1-4.
Artinya:
Katakanlah: “DiaIah Allah yang Maha Esa
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakan,
dan tidak seorangpun yang setara dengan Dia”
(QS. Al lkhlas (112): 4)


Bukti Meyakini Keesaan Allah dalam  Kehidupan Sehari-hari Sikap perilaku dan berfikir positif mengembangkan sikap dan perilaku kemudian berfikir tentang sesuatu secara baik dan benar.

Sikap positif akan membentuk sesorang memiliki perilaku yang positif. Dan prilaku positif adalah cermin dan cara berfikir yang positif. Berfikir secara positif adalah terpancar dan kebesaran jiwa, kebersihan hati dan kepekaan nurani.

Kita sebagai ummat muslim meyakini dengan benar seluruh ciptaan Allah yang ada dimuka bumi dan segala alam isinya merupakan ciptaan Allah, diantaranya:
  1. Kita percaya bahwa tidak ada tuhan yang patut disembah selain Allah dengan cara kita melaksanakan shalat lima waktu.
  2. Memelihara dan menjaga alam ciptaan Allah dengan cara kita tidak menebangi hutan sembarangan, atau memelihara tumbuhan disekitar halaman rumah kita.
  3. Juga selalu mengamalkan dan berdzikir kepada Allah dengan selalu menyebut namanya disetiap waktu, seperti shalat dan dzikir.
Rangkuman
1. Tauhid artinya, mengetahui atau mengenal bahwa Allah SWT itu tunggal tidak ada sekutunya
2. Bacaan Tauhid “Laa Ilaha Ila Allah”
3. Orang yang menyakini dan mengakui Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul disebut orang Islam (Muslim)
4. Tauhid ada 3 jenis: Tauhid Uluhiyyah, Rububiyah, Shifatiyah
5. Dalil tentang ke Esaan Allah adalah yang tercantum dalam QS. Al-Ikhlas.

Iman Kepada Allah

Iman adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan memperbuat dengan anggota badan (beramal). Dengan demikian iman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT itu ada.(baca juga : Arti Dan Makna Tauhid)

Iman kepada Allah SWT merupakan pokok dan seluruh iman yang tergabung dalam rukun iman. Karena iman kepada Allah SWT merupakan pokok dan keimanan yang lain, maka keimanan kepada Allah SWT harus tertanam dengan benar kepada din seseorang. Sebab jika iman kepada Allah SWT tidak tertanam dengan benar, maka ketidak benaran ini akan berlanjut kepada keimanan yang lain, seperti iman kepada malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, hari kiamat, serta qadha dan qadarNya. Dan pada akhirnya akan merusak ibadah seseorang secara keseluruhan.

Iman menurut bahasa artinya percaya atau yakin terhadap sesuatu. Iman menurut istilah adalah pengakuan di dalam hati, diucapkan dengan lisan dan dikerjakan dengan anggota badan. Hal ini sesuai Hadist Nabi Muhammad SAW yang berbunyi :

Artinya: “Iman adalah pengakuan dengan hati pengucapan dengan lisan, dan pengamalan dengan anggota badan.”(HR Thabrani)

Iman kepada Allah merupakan suatu keyakinan yang sangat mendasar. Tanpa adanya iman kepada Allah SWT, seorang tidak akan beriman kepada yang lain, seperti beriman kepada malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul Allah dan han kiamat.(baca juga : Keesaan Allah)
Firman Allah SWT:
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab Allah yang diturunkan sebelumnya, Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan han kemudian maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (QS.An-Nisa 136)

Iman kepada Allah sebagal rabbal’alamin adalah bentuk dan tauhid rububiyah. Allah robbul’alamin artinya adalah tuhan pengatur alam semesta. Allah yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya. Penggantian siang dan malam dibawah kekuasaan Allah. Matahari terbit dari timur dan tenggelam disebelah barat adalah kekuasaan Allah.

Dialah Allah yang menghidupkan semua makhluk yang bernyawa dan Allah pulalah yang mematikannya.

Kepunyaan Allah, semua yang ada dilangit dan di bumi. Segala puji hanya milik Allah, Dialah tuhan pengatur atau pemelihara alam semesta.

Sebagai mana firman Allah dalam surat Al-Fatihah
Artinya:
1. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
2. Segala Puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4. Yang menguasai hari pembalasan.
5. Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.
6. Tunjukanlah kami jalan yang lurus.
7. Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan jalan yang di murkai dan bukan pula mereka yang sesat.

Tabir Wanita