Friday, 4 September 2015

Kondisi Dan Keadaan Yang Mengharuskan Wajib Mandi Dan Rukun Mandi

Yang dimaksud dengan “mandi” di sini ialah mengalirkan air ke seluruh badan dengan niat.
Firman Allah Swt.:
“Dan jika kamu junub, maka mandilah. “(AL-MAIDAH: 6)

Sebab-sebab yang mengharuskan wajib mandi 

(baca juga hal yang disunnahkan dalam mandi dan mandi sunnah)
Sebab-sebab wajib mandi ada enam, tiga di antaranya biasa terjadj pada laki-laki dan perempuan, dan tiga lagi tertentu (khusus) pada perempuan saja. 

1. Bersetubuh, baik keluar mani ataupun tidak
Sabda Rasulullah Saw.:
“Apabila dua yang dikhitan bertemu, maka sesungguhnya telah diwajibkan mandi, meskipun tidak keluar mani.” (RIWAYAT MUSLIM)

2. Keluar mani, baik keluarnya karena bermimpi ataupun sebab lain dengan sengaja atau tidak, dengan perbuatan sendiri atau bukan. Sabda Rasulultah Saw.:
“Dari Ummi Salamah. Sesungguhnya Ummi Sulaim telah bertanya kepada Rasulullah Saw, “Ya Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu memperkatakan yang hak. Apakah perempuan wajib mandi apabila bermimpi? Jawab beliau, “Ya (wajib atasnya mandi), apabila ia melihat air (artinya keluar mani)’ (SEPAKAT AHLI HADIS)

“Dari Khaulah, sesungguhnya ia telah bertanya kepada Nabi Saw. Mengenai perempuan yang bermimpi seperti laki-laki bermimpi. Jawab Nabi, “Ia tidak wajib mandi sehingga keluar maninya, sebagaimana laki-laki tidak wajib mandi apabila tidak keluar maui.” (RIWAYAT AHMAD DAN NASAl)


3. Mati. Orang Islam yang mati, fardu kifayah atas muslimin yang hidup memandikannya, kecuali orang yang mati syahid.
Sabda Rasulullah Saw.:
“Dari Ibnu Abbas. sesungguhnya Rasulullah Saw telah berkata tentang orang berihram yang terlempar dari punggung untanya hingga ia meninggal. Beliau berkata, “Mandikanlah dia olehmu dengan air dari daun sidr (sabun)’ (RIWAYAT BUKHARI DAN MUSLIM)

“Beliau berkata tentang orang yang mati dalam peperangan Uhud, “Jangan kamu mandikan mereka.” (RIWAYAT AHMAD)

4. Haid. Apabila seorang perempuan telah berhenti dari haid, ia wajib mandi agar ia dapat salat dan dapat bercampur dengan suaminya. Dengan mandi itu badannya pun menjadi segar dan sehat kembali.
Sabda Rasulullah Saw.:
“Beliau berkata kepada Fatimah binti Abi Hubaisy, Apabila datang haid itu, hendaklah engkau tinggalkan salat, dan apabila habis haid itu, hendaklah engkau mandi dan salat.” (RIWAYAT BUKHARI)

5. Nifas. Yang dinamakan nifas ialah darah yang keluar dari kemaluan perempuan sesudah melahirkan anak. Darah itu merupakan darah haid yang berkumpul, tidak keluar sewaktu perempuan itu mengandung.

6. Melahirkan, baik anak yang dilahirkan itu cukup umur ataupun tidak, seperti keguguran.

Fardu (rukun) mandi

1. Niat. Orang yang junub hendaklah berniat (menyengaja) menghilangkan hadas junubnya, perempuan yang baru habis (selesai) haid atau nifas hendaklah berniat menghilangkan hadaskotorannya. 

2. Mengahrkan air ke seluruh badan.

0 komentar:

Post a Comment

Tabir Wanita