Tuesday, 11 October 2016

Apa Hukum Melaksanakan Haul Orang Yang Sudah Meninggal ?

cara melaksanakan haul
Tanya : Bagaimana hukumnya memperingati meninggalnya seseorang atau haul ? (Lutfan, Wonosobo) 

Jawab : Kalau kita amati, akhir-akhir ini makin banyak dijumpai acara haul, baik yang diselenggarakan perorangan maupun organisasi. Ada yang dilangsungkan secara sederhana, dengan memanggil kerabat serta tetangga dekat, untuk bersama-sama melaksanakan tahlil atau khataman Al-Quran. 

Ada pula yang mengundang dai atau ulama untuk memberikan wejangan keagamaan dan mauizhah hasanah, dalam suatu forum terbuka yang populer dengan pengajian umum. 

Meski budaya haul sudah berjalan sejak lama di Indonesia dan menjadi tradisi, ada sebagian orang yang menganggapnya sebagai perbuatan terlarang dengan anggapan bid’ah, tidak bermanfaat dan sebagainya.

Untuk mengetahui status hukum haul, tidak bisa dilepaskan dari bentuk kegiatan dalam rangkaian acaranya. Artinya, menghukumi haul sama saja dengan menghukumi perbuatan yang terdapat dalam perhelatan itu sendiri. 

Haul sebenarnya diserap dari bahasa Arab al-haul yang berarti tahun. Dalam bab zakat sebagaimana kita jumpai dalam literatur-ljteratur fikih, haul menjadi syarat wajibnya zakat hewan ternak, emas, perak, serta harta dagangan. Artinya, kekayaan tersebut baru wajib dikeluarkan zakatnya bila telah berumur satu tahun. 

Dan hal itu tampak adanya kesesuaian antara makna lughawi haul dengan acara haul dimaksud. Sebab, dalam kenyataannya acara haul dilakukan satu tahun sekali, pada hari kematian/wafatnya orang yang dihauli. 

Jika kita perhatikan, muatan peringatan haul tidak lepas dari tiga hal. Pertama, tahlilan dirangkai doa kepada si mayit. Kedua, pengajian umum yang kadang dirangkai dengan pembacaan secara singkat sejarah orang yang dihauli, yang mencakup nasab, tanggal lahir/wafat, jasa-jasa, serta keistimewaan yang kiranya patut diteladani. Ketiga, adalah sedekah, baik diberikan kepada orang-orang yang berpartisipasi pada dua acara tersebut, atau diserahkan langsung ke rumah masing-masing. Status hukum tiga hal tersebut, dengan sendirinya akan menentukan hukum haul. 

1. Tahlil/baca Al-Quran/mendoakan mayit.
Mayoritas ulama dari empat madzhab, sebagaimana diterangkan Syeikh KH. Ali Ma’sum Al-Jogjawi (dari Yogyakarta) dalam kitab Hujjah Ahl As-Sunnaj wa Al-Jama‘ah, berpendapat pahala ibadah atau amal saleh yang dilakukan orang yang masih hidup bisa sampai kepada si mayit. 

Pengertian ibadah atau amal saleh di sini umum, mencakup bacaan A1-Qur’an, dzikir, sedekah dan lain-lain. Mendoakan juga berguna baginya. Mendoakan orang yang telah meninggal jelas berbeda dengan berdoa kepadanya. 

Yang pertama berarti memintakan kepada Allah agar mendapat pengampunan, tempat yang layak di akhirat atau agar dibebaskan dari siksa. Hal itu tentu saja diperbolehkan. Bahkan, termasuk beberapa amal jariyah yang pahalanya terus mengalir adalah anak saleh yang mendoakan orang tuanya. 

Sedang yang kedua, berdoa kepada si mayit, jelas dilarang dan bisa menjurus kepada perbuatan syirik (surat Yunus ayat 106). Berdoa atau meminta sesuatu pada mayit berbeda pula dan tawassul (surat Al-Maidah ayat 35). 

2. Pengajian
Pengajian merupakari salah satu cara dakwah billisan (dengan ucapan). Untuk memberikan wawasan, bimbingan dan penyuluhan yang bertujuan meningkatkan kualitas ketakwaan kaum muslimin, dengan jalan memperluas pemahaman mereka tentang ajaran agamanya. Peningkatan iman dan takwa diharapkan akan mendorong melakukan amal saleh, baik ibadah ritual, individual, maupun sosial.
Dari sana pula diharapkan moralitas dan etika di kalangan masyarakat meningkat. Pola dakwah dalam bentuk pengajian memiliki beberapa kelebihan, di samping kekurangan.
Kelebihannya, peserta tak perlu mengeluarkan biaya, dapat menampung jumlah yang banyak dan berbagai lapisan, temanya bisa disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat, dan pesan-pesannya disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan dicerna sesuai kadar intelektual pesertanya.
Melihat tujuan-tujuan tersebut, kita tidak perlu mempermasalahkan status hukum pengajian, asal pesan-pesan yang disampaikan tidak menyimpang dan ajaran Islam. Pengajian termasuk pelaksanaan amar ma’ruf nahi munkar. 

3. Sedekah

Adapun sedekah yang pahalanya diberikan/hadiahkan kepada mayit, pada dasarnya diperbolehkan. Karena hal itu termasuk amal saleh, seperti disinggung di atas. 

Dari keterangan tersebut, jelas aktivitas dalam rangkaian upacara haul dibenarkan adanya. Maka dengan sendirinya haul itu sendiri tidak dilarang.

Khasiat Surat Al Fatihah Bagian 2

Manfaat surat al fatihah
5. Untuk Menyembuhkan Penyakit Panas Atau Penyakit Perut
Caranya :
Ambillah segelas air, lalu bacalah lafal sebagai betikut :
“Allaahumma innahu balaghanii ‘an nabiyyika wa rasuulika Muhammadin shallaahu ‘alaihi wasallama annahu qaala : Al Faatihtu li maa quriat lahu: Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillaahi Rabbil ‘aalamiin. Arrahmaanir rahiim. Maaliki yaumid diin. Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’aiin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina ‘an ‘amta ‘alaihim ghairil maghdhq ‘alaihim Wa laddhaalliin. Amiin.” 

Sehabis membaca lalu tiup-tiuplah air yang ada dalam gdas itu, kemudian minumkanlah kepada orang yang sakit perut. Insya Allah akan lekas sembuh. Cobalah dengan penuh keyakinan. 

6. Cara Penyembuhan Lain Dengan Surat Al Fatihah

Caranya :
Letakkanlah tangan pada tempat yang sakir sambil membaca surat Al Fatihah kemudian disambung dengan doa di bawah ini 7 kali : 

1. Untuk dirinya sendiri
“Allaahumma adzhib ‘annii suua maa ajidu wa fuhsyahu bi da’wati nabiyyikal amiinil makiini ‘indaka.” 

2. Untuk orang lain 
“Allaahumma adzhib ‘anhu (untuk perempuan diganti “anha”) suua maa yajidu (untuk perempuan diganti “tajidu”) wa fubsyahu bi dawati nabiyyikal amiinil makiini ‘indaka.” 

Artinya:
Ya Allah, hilangkan dariku kejelekan sesuatu yang telah aku alami serta kekejiannya, dengan doa Nabi-Mu yang terpercaya lagi sangat teguh pendirian di hadapan-Mu.” 

Insya Allah dengan jalan ini segala penyakit yang menimpa kita akan cepat sembuh.
Keterangan :
Menurut Ibnul Qayyim Al Jauzi, A1-Qur’an, khususnya surat Al Fatihah dapat mengobati penyakit rohani maupun penyakit jasmani. Sebaaimana diterangkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Iman Bukhari dari Abu Sa’id Al Khudri ra. : 
“Kunna fi masiirin lanaa fa nazalnaa fajaa at jaariyatun faqaalat innaa sayyidal hayyi saliimun wa inna nafaranaa ghaybun fa hal minkum raaqin. Faqaama ma’ahaa rajulun maa kunnaa na’binuhu bi ruqyatin fa raqaahu fa baria. Fa amara lahu bi tsalaatsiina syaatan wasaqaanaa labanan fa lammaa raja’a qulna lahuu a kunta tuhsinu ruqyatan au kunta tarqii? Qaala laamaa raqaitu illaa bi ummil kitaabi qulna laa tuhadditsuu syaian hatta na’tiiya wa nas ala rasuulaliaahi. Fa lammaa qadimnal madiinata dzakarnaahu linnabiyyi. Fa qaala:. Wamaa kaana yudriihi innahaa ruqyatun. Iqsimuu wadhribuu lii bisahmin”

Artinya :
“Pada suatu han kami bersama-sama dalam perjalanan. Kami bertempat di suatu dusun. Tiba-tiba datang seorang budak pérempuan seraya berkata “Sesungguhnya pemimpin desa ini sakit dan tak seorang pun di antara kami yang dapat mengobatinya”. Lalu salah seorang dari rombongan kami berdiri dan mengikuti budak tadi. Kami tidak mengira yang ia dapat menjadi dukun. Orang yang sakit itu lalu dimanterainya dan sembuhlah. Kepadanya diberi 30 ekor kambing dan kepada kami disuguhkan susu. Ketika dia kembali kami bertanya, “Apakah kamu membolehkan mantera, dan apakah kamu tukang mantera?” la lalu menjawab, “Tidak, saya bukan ahli mantera, tetapi saya hanya membacakan Ummul Kitab (Surat Al Fatihah). “Kami katakan, Kejadian ini jangan dikabarkan kepada siapapun sebelum kita tanyakan kepada Rasulullah Saw. lebih dahulu. “Setelah kami sampai di Madinah, kami datang kepada Rasulullah Saw Beliau bersabda, “Siapa tahu bahwa surat itu (Surat Al Fatihah) adalah mantera (obat), bagilah hadiah itu dan berikan saya sebagian darinya."

Dari hadis di atas jelaslah bahwa Al Qur’an, khususnya Surat Al Fatihah dapat menjadi obat, baik obat rohani ataupun jasmani. Dan cara mengobati dengan memakai ayat Al Qur’an iin boleh. Ini terbukti karena Rasulullah Saw. berkenan untuk minta sebagian dari hadiah yang diperoleh dari sahabatnya dari hasil mantera. 

Camkanlah firman Allah dalam Surat Al Israa ayat 82 :
“Wa nunazzilu minal qur’aani maa huwa syifaaun wa rahmatul lil mukminiina wa laa yaziidudz dzaalimiina illaa khasaaraa.” 

Artinya :
“Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.”

Khasiat Surat Al Fatihah Bagian 1

manfaat surat al fatihah

Surat Al Fatihah :


1. Bismillaahir rahmaanir rahiim.
2. Al Hamdu lillaahi Rabbil ‘alamiin.
3. Ar Rahmaanir rahiim.
4. Maaliki yaumid diin.
5. Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nastai’in.
6. Ihdinash shiraathal mustaqiim.
7. Shiraathal Iadziina ‘an’amta ‘alaihim ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladdhaalliin.

Artinya :
1. Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
3. Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
4. Yang menguasai hari pembalasan.
5. Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus.
7. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. 

Mengenai keutamaan surat Al Fatihah, Nabi Muhammad Saw. telah bersabda :

 “Faatihatul kitaabi syifaaun min kulli daain.” 

Artinya :
“Faatihatul Kitab (SuratAl Fatihah) itu adalah obat dari segala penyakit.” (HR. Al Baihaqi dan Abdul Malik bin Umar)
 

 “Faatihatul kitaabi syifaaun minas sammi.” 

Artinya :
“Fatihatul Kitab (Surat Al Fatihah) itu adalah obat dari racun” (HR. Said bin Manshur Al Baihaqi) 

Dari hadis di atas maka dapatlah dipastikan bahwa di dalam surat Al Fatihah terkandung maziyyah (keistimewaan) yang banyak sekali, termasuk di dalamnya dapat menyembuhkan segala penyakit. 

Khasiat-khasiat surat Al Fatihah lainnya adalah : 

1. Untuk menghilangkan sifat lupa

Caranya : Tulislah surat Al Fatihah pada tempat air (seperti gelas, cangkir, piring dan lain-lain) yang bersih lagi suci. Lalu tuangkanlah air ke dalamnya agar tulisan itu terhapus. Kemudian minumkan air itu kepada orang yang sering lupa (pelupa). Lakukanlah berkali-kali. Insya Allah, usaha ini akan berhasil asal disertai kesabaran. 

2. Untuk penyembuhan segala penyakit
Caranya :
a. Ambillah seember air. Lalu bacalah surat Al Fatihah pada air itu sebanyak 40 kali. Kemudian basuhlah kedua tangan, kedua kaki, muka, kepala dan seluruh anggota badan sampai rata dengan air itu. Insya Allah dengan jalan itu Allah akan memberi kesembuhan. Lakukanlah berkali-kali. 

b. Tulislah swat Al Fatihah kesemuanya dengan cara terputus-putus seperti contoh ini :


Lalu hapuslah tulisan itu dengan air yang suci kemudian minumkanlah kepada orang yang sakit. Insya Allah akan sembuh dengan cepat. 

3. Untuk penyembuhan penyakit mata
Caranya :
Bacalah surat Al Fatihah 41 kali sehabis salat sunat Subuh kepada orang yang sakit mata. Kemudia usaplah mata yang sakit itu dengan sedikit ludah setelah membaca. Insya Allah akan cepat sembuh berkat berkah yang terdapat pada surat Al Fatihah. 

4. Untuk penawar racun ketonggeng (kalajengking)
Caranya :
Isilah gelas dengan sedikit air yang dicampur dengan sedikit garam. Bacakanlah surat Al Fatihah 7 kali pada air yang ada dalam gelas itu. Kemudian minumkanlah air itu kepada orang yang tersengat ketonggeng atau yang sejenis dan usaplah dengan air itu juga tempat bekas sengatan. Insya Allah dengan jalan ini racun yang ada di dalam akan menjadi tawar sehingga cepat sembuh seperti sedia kala.

Khasiat surat Al Fatihah selanjutnya dapat dibaca pada postingan berikutnya yang berjudul : Khasiat Surat Al Fatihah Bagian 2

Perbekalan Menuju Jalan Kesucian (Biografi Khadijah ra.)

Biografi Khadijah ra.
Jiwa yang tenang itu terbang menemui Tuhannya ketika ajal menjemputnya setelah dia menjadi teladan yang luar biasa dalam berdakwah ke jalan Allah dan jihad di jalan-Nya. Dia hidup mendampingi Rasulullah saw selama 25 tahun. Sepanjang waktu dia merupakan istri yang bijaksana, cerdas, dan tidak pernah pelit untuk memberikan sesuatu yang dapat mendatangkan keridhaan Allah dan rasul-Nya. Maka, pantas kalau dia diberi kabar gembira sebagai penduduk surga. 


Begitulah ibu kita pergi meninggalkan dunia ini. Kenangan tentang dirinya tidak akan pernah hilang ditelan waktu. Kalau kita tuliskan semua tentang kebaikannya, kertas akan habis sebelum kita menulis sebagian kecil saja dari kemuliaan dan keutamaannya yang memenuhi seluruh dunia ini. 

Demi Allah, ibu kita Khadijah memiliki keutamaan yang amat besar bagi seluruh kaum muslimin dan muslimat sampai hari Kiamat nanti. Dialah yang menjadi penopang Rasulullah saw dalam dakwah dan menjadi tempat bersandar beliau ketika menghadapi berbagai ujian dan cobaan. 

Inilah kami, menyampaikan sejarah hidupnya kepada seluruh muslimah agar mereka mau belajar bagaimana seharusnya teladan yang sesungguhnya, ketika tidak ada lagi keteladanan itu. 

bilik islam
Wahai saudaraku kaum muslimat, inilah ibu kita Khadijah, teladan yang tak pernah terulang sepanjang zaman. Sejarah hidupnya dapat menjadi bekal untuk menuju jalan kesucian, pengorbanan, dan kemurahan hati. 

Akhirnya, tidak ada kata yang lebih pantas untuk diucapkan dalam rangka mengucapkan selamat jalan kepada ibu kita ini selain membacakan firman Allah swt., 
“Sesungguhnya, orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman-taman dan sungai-sungai, di tempat yang disenangi di sisi Tuhan yang Berkuasa.” (Al-Qamar [54]: 54-55) 

Semoga Allah meridhainya dan menjadikan surga sebagai tempat tinggalnya.

Demikian akhir rangkaian biografi Siti Khadijah ra, semoga rangkaian biografi Siti Khadijah ra. ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.

Monday, 10 October 2016

Keutamaan Dan Khasiat Basmalah (Bismillah) Bagian 3

12. Untuk mendatangkan ikan
Caranya : Tulislah “Bismillaahir rahmaanir rahiim” pada lempengan timah hitam. Lalu taruhlah lempengan itu pada pukat atau jaring yang telah dipasang. Insya Allah, ikan akan berdatangan dari semua penjuru dan masuk ke dalam pukat atau jaring yang telah dipasang itu. Lakukanlah dengan penuh keyakinan dan bertawakal kepada Allah. Sebab rezeki itu yang membagikan adalah Allah sendiri. Sedang kita cuma bisa berharap dan berikhtiar.

13. Untuk menghadap orang yang zalim
Caranya : Tulislah “Arrahmaanir rahiim” dengan tulisan Arab sebanyak 500 kali pada kertas. Kemudian bacalah “Bismillaahir rahmaanir rahiim” sebanyak 150 kali pada kertas yang telah ditulisi tadi. Ketika menghadap orang yang zalim bawalah kertas itu. Insya Allah, orang yang telah melakukan seperti ini akan terhindar dari maksud jelek orang-orang itu atau perbuatan yang tak diinginkan.


14 Untuk keselamatan di dalam peperangan

Caranya : Tulislah lafal “Ar Rahiim” dengan tulisan Arab sebanyak 190 kali pada kertas. Bawalah tulisan itu ketika berangkat ke medan laga. Insya Allah dalam peperangan akan selamat sejahtera, senjata tak akan mengenainya dan hal-hal yang tak diingmi tidak akan dijumpai.

15. Doa Basmalah
Bagi orang yang ingin semua bajatnya tercapai, bacalah doa basmalah ini sebanyak 118 kali :


“Bismillaahir rahmaanir rahiim, Allaahumma innii as aluka bi fadhli bismillaahir rahmaanir rahiim, wa bi haqqi bismillaahir rahmaanir rahiim, Wa bi haibati bismillaahir rahmaanir rahiiin, irfa’ qadrii, wa yassir amrii, wasyrah shadri, yaa man huwa kaaf haa yaa‘ain shad, haam miim sin ‘ain qaaf, alif laam miim, qaaf alif laam mum, alif laam miim shaad, aliif laam miim raa, haa miim, Allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, bi sirril haibati waiqudrati wa bi sirril jabaruuti wal adzamati, ij’alnii mm ‘ibaadikal muttaqiin, wa ahli thaa’atikal muhibbin, wal al lii kadzaa ya Rabbal ‘aalamiin. Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa sbahbibi wa sallam.”
Artinya :
“Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, sesunggvhnya saya minta kepada-Mu dengan keutamaan bismillaahir rahmaanir rahiim, dan dengan hak bismillaahir rahmaanir rahiim, dan dengan kehebatan bismillaahir rahmaanir rahiim, dan dengan kedudukan bismillaahir rahmaanir rahiim, maka tinggikan pangkatku, mudahkan urusanku dan lapangkan dadaku. Wahai Zat yang Dia itu adalah kaaf haa yaa ain shaad, haam miim sin ‘ain qaaf, alif laam miim, alif laam miim shaad, alif laam miim raa, haam miim, yaitu Allah yang tidak ada Tuhan yang wajib disembah kecuali Dia yang Hidup Abadi, yang Mengurus segala urusan makhluk-Nya, dengan rahasia Zat yang mempunyai kewibawaan dan kekuasaan, dan dengan rahasia Zat yang mempunyai keagungan diri dan kemuliaan, jadikanlah saya termasuk dari hamba-hamba-Mu yang takwa dan golongan orang yang taat kepada-Mu lagi mencintai, dan perbuatlah untuk saya seperti itu Wahai Zat yang merajai semua alam. Dan semoga Allah melimpahkan rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw. dan keluarga serta para sahabat beliau, dan semoga memberi keselamatan.” 

Keterangan :
Demikianlah khasiat-khasiat yang terkandung di dalam “Basmalah” dan masih banyak lagi. Namun khasiat-khasiat itu janganlah semata-mata dijadikan andalan tanpa adanya ikhtiar lahir. Jadi kedua-duanya yaitu ikhtiar lahir dengan berusaha sekuat kemampuan dan ikhtiar batin seperti yang telah disebut cara-caranya hendaklah dilakukan bersama-sama. Insya Allah, Dia akan mengabulkan apa yang kita hajati. Hanya kepada Allah kita bertawakal. 

Camkanlah firman Allah di bawah ini :


"Wa idzaa sa alaka ibaadi annii fa innii qariibun ujiibu da’watad daa’ii idzaa da’aanii.” 

Artinya :
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku” (QS. Al Baqarah: 186)

Jadi teranglah bahwa apa yang telah kita lakukan dengan mengamalkan aurad “Basmalah” itu semata-mata hanyalah berdoa kepada Allah serta usaha mendekatkan diri kepada-Nya. Karena di dalam “Basmalah” terkandung nama yang agung (lafdhul Jalaalah) yaitu”ALLAH” dan “Asmaul Husna” yaitu “Ar Rahmaan dan Ar Rahiim” yang artinya Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

Keutamaan Dan Khasiat Basmalah (Bismillah) Bagian 2

keutamaan basmalah, manfaat basmalah, khasiat basmalah
6. Menundukkan orang zalim
Caranya : Bacalah “Bismillaahir rahmaanir rahiim” 50 kili di hadapan orang zalim yang sedang dihadapi, dan percayalah kepada kemampuan diri sendiri. Insya Allah orang zalim itu akan mulai rendah diri di hadapan kita. Seandainya dia akan bermaksud jahat dan merasa geram terhadap kita, maka dengan bacaan ini akan sirnalah maksud jahatnya. 


7. Membangkitkan rasa mahabbah (rasa kecintaan)
Caranya : Ambillah segelas air dan bacakanlah air itu dengan “Bismillaahir rahmaariir rahiim” 786 kali. Kemudian minumkanlah air itu kepada orang yang dimaksud. Niscaya rasa kebencian yang ada padanya akan sirna berganti rasa kecintaan yang mendalam. 

Gunakanlah cara ini untuk kebajikan, jangan sekali-kali digunakan untuk kemaksiatan. 

8. Mencerdaskan akal
Caranya : Juga air yang telah dibacakan basmalah sebanyak 786 kali itu diminumkan kepada orang yang bebal otaknya. Waktu meminumkan di saat matahari sedang terbit selama 7 hari berturut-turut. Insya Allah dengan usaha ini akan dapat membantu mencerdaskan otaknya, sehingga mudah menghafal pelajaran-pelajaran yang sedang diberikan. Tentu saja perubahan otaknya tidak sekaligus. Usahakanlah cara demikian ini berkali-kali dengan disertai bimbingan lahir. 

9. Menambah kewibawaan di hadapan musuh

Caranya : Berpuasa pada hari Kamis sebelum menghadapinya. Waktu berbuka usahakan berbuka dengan kurma atau anggur kering. Setelah berbuka lalu menjalankan salat Maghrib sebagaimana biasa.

Sehabis salat kemudian membaca “Bismillaahir rahmaanir rahiin” sebanyak 121 kali. Ketika waktuIsya’ datang, kerjakanlah salat Isya kemudian pergi tidur sambil membaca “Bismillaahir rahmaanir rahiim” sebanyak-banyaknya sampai terlelap tidur, sehingga waktu subuh, setelah shalat subuh membaca “Bismillaahir rahmaanir rahiim” lagi sebanyak 121 kali. Selesai itu semua lalu tulislah Basmalah Seperti ini :


Ketika akan menghadap musuh, bawalah tulisan itu atau bawalah ke mana saja. Insya Allah orang yang telah melakukan demikian di hadapan banyak orang atau di hadapan musuh mukanya cemerlang, ia tampak penuh kewibawaan, dihormati dan disegani. Dan setiap orang yang melihat pasti mencintainya. 

10. Untuk penyembuhan gejala penyakit

Caranya : Bacakanlah “Bismilaahir rahmaanir rahiim” pada penyakit yang dimaksudkan sebanyak seratus kali selama tiga hari berturut-turut. Insya Allah penyakit itu akan sirna.

Ingat, Jangan lupa ikhtiar lahir seperri berobat ke dokter. Apabila ikhtiar itu kurang berhasil, baru lakukan ikhtiar seperti yang tersebut diatas. 

11. Untuk menyuburkan tanah/sawah

Caranya : Tulislah “Bismillaahir rahmaanir rahiim” sebanyak 101 kali pada kertas atau lainnya. Kemudian taruhlah dalam botol atau lainnya untuk menjaga supaya tulisan jangan rusak. Setelah itu tanamlah di dalam tanah yang sekiranya teijaga dari injakan kaki di sekitar kebun atau sawah yang dimaksud. Insya Allah tanaman dalam kebun itu atau di sawah akan menjadi subur, terhindar dari gangguan hama dan hasilnya akan membawa berkah yang besar.

Keutamaan Dan Khasiat Basmalah selanjutnya bisa dilihat pada postingan yang berjudul : Keutamaan Dan Khasiat Basmalah (Bismillah) Bagian 3

Keutamaan Dan Khasiat Basmalah (Bismillah) Bagian 1


Bacaan basmalah itu ialah :


“Bismillaahir rahmaanir rahiim.” 

Artinya :
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” 

Mengenai keutamaan Basmalah, Nabi Muhammad Saw. telah bersabda :


"Kullu amrin dzii baalin laa yubdau fiihi bi bismillaahir rahmaanir rahiim fa huwa aqtha’u"

Artinya:
“Setiap pekerjaan (urusan) yang mempunyai kebaikan (penting) yang tidak dimulai padanya dengan menyebut “Bismillaahir rahmaanir rahiim, maka pekerjaan (urusan) itu akan pincang (terputus dari rahmat Allah).” (HR. Ibnu Hibban) 

Hadis di atas menunjukkan bahwa bacaan “Bismillaahir rahmaanir rahiim” itu sangat penting yang harus dibaca setiap akan dimulainya suatu pekerjaan yang mempunyai tujuan baik. ini dilakkan agar supaya pekerjaan itu mendapat berkah dan rahmat dari Allah.

Di samping itu masih banyak khasiat-khasiat yang terkandung di dalam bacaan Basmalah, antara lain: 

1. Memberi kewibawaan yang besar

Caranya : Tulislah “Bismillaahir rabmaanir rahiim” (dengan huruf Arab) sampai 600 kali pada suatu kertas atau kain. Lalu bawalah tulisan itu ke mana saja. Insya Allah orang yang membawanya akan mendapat kewibawaan yang besar, dan tak seorang pun yang bakal sanggup mencelakainya. 

2. Menghindarkan dari sesuatu yang dibenci

Caranya : Tulislah “Bismillaahir rahmaanir rahiim” dalam kertas atau apa saja yang dapat ditulisi pada waktu permulaan hari bulan Muharram (bulan Asyura tanggal 1) sebanyak 113 kali. Lalu bawalah ke mana saja tulisan itu. Insya Allah orang yang membawanya akan selalu terhindar dari segala perkara dan urusan yang dibenci. 

3. Memenuhi berbagai hajat
Caranya : Bacalah “Bismillaahir rahmaanir rahiim” sebanyak 12.000 kali. Setiap kali akhir dari 1.000 bacalah Salawat dan Salam kepada Rasulullah Saw. Seperti ini : 


“Allaahumma shalli wasallim ‘alaa sayyidinaa Muhammad.”
Setiap genap 12.000 yang berarti bacaan salawatnya sebanyak 12 kali, lalu mintalah kepada Allah SAT (berdoa) apa yang dihajatkan. Insya Allah dengan ikhtiar ini Allah akan memenuhi semua hajatnya. 

4. Untuk melariskan dagangan

Caranya : Bacalah “Bismillaahir rahmaanir rahiim” sampai 786 kali setiap hari selama 7 hari berturut-turut. Sewaktu memulai membaca Basmalah harus disertai niat agar supaya dagangannya menjadi laris. Insya Allah setelah masa 7 hari dagangan akan menjadi laris, walaupun hal ini membutuhkan waktu. 

5. Aman dari gangguan setan
Caranya : Bacalah “Bismillaahir rahmaanir rahiim” 21 kali saat akan tidur. Setelah membaca janganlah berkata sesuatu sampai terlelap tidur. Insya Allah orang yang telah melakukan itu akan selamat dan aman pada malam itu dari gangguan setan dan pencunian, terhindar dari mati mendadak dan terhindar dari semua bencana. Lakukan setiap malam menjelang tidur

Manfaat dan khasiat bacaan Basmalah atau Bismillah dapat dilihat pada postingan lanjutan yang berjudul :  Keutamaan Dan Khasiat Basmalah (Bismillah) Bagian 2 dan Keutamaan Dan Khasiat Basmalah (Bismillah) Bagian 3

Kecemburuan Aisyah ra. Terhadap Khadijah ra. (Biografi Khadijah ra.)

Biografi Khadijah ra.
Setelah Khadijah ra. meninggal dunia, Rasulullah saw. menikah dengan Saudah binti Zam’ah ra., kemudian dengan Aisyah ra. Waktu itu, Aisyah sangat mencemburui Khadijah karena Rasulullah saw. sering menyebut dan memujinya. Tentu saja kecemburuan itu diakibatkan oleh kecintaannya yang sangat terhadap Rasulullah saw. 

Diriwayatkan dari Aisyah, dia berkata, “Tidak ada yang aku cemburui di antara para istri Rasulullah saw. kecuali Khadijah, padahal aku tidak pernah bertemu dengannya.” 


Aisyah berkata, “Setiap kali Rasulullah saw. menyembelih kambing, beliau senantiasa berkata, ‘Kirim beberapa bagiannya kepada sahabat-sahabat Khadijah.’ 

Aisyah berkata, ‘Suatu hari aku marah terhadap beliau, lalu aku menyebut: ‘Khadijah’ Beliau berkata, ‘Aku telah diberi rezeki berupa kecintaan kepadanya.’

Diriwayatkan juga dari Aisyah, dia berkata, “Halah binti Khuwailid, saudara wanita Khadijah meminta izin bertemu dengan Rasulullah saw. Mendengar suaranya; Rasulullah saw. teringat dengan suara Khadijah, dan beliau merasa senang dengan kedatangannya. Maka, beliau berkata, ‘Ya Allah, Halah binti Khuwailid.’ 

Aku pun (Aisyah) merasa cemburu dan aku langsung berkata, ‘Mengapa engkau masih mengingat nenek-nenek Quraisy yang telah menghilang ditelan waktu sementara Allah telah menggantinya untukmu dengan yang lebih baik darinya.” 

Masih dari riwayat Aisyah ra. dia berkata, “Aku tidak merasa cemburu terhadap para istri Nabi saw. seperti kecemburuanku terhadap Khadijah yang telah wafat sebelum Rasuluflah saw. menikahiku karena aku seringkali mendengar Rasulullah saw. menyebutnya. Allah memerintahkan kepada beliau untuk memberinya kabar gembira bahwa telah tersedia untuknya sebuah rumah dari emas di surga, dan karena setiap kali Rasulullah saw. menyembelih kambing, beliau selalu memberi beberapa bagiannya kepada sahabat Khadijah.’ 

Dalam sebuah riwayat yang dikeluarkan oleh A1-Bukhari disebutkan, “Seringkali beliau menyembelih kambing, lalu memotong beberapa bagiannya dan mengirimkannya ke beberapa sahabat Khadijah. Seringkali aku (Aisyah ra..) brkata kepadanya, ‘Sepertinya tidak ada wanita lain di dunia ini selain Khadij ah?’ 

Rasulullah saw. menjawab, ‘Sesungguhnya, Khadijah itu dulu seperti ini dan seperti ini, dan aku mendapatkan keturunan darinya.” 

Diriwayatkan juga dari Aisyah, dia berkata, “Setiap kali Rasulullah saw. menyebut Khadijah, beliau selalu memujinya dengan berbagai pujian yang luar biasa.” 

Aisyah berkata, “Suatu hari, aku merasa cemburu, lalu aku berkata, ‘Mengapa engkau sering menyebut wanita berpipi merah itu, padahal Allah telah menggantikannya untukmu dengan yang lebih baik?’ 

Beliau menjawab, ‘Allah telah menggantinya dengan yang lebih baik darinya? Sungguh, dia beriman kepadaku pada saat orang-orang menolakku. Dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku. Dia mendermakan seluruh hartanya untukku pada saat semua orang menolak membantuku, dan Allah memberiku rezeki darinya berupa keturunan.” 

Diriwayatkan dari Abdullah Al-Bahi bahwa dia berkata, “Aisyah berkata, ‘Dahulu kalau Rasulullah saw. sudah menyebut nama Khadijah, beliau tidak pernah bosan memujinya dan memintakan ampun untuknya. Hingga suatu hari, beliau menyebut namanya sehingga aku merasa cemburu. 

Aku pun berkata kepada beliau, ‘Allah telah mengganti untukmu wanita yang sudah tua itu,’ 

Aisyah berkata, ‘Aku melihat beliau sangat marah mendengarnya sehingga aku merasa sangat ketakutan.’ 

Aku pun berkata dalam hati, ‘Ya Allah, jika engkau hilangkan kemarahan dari utusan-Mu, aku tidak akan mengulang ucapan yang menjelek-jelekkannya.’ 

Ketika Rasulullah saw. melihat aku begitu ketakutan, beliau bersabda, ‘Bagaimana bisa engkau berkata demikian? Demi Allah, dia telah beriman kepadaku ketika semua orang mendustakanku. Dia telah menerimaku ketika semua orang menolakku, dan aku diberi rezeki berupa keturunan darinya.”
Imam Adz-Dzahabi mengatakan, “ini merupakan suatu hal yang luar biasa”. Kecemburuan Aisyah terhadap seorang “wanita tua” yang telah meninggal dunia sebelum Rasulullah saw. Menikahinya -sementara Allah menjaga (Aisyah) untuk tidak cemburu terhadap sejumlah wanita lainyan bersama-sama dengannya menjadi istri Nab saw.- ini merupakan bentuk kelembutan Allah kepada Aisyah dan kepada Nab saw. agar kehidupan keduanya tidak menjadi keruh. Namun, kecemburuan Aisyah dapat diredam oleh kecintaan Nabi terhadapnya dan kecenderungan beliau kepadanya. Semoga Allah meridhainya. 

Di rumah Aisyah sendiri terdapat kemuliaan lain milik Ath-Tahirah Khadijah. Suatu hari, datang seorang wanita tua yang merupakan sahabat Khadijah menemui Rasulullali saw. Beliau pun menerimanya dengan baik dan memuliakannya. Beliau bahkan sempat membentangkan sorbannya dan mempersilakan wanita itu untuk duduk di atasnya. Beliau bertanya tentang keadaannya dan kebutuhannya datang menemui beliau. 

Aisyah berkata ketika keluar menemui mereka, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau begitu menghormati wanita hitam ini?” 

Rasulullah saw. menjawab, “Dia dulu pernah bertamu kepada Khadijah. Sesungguhnya, masa itu merupakan masa terbaik dari keimanan.” 

Rangkaian tulisan biografi khadijah yang terakhir bisa dibaca pasa postingan yang berjudul : Perbekalan Menuju Jalan Kesucian (Biografi Khadijah ra.)

Tabir Wanita