Tuesday 1 September 2015

Ibnu Rabban Al-Tabrani (Pelopor Peradaban Islam)


(WAFAT 247H/861 M) 

Abu al-Hasan Ali lbnu Sahi Rabban al-Tabari lahir di Marv, Tabristan tahun 780 atau 770 M. Menurut Aldo Milli dan lbnu Khalkan, Ia diterima dari sebuah keluarga Kristen Persia. Kemudian, Ia masuk Islam dibimbing oleh AI-Mua’tassim. Dalam kata-kata Mohamad Zubair Siddiki, penulis catatan tentang risalah “al Firdous aI-Hikmat” : “ini adalah catatan risalah yang mengantarkannya kepada Islam dan mengantarkannyya melayani pemberi perintah terhadap orang yang percaya. Keahliannya mengantarkan dirinya mendapatkan kepercayaan dari pimpinan yang mengangkatnya menjadi seorang anggota pengadilannya.

Mengenai nama keluarga Rabban yang menyatakan secara tidak langsung merupakan istilah “profesor” menurut Aldo Milli berkata:”nama keluarga Siryac Rabban digunakan kebanyakan orang Kristen seperti sebuah persamaan untuk kata profesor yang kita gunakan.”

Ayahnya Sahi adalah seorang sarjana yang pintar dalam bidang obat-obatan, ilmu geometri, ilmu astrologi, ilmu matematika, dan ilmu filsafat. Menurut laporan, Ia adalah orang pertama yang berhasil dalam menerjemahkan buku Ptolomeus yaltu Almajest. Ali mendapatkan pendidikannya dalam disiplin ilmu obat-obatan, ilmu geometri, dan ilmu filsafat dari ayahnya. Ia juga ahli bahasa Syria dan Yunani. Setelah kematian ayahnya, dia mendalami bidang ilmu obat-obatan dan menjadi seorang dokter yang terkenal. Ia melakukan praktik obat-obatan pada awalnya di kota Array kemudian pindah ke Baghdad. Akhirnya, dia menetap di “suraman raa” (Samaraa), di mana dia menjadi sekretaris pemimpin, al-Muatassim, al-Quatik dan al-Mutawakil.

Kontribusi Ilmiahnya terhadap Ilmu Kedokteran

Kontribusi keilmuan yang utama dari Ali Ibnu Rabban terdapat dalam pengelompokannya tentang beberapa topik ilmu kedokteran yang ia geluti secara mendalam dalam risalahnya Firdous aI-Hikmat, termasuk prinsip-prinsip umum obat-obatan dan aturan untuk menjaga kesehatan yang baik, perhitungan secara menyeluruh tentang penyakit khusus yang berhubungan otot; penjelasa1 tentang diet untuk mempertahankan kesehatan yang baik. Di samping itu, Ia mendiskusikan semua penyakitdalam bukunya yang Iengkap mulai dan kepala sampai jan kaki, yang disebut penyakit kepala dan otak; mata, hidung, telinga, mulut, dan penyakit gigi; penyakit otot: penyakit dada dan paru-paru; penyakit sekitar perut; penyakit liver; penyakit kandung kemih empedu dan limpa, penyakit usus, dan mengenai perbedaan jenis-jenis penyakit demam. Dia juga menjelaskan selera, rasa, dan warna obat-obatan penangkal racun.

Karya-karya Besarnya

Ali lbnu Rabban meninggalkan beberapa buku ilmu kedokteran, buku-buku yang diketahui antara lain:
  • Risalah Firdous aI-Hikmat (850 M) adalah sebuah buku ensiklopedia ilmu kedokteran yang menggabungkan semua bagian ilmu kedokteran, sebagai tambahan untuk mempelajari ilmu filsafat, ilmu psikologi, ilmu zoologi, ilmu astronomi, fenomena mateorologi. Al-Tabari menulis Firdous aI-Hikmat dalam bahasa Arab dan selanjutnya diterjemahkan ke dalam bahasa Syria. Beberapa salinan buku ini diterbitkan di beberapa negara. Dr. Mohammed Zubair Siddiqi menguji dan membuat keterangan naskah. Buku ini diterbitkan di India tahun 1928. Buku ini juga diterbitkan oleh Institut Arab dan Ilmu-ilmu Islam di Universitas Frankfurt tahun 1996.
  • Kitab Tuhfatu al-mulouk, Hifdh aI-Sehhat (Buku tentang menjaga kesehatan dengan baik) dan Kitab fi Tartib al-Aghdiya (Buku tentang pengelompokan makanan) Manafi’a al-At’ima wal as-Shriba wal Akakir (Buku tentang manfaat makanan, minuman, dan obat-obatan).
  • Az-Zarkali menambahkan dalam karyanya buku yang berjudul Addin wa Dawla (Agama dan Negara) di mana Ibnu Rabban mempertahankan Islam.

0 komentar:

Post a Comment

Tabir Wanita