Friday 28 August 2015

Kisah Nabi Adam AS

Dimulai dari perintah Allah mengumpulkan seluruh bangsa. Malaikat Allah memberitahukan kepada mereka bahwa akan diciptakan suatu mahluk yang akan memimpin bumi, mahluk tersebut bernama manusia. Pada pertemuan tersebut Malaikat mengungkapkan keraguanya kepada Allah yaitu dengan pertanyaannya. Allah ya Tuhanku bukankah manusia itu jenis mahluk yang akan merusak alam dan penumpah darah ?‘ kemudian Allah menjawab bahwa Allah lah yang paling mengetahui dari apa yang tidak diketahui oleh mereka.

Hal tersebut disampaikan pada surat Al-Baqoroh ayat 30 yaitu
“Ketika Tuhanmu mengatakan pada para malaikat, Aku akan menjadikan seorang pemimpin (seorang khalitah) di muka bumi, maka mereka berkata: mengapa Engkau menjadikan (Kholifah) di muka bumi itu mahluk yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau. Tuhan berfimian: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (OS AlB aqoroh: 30)

Jenis mahluk yang diciptakan Allah adalah:

1. Malaikat adalah mahluk Allah yang diciptakan dari cahaya
2. Jin dan Iblis adalah mahluk Allah yang diciptakan dari api
3. Manusia adalah mahiuk Allah yang diciptakan dari tanah hat.

Malaikat dan jin adalah mahluk yang diciptakan Allah sebelum menciptakan manusia. Suatu ketika Allah menceritakan kepada malaikat bahwa akan diciptakan seorang manusia yang bernama Adam. Dan Adam akan berkembang manusia yang akan menjadi kholifah dimuka humi Kemudian Malaikat terkejut dan bertanya, Mengapa Engkau menciptakan manusia. padahal manusia adahah mahluk pembuat kerusakan dimuka bumi”. dan Allah menjawab Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”

Manusia adalah mahiuk yang sempurna. karena pada manusia Allah menganugerahkan akal dan Allah memerintahkan kepada para Malaikat untuk bersujud kepada Adam. kecuali Iblis yang membangkang karena merasa hebih mulia. Iblis pun berkata: ‘Engkau telah mernciptakan aku dari api, dan menciptakan Adam dari tanah liat, maka aku lebih baik dari Adam. keangkuhan iblis itulah yang menjadikannya mahluk yang merugi. Sehingga Allah mengeluarkannya dari syurgaNya.

Nabi Adam ditempatkan di surga dengan segala kemewahan, keindahan, kenyamanan, kesempurnaan dan pesona. Namun yang dirasakan Adam adalah kesepian. karena beliau hanya sendiri walaupun dikelilingi oleh kemewahan dan gemerlapan pesona surga. Maka Allah menciptakan seorang manusia yang berjenis kelamin wanita untuk menemani Adam dan menghilangkan kesepian dan kehampaan. Adam memberi nama wanita tersebut dengan nama Hawa yang artinya adalah orang yang kurindukan. Maka Allah menikahkan keduanya dengan saksi para malaikat.

Adam dan Hawa menetap di surga untuk menikmati segala isinya. kecuali Allah melarang keduanya untuk mendekati pohon yang bernama Pohon Khuldi. Larangan untuk mendekati Pohon khuldi tersebut dimaksudkan untuk menguji sejauh mana Nabi Adam dan Siti Hawa menahan hawa nafsunya dan ketaatannya terhadap Allah SWT. Akan tetapi Iblis yang membangkang bersumpah untuk selalu menggelincirkan manusia untuk ingkar dan melanggar aturan Allah SWT, maka iblis pun menggoda dan merayu Nabi Adam dan Siti Hawa hingga akhirnya bukan lagi mendekati pohon khuldi tersebut akan tetapi memakan buahnya. Dan akhirnya Allah menurunkan mereka dari kenikmatan surga untuk turun kebumi yang penuh dengan kesengsaraan, kepayahan, ujian dan cobaan.

Bertobatlah keduanya dari kekeliruan dan kesalahannya. Mereka berkata,
“Ya Tuhan kami, kami telah mendzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. AI-A’raf: 23)

Nabi Adam dan Siti Hawa turun ke bumi kemudian dikaruniai anak-anak yang banyak jumlahnya. Yaitu terdiri dari dua puluh empat kembar yang masing-masing kembaran terdiri dari laki-laki dan perempuan. Dan ketika mereka dewasa mereka dinikahkan dengan kembaran yang lainnya, tidak diperbolehkan menikahi kembarannya sendiri. Aturan tersebut adalah syari’at yang ditentukan oleh Allah SWT sehingga apabila melanggarnya maka mereka berarti melanggar syari’at dan aturan Allah SWT.

Diantara putra-putri Nabi Adam diantaranya adalah Qobil memiliki kembaran bernama Iqlima, Habil memihki kembaran bernama Labuda. Setelah mereka dewasa Nabi Adam mendapatkan petunjuk dari Allah untuk menikahkan Qobil dengan Labuda dan Habil dengan lqlima, akan tetapi yang dilakukan oleh Qobil adalah menolaknya karena paras Labuda tidak secantik lqlima, maka Nabi Adam menyerahkan persolannya kepada Allah SWT. Dan Allah memberii petunjuk kepada Nabi Adam untuk kedua anaknya melakukan kurban dari apa yang dimiliki dan disayanginya, maka Habil berkurban Kambing yang terbaik karena Habil adalah pemilik peternakan, sedangkan Qobil adalah pemilik tanaman, akan tetapi yang dilakukan Qobil adalah hanya mengorbankan tanaman yang tidak bagus, sehingga dari keduanya kurban yang diterima adalah kurbannya Habil.

Qobil tidak merasa puas dengan kejadian tersebut, sehingga ia berkeinginan untuk membunuh Habil. Maka dibunuhlah Habil oleh Qobil karena didorong oleh nafsunya. Itulah pembunuhan pertama dalam sejarah manusia. Tapi pada akhirnya Qobil bingung dengan kejadian tersebut dan tidak tahu apa yang harus dilakukan kepada jenazah saudaranya. Dan Allah tidak menginginkan Jenazah hamba-Nya yang shaleh disia-siakan, maka Allah memberi petunjuk.

“Kemudian Allah mengutus burung Gagak menggali tanah untuk diperlihatkan kepada (Qobil), bagaimana seharusnya dia menguburkan Jenazah saudaranya, Qobil berkata, “celakalah aku, Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti bururig Gagak ini, sehingga aku dapat menguburkan mayat saudaraku in ?“ Maka jadilah ia termasuk orang yang menyesal. (OS. Al-Maidah: 31)

Nabi Adam sebagai manusia pertama di muka bumi, Allah menganugerahi usia yang panjang yaitu sekitar 936 tahun.

1 comment:

Tabir Wanita