Friday 28 August 2015

Biografi Jabir Ibnu Hayyan (Pelopor Peradaban Islam)


(102-199 H /721-815 M)

Jabir Ibnu Hayyan, seorang dengan kepribadian yang menonjol dan satu di antara para sarjana termasyhur pada abad Pertengahan. Abu Musa Jabir Ibnu Haiyan, kadang kala disebut Al-Harrani atau Al-Sufi, dikenal di Eropa pada abad pertengahan di bawah nama Geber. Ia berpikir untuk berada di bawah sekte Sabian di Harran, yang memberinya nama al-Harrani. Ia masuk agama Islam dan menunjukkan semangatnya untuk agama barunya. Sang Bapak, George Qanouati, mengemukakan bahwa pada masa permulaan setelah kematian ayahnya, Jabir dikirim ke negara bagian Arab di mana ia mempelajari Al-Qur’an dan Matematika. lbnu Nadim mengemukakan dalam “Al-Fahrest”- nya bahwa pandangan-pandangan kontroversial mengenai pengelompokan

Jabir dalam sebuah kategori khusus, seperti the Shiltes, Baramika atau ahli filsafat. “Beberapa orang terkadang mengingkari keberadaannya”. Karena itu, sikap hati-hati harus terus-menerus dilakukan seperti masuknya ia ke Sabian. Lebih dulu ia memulai dari Khurassan, hampir separuh hidupnya dihabiskan di Kufa. Jabir dilahirkan di Taous sekitar 721 M dan wafat pada tahun 813 M atau 815 M, seperti yang dikatakan ahli sejarah yang juga berbeda tentang tanggal wafatnya.

Pada masa permulaannya, Jabir melakukan praktik obat-obatan di bawah perlindungan Vizir Jaafar Al-Barmaki di bawah arahan pemimpin Harun Al-Rashid. Pada masa setelah kejatuhan ilmu Matematika di Barmakis, dia dimasukkan ke dalam penjara di Kufa, dimana Ia beristirahat sampai kematiannya pada tahun 803.

Kontribusi Ilmiah

Kontribusi utama Jabir lbnu haiyan adalah dalam bidang ilmu Kimia. Dia mengenalkan penelitian percobaan terhadap alkimia dan ditemukan alkalis. kemudian dikenal dalam ilmu kimia kontemporer dengan istilah Arab yaitu alkali. Dia juga menemukan air perak dan semua penghargaan diberikan kepadanya atas penemuannya yang kemudian oleh orang-orang Eropa dikelompokkan menjadi amonia, air emas, potasium, vitriol. Dia menjelaskan dalam bukunya tentang logam tidak murni serta oksid dan garam, nitric dan sulfur acid, selanjutnya penyulingan, pelapisan, dan proses sublimasi.

Di antara pencapaian utama keilmuan Jabir adalah pengenalan eksperimentasi dan kerja laboratorium dalam ilmu Kimia. Ia merekomendasikan kebenaran dalam penelitian dan kepercyaan pada eksperimentasi serta kesabaran. Ia termasuk di antara perintis ilmu yang dapat diaplikasikan. Pencapaiannya dalam bidang ini termasuk penyulingan beragam logam, persiapan gambar fragmen, pakaian kematian, penyamakan barang-barang dari kulit, pemernisan pakaian tahan air, dan kegunaan manganis dioksid dalam pembuatan gelas.

Substansi-substansi yang dikelompokkan Jabir didasarkan atas tiga tipe karakter yang berbeda, antara lain:
  1. Spirit, yaitu di mana adanya penguapan pemanasan, seperti champor dan amonia kiorida;
  2. Logam, seperti emas, perak, timah, tembaga, besi;
  3. Senyawa yang dapat diubah ke dalam bentuk bubuk-bubuk. Singkatnya, seperti ungkapan bijak yang disampaikan oleh “Sarton”, “Nilai sebenarnya dan kontribusi Jabir hanya dapat dinilai apabila semua karyanya tercatat (dibukukan-ed.), diperbaiki dan diterbitkan.
Karya-karya Besarnya
Kemasyhuran Jabir lbnu Haiyan berawal dan beragam bukub ukunya sebagai berikut:
  • Kitab Arrasel aI-Sab’eefl (Buku tentang Tujuh Tingkatan Risalah), diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gerard Cremona pada tahun 1187 M.
  • Kitab Ossoul - AI-Kimya, (Dasar-dasar Ilmu Kimia)
  • Soundouk AI-Hikma (Kotak Kebajikan)
  • Kitab Al-Moulk
  • Kitab Al-Mawazin Asaghir
  • Kitab Arrahma
  • Kitab AI-Kha was
  • Kitab Assomoum wa Dafu Madariha ( Racun dan Penangkalnya)
Bahan-bahan tulisan Jabir termasuk buku-buku yang termasyhur. Selain ilmu Kimia, dia menghimpun beberapa risalah, seperti pandangan-pandangn drinya terhadap Aristoteles dan Plato, filosofi, astronomi, matematika, obat-obatan, dan musik. Zarkali menyatakan dalam Eminent Figures and Personalities bahwa Jabir mempunyai bahan-bahan tulisan yang sangat banyak, tersusun antara 232 sampal 500 buku, tetapi semua buku tersebut hilang. Beberapa dan buku-buku ini telah diterjemahkan dan bahasa Latin ke dalam bahasa lnggris pada tahun 1678 M.

Selama beberapa abad, orang-orang Eropa mengandalkan buku-bukunya yang memiliki pengaruh penting dalam perkembangan ilmu kimia modern. Berhubungan dengan hal in, Max Mayerhaff berkata, “Perkembangan ilmu kimia di Eropa dapat dijajaki kembali secara langsung kepada Jabir lbnu Haiyan. Fakta termasyhur dapat ditemukan dalam kenyataan bahwa beberapa pengertian dalam ilmu kimia yang ditemukan Jabir, masih dijumpai dalam beragam bahasa Eropa.”

0 komentar:

Post a Comment

Tabir Wanita