Saturday, 27 August 2016

Kapan Malaikat Diciptakan Dan Dari Apa Malaikat Diciptakan ?

Kapan Malaikat Diciptakan Dan Dari Apa Malaikat DIciptakan ?, penciptaan malaikat, bahan malaikat diciptakan, waktu malaikat diciptakan, kisah malaikat diciptakan, dalil malaikat diciptakan.
1. Bahan Penciptaan Malaikat
Rasulullah SAW. memberitahukan kepada kita dalam hadits yang diriwayatkan dari ‘Aisyah binti Abi Bakar RA. Bahwa bahan yang menyusun penciptaan Malaikat adalah cahaya. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW. “Malaikat diciptakan dari cahaya, Jin diciptakan dari kobaran api, dan Adam diciptakan daii apaapa yang telah diterangkan kepada kalian.” (HR. Imam Muslim). 

Rasulullah SAW tidak menjelaskan secara gamblang kepada kita tentang cahaya seperti apa yang menyusun materi penciptaan Malaikat. Oleh karena itu, kita tidak bisa menyelami permasalahan ini untuk lebih menentukan jenis cahaya tersebut, karena hal itu adalah perkara ghaib yang tidak ada penjelasan yang melebihi penjelasan hadits di atas. 

Sedangkan apa yang diriwayatkan dan lkrimah ra. Bahwa ia berkata:
“Malaikat itu diciptakan dari cahaya kemuliaan, dan Iblis diciptakan dan api kehinaan.” 

Juga apa yang diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr bahwa ia berkata: “Allah menciptakan Malaikat dari cahaya kedua hasta dan dada.” 

Adapun yang disebutkan oleh Waliyullah ad-Dahiawi di dalam Hujjatul Baalighah (hlm.33), yaitu bahwa Malaa-ul A’laa (para Malaikat) itu terbagi tiga jenis:
  1. Yang Pertama, alam kebenaran, dimana tatanan kebenaran bergantung kepada mereka. Maka mereka diciptakan dalam bentuk jasad dan cahaya, seperti api yang pernah dilihat oleh Nabi Musa, kemudian ditiupkan padanya ruh yang mulia.
  2. Yang Kedua, terjadi percampuran yang tepat di dalam uap-uap tipis dan beberapa unsur yang mengakibatkan bergejolaknya jiwa mulia yang sangat menolak keburukan-keburukan sifat-sifat kehewanan.
  3. Yang Ketiga, mereka adalah jiwa-jiwa manusia yang sumbernya hampir sama dengan sumber Malaikat, dimana ia senantiasa melakukan amalan-amalan yang menyelamatkan yang menjadikan mereka disejajarkan dengan para Malaikat. Kemudian dihilangkan darinya unsur-unsur (manusia) sehingga ia berjalan di jalur para Malaikat dan dianggap bagian dari Malaikat.

2. Kapan Malaikat Diciptakan?
Kita tidak mengetahui secara pasti kapan diciptakannya para Malaikat. Allah SWT tidak mengabarkan kepada kita tentangnya. Akan tetapi kita mengetahui bahwa Allah SWT, menciptakan Malaikat sebelum Allah menciptakan Nabi Adam AS, bapak manusia. Allah telah mengabarkan kepada kita bahwa Allah memberiahukan kepada Malaikat-Nya bahwa Dia hendak menjadikan seoorang khalifah di atas bumi. Allah berfirman :
Artinya : “Dan (ingatlah) ketika Rabb-mu beriman kepada para alaikat, Aku menjadikan khalifah di bumi....” (QS. Al - Baqarah : 30). 

Yang dimaksud dengan khalifah disini iadalah Nabi Adam AS. Kemudian Allah memerintahkan mereka untuk sujud kepada Adam setelah Allah SWT menciptakannya. Sebagaimana Firman-NYa :
Artinya : Maka apabila aku telah menyempurnakan (kejadian besar)nya ,dan aku telah meniupkan ruh (ciptaan)Ku kedalamnya,maka kamu (wahai parah malaikat) tunduklah kepadanya (Adam) dengan bersujud.” (QS.Al Hijr:29).

Dali-Dalil Naqli Tentang Malaikat (Iman Kepada Malaikat)

Dali-Dalil Naqli Tentang Malaikat (Iman Kepada Malaikat), dalil naqli malaikat, dalil tentang malaikat, keberadaan malaikat, dalil tentang keberadaan malaikat.
Umat Islam harus beriman (percaya dengan sungguh-sungguh) kepada Malaikat Allah SWT, dimana Malaikat itu diberi tugas masing-masing, sesuai dengan dalil ayat di bawah ini :
Yang artinya : “Rasul Telah beriman kepada al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dan Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dan rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (mereka berdoa): “Ampunilah kami Ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.” (Q.S. Al-Ba qarah; 285) 
 
Malaikat tidak pernah durhaka dan tidak pernah menentang perintah Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT. :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. at-Tahrim : 6)

Artinya : “Padahal Sesungguhnya bagikamu ada (Malaikat-malaikat) yang Mengawasi (pekerjaanmu),”(QS. Al-In fithar: 82)  

Sabda Nabi SAW. : “Beritahukan kepadaku tentang Iman” Rasulullah menjawab, “Engkau beriman kepada Allah, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada utusan-utusan Nya, kepada hrin Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk” Orang tadi berkata,” Engkau benar,” (HR. Muslim)

Mengekspresikan Rasa Iman Kepada Malaikat Allah SWT dalam Kehidupan Sehari-hari
Seperti yang telah dijelaskan bahwa para malaikat senantiasa melaksanakan perintah Allah dan tidak mendurhakai-Nya. Mereka senantiasa bertasbih memuji Allah yang Maha Suci, sepanjang waktu siang malam tanpa henti. ltulah perilaku dan sifat malaikat yang utama. 

Perilaku malaikat berbeda dengan perilaku iblis atau syetan. Jika iblis atau syetan selalu menentanag perintah Allah, seperti dalam kisah iblis menentang perintah Allah untuk bersujud kepada Adam, sehingga akhirnya iblis dan Adam keduanya diturunkan Allah ke bumi. 

Sedangkan bagi manusia jika tunduk dan senantiasa melaksanakan perintah Allah dan mengerjakan apa yang dilarang Allah berarti manusia sudah dikuasai oleh syetan atau iblis.

Manusia diciptakan dari tanah, Jin dan syetan atau iblis diciptakan dari api. Adapun malaikat diciptakan oleh Allah dari cahaya. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW.
Artinya : Malaikat diciptakan dari cahaya dan jin diciptakan dari nyala api dan Adam diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepada kalian (yaitu dan tanah). (HR. Muslim). 

Tidak ada yang tahu bagaimana rupa dan bentuk malaikat kecuali hanya Allah yang Maha Tahu dan Rasul Muhammad SAW. Ketika isra’ mi’raj Nabi Muhammad melihat rupa dan wujud Malaikat Jibril yang asli.
Malaikat tidak memiliki jenis kelamin laki- laki atau perempuan. Malaikat bisa menjelma apa saja, termasuk bisa menjelma menjadi manusia biasa atas perintah dan kehendak Allah. Sebagaimana dikisahkan dalam AI-Qur’an, malaikat menjadi manusia yang mendatangi Nabi Muhammad SAW, Nabi Ibrahim, Nabi Luth, Nabi Daud dan Siti Maryam ibunda Nabi Isa.

Seperti yang telah dijelaskan bahwa sifat malaikat yang utama adalah bertasbih dan memuji Tuhan Yang Maha Suci sepanjang waktu siang dan malam.

Selain itu ada beberapa sifat Malaikat lainnya, di antaranya :
  1. Suci dari sifat-sifat manusia dan jin, seperti hawa nafsu, lapar, sakit, makan, tidur, bercanda, berdebat dan lainnya.
  2. Selalu takut dan taat kepada Allah.
  3. Tidakk pernah melakukan maksiat dan selalu mengerjakan apa saja yang diperintahkan Allah.
  4. Mempunyai sifat malu.
  5. Menyukai wewangian
  6. Bisa terganggu bila ada anjing dan patung serta bau yang kurang sedap
  7. Mampu menjelma dan merubah wujudnya
  8. Memiliki kekuatan dan kecepatan cahaya.

Rangkuman
Iman kepada Malaikat, berarti percaya dan meyakini dengan sungguh-sungguh di dalam hati kepada para Malaikat Allah. Malaikat yang wajib diketahui ada sepuluh, mereka termasuk makhluk ghaib yang ma’shum, melaksanakan tugas masing-masing sesuai atas perintah yang diberikan oleh Allah dengan penuh ketaatan.

Kemuliaan Mengimani Malaikat Allah SWT (Iman Kepada Malaikat)

Kemuliaan Mengimani Malaikat Allah SWT (Iman Kepada Malaikat), kisah malaikat, kemulyaan malaikat, buah iman kepada malaikat.
Meyakini dan mengimani Malaikat Allah SWT, pasti membuahkan hasil-hasil yang mulia, di antaranya:
  1. lImu tentang keagungan dan kebesaran Allah SW, kekuatan dan kekuasaanN ya, maka dimanakah perbandingan antara keagungan makhluk dengan keagungan Allah ‘Azza wa Jalla.
  2. Rasa syukur kita pada Allah SWT, atas perhatian-NYa pada anak cucu Adam Alaihis Salam. Dimana Dia mewakilkan dan diri para Malaikat itu untuk menjaga, menulis amalan, mengatur rizki, menyampaikan risalah dan karomah, dan selainnya dari kemashlahatan manusia di dunia sampai nanti kealam akhirat.
  3. Cinta pada Malaikat, sebab ibadah kita pada Allah Ta’ala yang selalu mereka tegakkan pada siang dan malam.
  4. Manusia akan selalu ngat bahwasanya hidup di dunia ni tidak boleh sewenang-wenang, sombong apalagi kufur. Karena slang dari malam kita selalu di awash oleh Malaikat-Malaikat yang sangat tunduk dan setia pada Allah SWT.
  5. Manusia sebagai bagian dari Makhluk Allah SWT. Tidaklah perlu berkecil hati dalam pengharapan untuk mencapai Ridha Allah ‘Azza wa Jalla. Yang terpenting manusia senantiasa berusaha dan ikhtiar. Malaikat penyampai wahyu dan risalah selalu siaga untuk menyampaikan kepada sang Khaliq yakni Allah SWT atas semua apa yang menjadi harapan dan permohonan para makhluk-Nya (manusia) di muka bumi.
  6. Dalam urusan duniawi, baik urusan penghasilan, jodoh, pekerjaan, pangkat dan jabatan, hidup kaya atau miskin, kita sebagai makhluk yang beriman harus optimis dan semangat karena semua sudah ada yang mengatur, yakni Allah SWT, melalui para Malaikat-Malaikat-Nya.
  7. Waspada bahwa dunia ini adalah fana dan tidak kekal,yakni ketika ia ingat Malakul maut yang suatu ketika akan di perintahkan untuk mencabut nyawanya. Karena itu, Ia akan semakin rajin mempersiapkan diri menghadapi hari akhir dengan beriman dan beramal sholeh.
  8. Senantiasa istiqomah (meneguhkan pendirian) dalam menaati Allah karena barang siapa beriman bahwa para malaikat itu mencatat semua amal perbuatanya, maka ini menjadikannya semakin takut kepada Allah, sehingga ia tidak akan berbuat maksiat kepada-Nya , baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi.
  9. Bersabar dalam menaati Allah serta merasakan ketenangan dan kedamaian karena sebagai seorang mukmin ia yakin bahwa bersamanya dalam alam yang luas ini ada ribuan malaikat yang menaati Allah dengan sebaik-baiknya dan sesempurna-sempurnanya.

Keagungan Wujud Malaikat (Iman Kepada Malaikat)

Keagungan Wujud Malaikat (Iman Kepada Malaikat), wujud malaikat, iman kepada malaikat, bentk malaikat, cerita malaikat, kisah malaikat.
Allah Ta’ala berfirman tentang Malaikat penjaga Neraka
Yang Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman Peltiharalah diri dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu penjaganya Malaikat-malaikat yang kasar yang keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS.At-Tahriim : 6)

Dan untuk menggambarkannya kami cukupkan dengan menyebutkan beberapa hadits yang berbicara tentang dua Malaikat yang mulia berikut ini :

Pertama: Besarnya Wujud Jibril
Imam Ahmad ra. meriwayatkan dalam Musnadnya dari Abdullah yang mulia bin Mas’ud ra, Ia berkata.
Artinya : “Rasulullah SAW melihat Jibril dalam penampakan (aslinya), Ia memiliki 600 sayap, setiap sayapnya menutupi ufuk. Dari setiap sayapnya berguguran mutiara dan permata yang berwarna-warni yang hanya diketahui Allah.”

Dan telah diriwayatkan dari Tirmidzi dengan sanad shahih bahwasanya Rasulullah SAW bersabda tentang Malaikat Jibril :
Artinya : “Aku melthat dirinya (Malaikat Jibril) turun dari langit. Besar tubuhnya memenuhi antara langit dan bumi.”

Allah berfirman mengenai sifatnya :
Artinya: “Sesungguhnya (Al-Qur’an) itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang memiiki kekuatan, memiiki kedudukan tinggi disisi (Allah) Yang memiliki ‘Arsy, yang disana (di alam malaikat) Ia di taati dan dipercaya.” (QS.At-Takwiir: 19-21)
 
Yang dimaksud dengan (Rasulun Karim) di ayat ini adalah Malaikat Jibril. Dan yang dimaksud dengan (Wadzil Arsy), yaitu Rabb Yang memiliki Kemuliaan dan Mahasuci.
 
Kedua : Agungnya Penampakan Malaikat Pemikul ‘Arsy
Imam Abdul Daud ra, telah meriwayatkan dari Jabir bin Abdilah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda :
Artinya : “Aku diperkenankan untuk menceritakan salah satu Malaikat pemikul ‘Arsy antara telinga bagaian bawah dan pundaknya sejauh jarak perjalanan 700 tahun.” 

Diriwayatkan juga oleh Ibnu Abi Hatim RA, dengan lafadz ,  “Sejauh jarak perjalanan burung terbang (Selama tahun).”

Ath-Thabrani meriwayatkan dalam kitabnya, Al_Mu’jam al-Ausath dengan sanad yang shahih, dari Anas ra,l a berkata, Rasulullah SAW bersabda :
Artinya : “Aku dipercayakan untuk menceritakan salah satu Malaikat pemikul ‘Arsy. Kedua kakinya di bumi yang paling bawah, dan ‘Arsy diatas pundaknya. Diantara telinga bagian bawah dan pundaknya sejauh jarak burung terbang selama 700 tahun.” Malaikat itu mengucapkan, “Maha Suci Engkau di manapun Engkau berada.”

Friday, 26 August 2016

Kisah Nabi Yaqub A.S (Cerita Untuk Anak)

Kisah Nabi Yaqub A.S (Cerita Untuk Anak)

Dikisahkan Nabi Ya'qub adalah putera dari Nabi Ishaq bin Ibrahim,hal tersebut sesuai dalam firman Allah S.W.T : “Maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari Ishak (akan lahir puteranya) Ya’qub. “ (QS. Huud: 71) Dikisakan beliau adalah saudara kembar dari putera Ishaq yang kedua bernama Ishu. Namun antara kedua saudara kembar ini tidak terdapat suasana rukun bahkan Ishu terlihat dengki dan iri hati terhadap Ya'qub . Melihat sikap saudaranya ishu yang selalu menyindir beliau yang bahkan  selalu mengancam maka datanglah Ya'qub kepada ayahnya nabi Ishak mengadukan hal tersebut. Iapun berkata " Wahai ayahku! Tolonglah berikan nasehat  kepadaku, bagaimana  aku harus  menghadapi saudaraku Ishu yang membenciku dan selalu menyindirku dengan kata-kata yang menyakitkan hatiku, sehinggakan menjadikan hubungan persaudaraan kami ber dua renggang dan selalu tegang. Dia marah karena ayah memberkahi dan mendoakan aku agar aku memperolehi keturunan yang soleh, rezeki yang mudah dan kehidupan yang makmur serta kemewahan . Dia menyombongkan diri dengan kedua orang isterinya dari suku Kan'aan dan mengancam bahwa anak-anaknya dari kedua isteri itu akan menjadi saingan berat bagi anak-anakku kelak didalam pencarian dan penghidupan dan macam-macam ancaman lain yang mencemas dan menyesakkan hatiku. Tolonglah ayah berikan aku nasihat  bagaimana aku dapat mengatasi masalah ini dengan cara kekeluargaan. Nabi Ishaq pun menjawab:" Wahai anakku, karena usiaku yang sudah lanjut aku tidak dapat menengahi kamu berdua ubanku sudah menutupi seluruh kepalaku, badanku sudah membongkok raut mukaku sudah kisut berkerut dan aku sudak berada di ambang pintu perpisahan dari kamu dan meninggalkan dunia yang fana ini. Aku khawatir bila aku sudah meninggal, gangguan saudaramu  kepadamu akan makin meningkat dan ia secara terbuka akan memusuhimu,dan berusaha untuk  mencelakakan mu. Maka jalan yang terbaik untukmu, engkau harus hijrah meninggalkan negeri ini  ke Fadan A'raam di daerah Irak, disana  temui saudara ibumu Laban bin Batu;il. Dan disana engkau dapat mengharap dikahwinkan dengan salah seorang puterinya . Pergilah engkau ke sana dengan iringan doa ku semoga Allah memberkahi perjalananmu, memberi rezeki yang mudah serta kehidupan yang tenang dan tenteram. Nabi yakub pun menerima nasihat bapanya nabi ishaq lalu Ia segera berkemas-kemas  barang-barang dan berangkatlah ia sesuai petunjuk  ayahnya.
Setelah melewati perjalanan padang pasir yang panas dan melelahkan akhirnya nabi yaqub Tiba depan pintu gerbang kota Fadan A'ram iraq . Dalam persimpangan jalan iapun berhenti  bertanya salah seorang penduduk di mana letakn rumah saudara ibunya Laban barada. Dikisakan Laban adalah seorang kaya-raya dan pemilik dari suatu perusahaan perternakan besar di kota tersebut sehingga semua orang mengetahui alamat yang dituju oleh nabi yaqub. Ketika itu seorang Penduduk yang ditanyai oleh nabi yaqub  menunjuk ke arah seorang gadis cantik yang sedang menggembala kambing seraya berkata kepada Ya'qub:"Kebetulan sekali, itulah dia puterinya Laban yang akan dapat membawamu ke rumah ayahnya, ia bernama Rahil. Dengan hati yang senang, pergilah Ya'qub menghampiri gadis yang ditunjuk  oleh penduduk tersebut, ,iapun mengenalkan diri, bahwa ia adalah  sepupunya sendiri putra dari nabi ishaq, ia menerangkan bahwa Ibunya yang bernama Rifqah adalah saudara kandung dari ayah  gadis tersebut. Selanjutnya nabi yaqub menerangkan kepada gadis itu bahwa ia datang ke Fadam A'raam dari Kan'aan dengan tujuan hendak menemui Laban ,ayahnya untuk menyampaikan pesanan Ishaq, ayah Ya'qub kepada gadis itu. Maka dengan senang hati sikap yang ramah dipersilahkan nabi ya'qub mengikutinya berjalan menuju rumahnya.
sampailah nabi yaqub di rumah tersebut,setelah memperkenalkan diri beliaupun dipeluk dengan suka cita dan tetesan air mata haru karena kegembiraan dipertemukannya dengan putra dari saudara kandungnya. Lalu  disiapkanlah oleh Laban bin Batu'il ruangan (kamar) untuk anak saudaranya Ya'qub. Setelah selang beberapa waktu tinggal di rumah Laban ,nabi Ya'qub pun menyampaikan pesan nabi Ishaq ayahnya, agar mereka berdua berbesan dengan menikahkan  salah satu putrinya dengan nabi yaqub .permintaan tersebut di terima oleh Laban untuk  menihkahkan dengan salah seorang puterinya, dengan syarat sebagai maskahwin, ia harus membantu bekerja di dalam perusahaan penternakan calon mentuanya selama tujuh tahun. Nabi Ya'qub pun menyetujuisyarat-syarat yang dikemukakan  dan bekerjalah ia sebagai seorang pengurus perusahaan penternakan terbesar di kota Fadan A'raam. Nabi Ya’qub memiliki dua belas orang anak yang Allah sebut mereka dengan sebutan asbath (keturunan Ya’qub). Dari istrinya yang bernama Rahiil lahirlah Nabi Yusuf ‘alaihissalam dan Bunyamin. Dan dari istrinya yang bernama Laya lahirlah Ruubil, Syam’un, Laawi, Yahuudza, Isaakhar dan Zabilon. Di antara sekian anaknya, yang paling tinggi derajatnya, dan yang paling bertakwa adalah Nabi Yusuf ‘alaihissalam. Dikisahkan ketika Nabi Yakub sakit dan akan meninggal beliaupun memberikan wasiat penting kepada putra-putranya,  yang tersurat dalam firman Allah yang berbunyi “Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya, “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab, “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan yang Mahaesa dan Kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.” (QS. Al Baqarah: 133). Firman tersebut menjelaskan bahwa nabi Yaqub adalah seorang bapak yang selalu mendidik putra-putranya untuk selalu beriman dan bertaqwa kepada Allah S.W.T.
Hikmah yang bisa kita ambil dari kisah Nabi Yaqub adalah apabila kita dibenci oleh orang yang iri atau dengki kepada kita, janganlah kita lawan dengan kebencian tetapi kita pasrahkan kepada Allah dengan cara menghindarinya agar tidak terjadi keributan. Dan apabila kita yakin bahwa Allah akan menolong hambanya yang taat terhadap nasehat orang tua seperti Nabi Yaqub yang taat akan nasehat bapanya Nabi Ishaq untuk hijrah demi menjaga kondisi dengan saudara kembarnya maka Allah akan memberikan ganjaran berupa keberkahan dan ketentraman seperti yang dialami Nabi Yaqub A.S.

Biografi Al Razi (Pelopor Peradaban Islam)

Biografi Al Razi (Pelopor Peradaban Islam), bilik islam
 
AL-RAZI
(WAFAT 251-313 H 1865-925 M)
 
 Ia adalah Muhammad Ibnu Zakariya al-Razi, Abu Bakar, dikenal di Eropa dengan sebutan Rhazes. Ia adalah seorang ahli fisika beragama Islam, ahli kimia dan ahli filsafat. Ahli sejarah sepakat menempatkannya sebagai ahli fisika termasyhur di dunia Islam dan hampir semua ahli fisika terkenal pada Abad Pertengahan. “Dan salah satu ahli fisika termasyhur di dunia untuk semua zaman. Ia mempunyai sebuah pengetahuan yang mendalam dan luas serta ia berpengalaman dalam bidang keilmuan dan seni.” Ibnu Khalkan menggambarkan dirinya sebagai “ahli dan rujukan dalam Imu kesehatan pada masanya. Dia sangat pintar dalam praktiknya dan mengetahui semua aspek dan peraturannya. Masyarakat sudah biasa berdatangan dari setiap daerah untuk belajar dibawah bimbingannya.”

Al-Razi lahir di Ray, selatan Teheran. Awalnya, dia mempelajari ilmu matematika, ilmu astronomi, ilmu kimia dan ilmu filsafat, ilmu logika dan literatur. Kemudian, ia mempelajari ilmu kesehatan dari Ishaq Ibnu Hunayn yang benar-benar memiliki pengetahuan yang sangat baik tentang bangsa Yunani, bangsa Persia dan sekolah-sekolah kesehatan bangsa India. Selanjutnya Ia mempelajani ilmu kesehatan setelah Ia berusia 40 tahun. Ia juga mampu membuat pencapaian signifikan dalam bidang yang mengantarkan kepada ketenaran. Setelah melakukan pengabdian sebagai ketua ahli fisika di rumah sakit Ray, ia ditunjuk untuk sebuah posisi yang sama di rumah sakit Baghdad, yang dibangun atas permintaan pemimpin aI-Muqtadir.

Kontribusi Al-Razi terhadap Ilmu Kesehatan
Dalam ilmu kesehatan, kontribusinya begitu signifikan dan luas, namun hanya beberapa di antara kontribusinya yang disebutkan. Dia mempunyai sebuah keinginan dalam pemantauan klinik, menggabungkan evolusi penyakit dalam reaksi terhadap perawatan dan perkembangan keadaan pasien serta nilai perawatan. Ia juga percaya atas tinjauan psikologi dalam diagnosis penyakit. Dia memperkirakan bahwa beberapa penyakit perut utamanya disebabkan oleh alasan Psikologi. Diagnosis Small Pox dan kesehatan jasmani tentang cacar air merupakan satu pencapaian termasyhur Al-Razi dalam bidang ilmu kesehatan. Dia memberikan sebuah deskripsi yang tepat tentang dua penyakit, terutama gejala pertama penyakit dan perawatan penyakit. Dia biasanya menekankan pada pentingnya praktik, keahilan, dan eksperimental dalam perawatan pasien. Dia juga menambah obat-obatan baru dari percobaan yang dilakukannya terhadap binatang sebelum menentukan penggunaannya terhadap manusia.

Orang Barat merasakan inovasi dari Al-Razi dalam bidang ginaekologi, ilmu kebidanan, MST, dan ilmu bedah mata. Dia juga mempelajari tentang penyakit lumpuh pada wajah dan penyebabnya serta membedakan antara penyakit lumpuh yang dihasilkan dari sebuah penyebab terpusat di dalam otak dengan penyakit lumpuh pada tempat yang tersendiri. Dia menjelaskan tentang kompleksitas syaraf di dalam thorax. Al-Razi adalah di antara yang pertama menerapkan pengetahuannya dalam bidang ilmu kimia tentang obat-obatan dan yang bersifat proses pemulihan kembali pasien melalui reaksi kimia di dalam tubuh. 

Kontribusinya terhadap Ilmu Kimia
Al-Razi tidak hanya seorang ahli fisika yang terkenal, tetapi juga seorang ahli kimia terkemuka yang keahliannya di atas ratar ata. Dia di antara ilmuwan unggul yang membuat ilmu kimia sebagai sebuah ilmu yang benar. Beberapa peneliti menempatkannya sebagai penemu ilmu kimia modern. Dia mengambil peran dalam percobaan kimia yang penting, seperti mempersiapkan acid. Sampai sekarang metodenya masih banyak digunakan. Dia adalah orang pertama yang mampu menyebutkan Sulfuric acid dan menyebutnya dengan “ketajaman minyak” atau “ketajaman hijau”. Dia menyuling alkohol dengan penyulingan fermentasi yang mengandung zat tepung dan bahan yang mengandung gula. Dia menggunakannya dalam ilmu farmasi sebagai bahan campuran untuk menyiapkan obat-obatan. Jasa Al-Razi dalam bidang ilmu kimia adalah semakin jelas dengan pengelompokannya tentang elemen kimia ke dalam tiga kategori : tumbuh-tumbuhan, binatang, dan mineral. Pengelompoka ini masih tetap berlaku dalam ilmu kimia modern.

Karya-karya Besarnya 
 
Al-Razi adalah seorang penulis yang banyak menghasilkan karya, yang meninggalkan risalah-risalah penting. Menurut beberapa ahil sejarah, dia menghasilkan lebih dan 220 buku. Kebanyakan buku-buku tersebut hilang.

Dalam bidang ilmu kesehatan, Al-Razi menulis beberapa buku bernilai, disamping juga tambahan makalah ilmiah inovatifnya di bidang penelitian, termasuk dalam bahasa Yunani dan bahasa India. Buku-buku terkenal karyanya adalah sebagai berikut : 

Al-Hawi adalah buku yang jauh lebih terkenal dan semua bukunya. Buku ini adalah ensiklopedia ilmu kesehatan terbesar bagi bangsa Arab di mana Al-Razi mengumpulkan abstrak yang diambil dari Yunani dan ahli fisika berkebangsaan Arab dan ditambah dengan hasil-hasil penelitiannya yang sejalan dengan pandangannya. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh ahli fisika berkebangsaan Yahudi Farai Ibnu Salim, yang bertugas untuk Raja Sisilia, Charles I. Kata AI-Hawi sudah diubah dengan bahasa Yunani yang sama dengan “continent”. Buku ini juga diterjemahkan beberapa kali di Eropa sampai tahun 1542M. Para sarjana terkemuka Eropa sangat bergantung pada buku yang dijadikan referensi di sekolah-sekolah dan universitas-universitas sampai abad ke-1 2.

Kitab al-Judari wa aI-Hasabah (Risalah-risalah Penyakit Cacar dan Penyakit Campak)
: Buku ini berisi sebuah gambaran yang jelas dan benar tentang dua penyakit dan pencegahannya. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin di Venice tahun 1565 kemudian dlam beberapa bahasa Eropa. Buku ini diterbitkan di Eropa sebanyak empat puluh kali antara 1498 dan 1866.

Tib al-Fukara (Obat-obatan untuk Orang Miskin) : Sebuah kamus populer di mana Al-Razi menggambarkan semua penyakit yang diketahuinya, pencegahan dan pengobatan menggunakan makanan pendukung yang murah disamping obat-obatan mahal dan bahan campuran Iangka. 

Kitab al-Mansuri, yang dikenal setelah Gubernur Khurassan, Al-Mansur ibnu Ishaq. Dia mencantumkan dalam bukunya beberapa pembahasan kedokteran, seperti pembedahan, penyakit mata. Buku ini diterbitkan untuk pertama kali di Milano pada tahun 1481 M dan diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Buku ini adalah sebuah buku referensi tetap bagi ahli fisika di universitas-universitas Eropa sampal abad ke-17. 

Di antara buku-buku terkenalnya dalam ilmu Kimia, adalah sebagai berikut: 

Kitab Al-Asrar Fi Al-Kimiya (Rahasia-rahasia Ilmu Kimia)
: Al-Razi menjelaskan dalam buku ini cara dia menjalankan percobaannya dan persiapan material kimia dan pemanfaatannya sesuai instrumen-instrumen dan alat-alat yang digunakan. 

Dalam ilmu astronomi, buku-buku terkenal Al-Razi adalah :
Kitab Hay’atu Al-Alam (Perilaku Alam Semesta) : Dalam buku ini, dia menunjukkan bahwa “Bumi menyusun sekitar dua potongan, bahwa matahari lebih besar daripada Bumi dan bahwa Bulan lebih kecil daripada Bumi.”

Al-Razi mempunyai beberapa buku lain dalam ilmu obat-obatan, ilmu farmasi, ilmu astronomi, ilmu matematika, ilmu fisika, ilmu logika, ilmu filsafat dan ilmu agama. 

Singkatnya, kita dapat mengatakan bahwa Al-Razi membuat sebuah kontribusi yang diperhitungkan melalui buku-bukunya dan penemuan-penemuan tentang perkembangan obat-obatan dan ilmu kimia serta perkembangan penelitian dalam kedua bidang tersebut. Buku-buku ini menjadi referensi tetap dalam ilmu obato batan di universitas-universitas Eropa sampai abad ke-17.

Apa Hukum Meminum Obat Pelancar Haid ?

Apa Hukum Meminum Obat Pelancar Haid, hukumminum  obat pelancar haid.
Perkembangan teknologi saat ini begitu pesatnya, banyak sekali penemuan-penemuan medis dan rekayasa medis yang mampu merubah kelaziman secara biologis pada manusia, sampai-sampai seorang wanita yang sedang menjalani masa iddah dengan tiga sucian, berinisiatif mempercepat iddah-nya dengan mengkonsumsi obat pelancar haid. Bagaimana setatus iddah-nya seorang wanita yang minum obat pelancar haid, agar iddah-nya cepat selesai ?

Jawab : Iddah-nya sudah dianggap selesai.

Sumber : Buku risalah “Kang Santri” (Hasil pembahasan masalah santri Lirboyo, Kediri)

Apa Sih Kriteria Berhias Yang Dilarang Saat Berkabung ?

Apa Sih Kriteria Berhias Yang Dilarang Saat Berkabung, kriteria berhias menurut islam, berhias saat berkabung, hukum berhias.
Untuk diketahui, menurut tuntunan agama, etika dalam syariat Islam bagi wanita yang sedang menjalani masa-masa berkabung (ihdad), dia harus menjaga sikap dan penampilannya. Hal ini terbukti, betapa mereka dilarang memakai sesuatu yang ada kesan mempercantik diri, baik terkait dengan baju atau parfum. Sementara dalam dunia mode, warna bukan suatu hal yang dominan dalam mendesain pakaian yang bisa mempercantik diri pemakainya. Akan tetapi seperti ornamen, bentuk pakaian, pernik dan lain sebagainya, tampaknya lebih dilirik oleh desainer kekinian.
 
Pertanyaan :
  1. Apakah pakaian-pakaian yang berornamen menarik, seperti; dibordir atau dikasih pernik-pernik, hukumnya sama dengan pakaian yang masbugh liz-zinah (dirancang untuk mempercantik diri)
  2. Apakah seperti sabun mandi dan alat pembersih termasuk yang lain yang diharamkan?
Jawab :
  1. Bisa disamakan, selama ornamen-ornamen tersebut menurut tradisi daerah setempat dianggap sebagai hiasan pakaian.
  2. Apabila sabun mandi dan alat pembersih umurnnya digunakan untuk mengharumkan badan atau mempercantik diri (li alz-zinah), maka diharamkan.

Sumber : Buku risalah “Kang Santri” (Hasil pembahasan masalah santri Lirboyo, Kediri)

Tabir Wanita