Bendahara Negeri Mesir
QS. Yusuf: 54-57
Raja Mesir yang telah mendengar banyak hal tentang Nabi Yusuf merasa kagum kepada beliau. ia melihat Nabi Yusuf sebagai orang yang cerdas, sabar, berbudi pekerti baik nan jujur. Menurut raja. Nabi Yusuf sangat pantas bila diserahi tugas sebagai pemimpin. Raja Mesir pun menawarkan kepada Nabi Yusuf untuk tinggal di istana. Raja memberi tugas kepada Nabi Yusuf untuk mewakilinya dalam memerintah dan mengurus negara. Raja juga memberi tugas kepada Nabi Yusuf untuk memimpin rakyat Mesir menghadapi saat-saat paceklik yang sulit.
Nabi Yusuf pun tidak menolak tawaran tersebut. Beliau menerima tugas itu dengan syarat ia harus diberi kekuasaan penuh dalam bidang keuangan dan distribusi bahan makanan. Menurut perkiraan Nabi Yusuf, kedua hal tersebut berkaitan satu sama lain dalam hal kesejahteraan rakyat dan kestabilan negara.
Sang raja yang sudah memercayai Nabi Yusuf segera menyanggupi persyaratan tersebut. Raja mengadakan upacara penobatan untuk mengangkat Nabi Yusuf sebagal wakilnya. Pada hari penobatan tersebut, Nabi Yusuf dinobatkan sebagai wakil raja dengan mengenakan pakaian kerajaan.
Lehernya dikalungi sebuah kalung emas. Di hadapan para hadirin, raja melepaskan cincin dari jari tangannya dan memasangkannya ke jari tangan Nabi Yusuf, sebagai tanda penyerahan kekuasaan kerajaan.
Setelah acara penobatan tersebut, Raja Mesir menikahkan Nabi Yusuf dengan Zulaikha yang telah menjadi janda. Futhifar sudab lama meninggal ketika Nabi Yusuf di dalam penjara.
Zulaikha bahagia karena akhirnya dapat menikah dengan Nabi Yusuf yang sudah lama dicintainya. Nabi Yusuf juga bahagia mendapatkan istri yang cantik dan keluarga terhormat.
“Tidakkah ini lebih baik daripada yang engkau kehendaki dulu?” ucap Nabi Yusuf sambil tersenyum simpul kepada istrinya.
Nabi Yusuf pun memperoleh dua putra dari pernikahannya tersebut. Putra-putranya itu diberi nama Ifratsim dan Minsya bin Yusuf.
Sebagai pemimpin yang bijaksana, Nabi Yusuf memulai tugasnya dengan mengadakan perjalanan ke daerah-daerah yang termasuk wilayah kekuasaannya. Dia mempelajari setiap daerah sehingga dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan daerah-daerah tersebut.
Pada tujuh tahun pertama pemenintahannya di Mesir, rakyat hidup dengan tenteram, aman, dan sejahtera. Bahan pangan terbagi dengan merata dan dapat dijangkau oleh seluruh rakyat.
Tidak lupa, Nabi Yusuf menyimpan sebagian basil panen rakyatnya untuk persediaan pada masa paceklik. Berkat kecakapan Nabi Yusuf dalam memerintah. di masa paceklik rakyat tidak menderita kelaparan. Bahkan, persediaan kerajaannya dapat menolong negara tetangga yang sedang mengalami kesulitan.
Kisah dalam quran berikutnya bisa dibaca pada postingan berjudul : Bertemu Saudara (Kisah Dalam Al-Quran)
0 komentar:
Post a Comment