Wednesday, 24 August 2016

Apa Hukum ‘Menyelidiki’ Perselingkuhan Dengan Istikharah ?

Hukum shalat istikharah untuk menyelidiki istri selingkuh
Tanya : Bagaimana hukum shalat istikharah untuk mengetahui istri betul-betul menyeleweng?

Jawab : Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tak lepas dari berbagai persoalan yang mendorongnya memmih. Ketepatan memilih sangat penting artinya dalam rangka mencapai tujuan hidup, yakni sa’adah ad-darain, kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Untuk memperoleh pilihan atau keputusan yang tepat, Islam telah mensyariatkan: syura atau musyawarah. Sejauh mana pentingnya prinsip syura dalam Islam nampak jelas pada dijadikannya syura sebagai salah satu nama surat Al-Quran. Sebab musyawarah tidak hanya penting dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat, tapi juga diperlukan untuk menemukan solusi masalah-masalah pribadi, yang tergolong penting dan sensitif, seperti menentukan pasangan hidup.

Selain musyawarah atau konsultasi ada cara lain, yakni shalat lstikharah, kita minta petunjuk langsung dari Allah SWT. Dengan demikian secara terang-terangan, Islam menutup rapat-rapat pintu segala jenis perdukunan. Tidak dibenarkan seorang muslim mendatangi paranormal dan mempercayai ramalan-ramalannya. Pada dasarnya seorang paranormal adalah manusia biasa yang tidak mengetahui perkara gaib. Banyak hadis yang mengecam tindakan demikian.

Sebagaimana termaktub dalam Kamus Lisan Al-Arab, istikharah secara lughawi (bahasa) artinya thalab aI-khiyara, mencari atau meminta pilihan. Selanjutnya dijadikan nama shalat tertentu, yang dirangkai dengan doa tertentu pula untuk meminta pilihan kepada Allah SWT., ketika seseorang akan melakukan suatu pekerjaan. Seperti istisqa‘ yang artinya thalab al-suqya (meminta hujan) yang selanjutnya menjadi nama shalat untuk meminta hujan kepada Allah SWT., dalam kitab Mausu‘ah Al-Fiqh A1-Islami. Ensikiopedi Fikih Islam: VI, 17 diterangkan, shalat istikharah hukumnya sunah. Dalilnya sebuah hadis riwayat dari Jabir Ibn Abdillah ra., beliau berkata “Rasulullah SAW. pernah mengajari kami melakukan istikharah dalam segala hal, sebagimana beliau mengajarkan surat A1-Quran.

Tuesday, 23 August 2016

Kisah Nabi Luth (Cerita Untuk Anak)


Dikisahkan Nabi Luth adalah anak saudara dari Nabi Ibrahim. Ayah beliau bernama Hasan bin Tareh adalah saudara sekandung dari Nabi Ibrahim. Nabi luth mengikuti Nabi Ibrahim  dengan mendampinginya dalam semua perjalanan, ketika mereka berada di Mesir  mereka berdua membuka usaha dibidang perternakan yang berhasil dengan baik,binatang ternaknya berkembang biak sehingga dalam waktu yang singkat jumlah yang berlipat ganda tidak dapat ditampung dalam tempat yang sudah disediakan . maka Akhirnya kerjasama nabi Ibrahim dan nabi Luth dibagi menjadi dua bagian, berpisahlah Luth dengan Ibrahim dengan pindah ke Yordania dan bermukim di sebuah tempat bernama Sadum/sodom.
Masyarakat Sadum adalah masyarakat yang  tidak bermoral,rusak mentalnya, tidak mempunyai pegangan agama atau nilai kemanusiaan yang beradab. Kemaksiatan dan kemungkaran merajalela dalam kehidup mereka. Pencurian,perampasan  dan perampokan harta  sudah menjadi hal yang biasa, di mana yang kuat akan berkuasa sedang yang lemah akan menjadi korban penindasan. Kemaksiat yang paling menonjol di sadum adalah perbuatan homoseks di kaum lelakinya dan lesbian di kaum wanitanya. Kemaksiatan menyukai sesama jenis diharamkan oleh ALLAH S.W.T karena hakikatnya manusia diciptakan berpasang pasangan dan dikodratkan bahwa pasangan pria adalah wanita yang mempunyai tujuan untuk berkembangbiak(beregenerasi). Dikisahkan jika ada seorang pendatang yang masuk ke Sadum tidak akan selamat dari digangguan kejahatan. Jika ia membawa barang-barang yang berharga maka dirampaslah barang-barangnya, jika ia melawan atau menolak menyerahkannya maka nyawanya tidak akan selamat. Akan tetapi jika pendatang itu seorang lelaki yang bermuka tampan  maka ia akan menjadi rebutan kaum lelaki dan akan menjadi korban perbuatan keji homoseksual dan sebaliknya jika si pendatang itu seorang perempuan muda  yang cantik rupawan maka ia menjadi mangsa bagi pihak wanitanya.

Maka diutuslah oleh ALLAH nabi luth kepada sadum untuk memberikan pertolongan kepada kaum yang sudah terjerumus dalam kebiadaba. Nabi Luth mengajak mereka beriman dan beribadah kepada Allah meninggalkan kebiasan yang tidak beradab tersebut,  Ia memberi penerang kepada mereka bahwa Allah telah mencipta mereka dan alam sekitar mereka, dan ALLAH  tidak meridhoi perbuatan, sifat dan tabiat kebinatangan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.Janji ALLAH sangat jelas barang siapa yang berbuat baik dan beramal soleh akan diganjar dengan syurga di akhirat sedang yang melakukan perbuatan mungkar akan di balaskannya dengan memasukkannya ke dalam neraka Jahanam.

 Dikisahkan  Nabi Luth terus menerus berseru kepada mereka masyarakat sadum agar meninggalkan kebiasaan biadab melakukan perbuatan homoseks dan lesbian, karena perbuatan itu bertentangan dengan fitrah dan hati nurani manusia serta menyalahi hikmah yang terkandung didalam penciptaan manusia menjadi dua jenis iaitu lelaki dan wanita. Nabi Luth pun memberi nasihat untuk tidak merampas yang bukan haknya dengan menghormati hak dan milik masing-masing. Nabi Luth menerangkan bahwa perbuatan-perbuatan itu akan merugikan mereka sendiri, karena akan menimbulkan kekacauan dan ketidak amanan di dalam negeri sehingga masing-masing dari mereka tidak merasa aman dan tenteram dalam hidupnya. Demikianlah Nabi Luth melaksanakan dakwahnya sesuai dengan tugas risalahnya.Ia tidak henti-henti menggunakan setiap kesempatan dan dalam tiap pertemuan dengan kaumnya secara berkelompok atau secara berseorangan mengajak agak mereka beriman dan percaya kepada Allah menyembah-Nya, dengan melakukan amal soleh dan meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar. Akan tetapi keruntuhan moral dan kerusakan akhlak sudah berakar sgt di dalam pergaulan hidup mereka dan pengaruh hawa nafsu dan penyesatan syaitan sudah begitu kuat menguasai tindak-tanduk masyarakat kaum sadum, maka dakwah dan ajakkan Nabi Luth yang dilaksanakan dengan kesabaran dan ketekunan tidak digubris sama sekali . Seakan-akan Telinga-telinga mereka sudah tertutup ,hati dan nurani mereka sudah tersumbat oleh rayuan syaitan dan iblis. Akhirnya kaum sadum merasa kesal karena mendengar dakwah dan nasihat-nasihat Nabi Luth yang tidak putus-putus itu dan minta agar nabi luth menghentikan aksi dakwahnya. Disisi lain Nabi Luth pun sudah merasa tidak ada harapan lagi bagi masyarakat Sadum dapat terangkat dari lembah kesesatan dan keruntuhan moral yang biadab tersebut. Akhirnya menurut fikiran Nabi Luth untuk mencegah penyakit akhlak itu menular kenegeri lain ialah dengan memusnahkan mereka dari atas bumi sebagai pembalasan terhadap kebiadabn mereka dan menjadi ibrah atau pengajaran umat-umat disekelilingnya.
Maka beliaupun memohon kepada Allah agar kepada kaumnya masyarakat Sadum diberi pengajaran berupa azab di dunia sebelum azab yang menanti mereka di akhirat kelak. Maka Permohonan dan doa Nabi Luth dikabulkan oleh Allah s.w.t. , dikisahkan Dikirimkanlah kepadanya tiga orang malaikat menyamar sebagai manusia biasa. Mereka adalah malaikat yang sebelumnya bertamu kepada Nabi Ibrahim dengan membawa berita gembira atas kelahiran Nabi Ishaq, dan memberitahu kepada mereka bahwa dia adalah utusan Allah dengan tugas menurunkan azab kepada kaum Luth penduduk kota Sadum. Dalam kesempatan pertemuan Nabi Ibrahim memohon agar penurunan azab kepada kaum Sadum ditunda , dengan harapan mereka kembali sadar mendengarkan dan mengikuti ajakan nabi Luth serta bertaubat dari segala maksiat dan perbuatan mungkar tersebut. Dalam  pertemuan tersebut Nabi Ibrahim memohon kepada malaikat yang diutus ALLAH agar anak saudaranya, yaitu nabi Luth diselamatkan dari azab yang akan diturunkan kepada kaum Sadum, dan permintaan tersebut dikabulkan olej para malaikat ,para malaikat menjamin  bahwa nabi Luth dan keluarganya tidak akan terkena azab.
Dikisahkan Para malaikat itu sampailah di negeri Sadum dengan menyamar sebagai lelaki remaja yang berparas tampan dan bertubuh yang elok dan bagus. Dalam perjalanan mereka hendak memasuki kota, berselisih dengan seorang gadis yang cantik. Para malaikat yang menyamar tersebut bertanya kepada si gadis untuk diterima ke rumahnya sebagai tamu. Si gadispun tidak berani memberi keputusan sebelum ia mendapat izin terlebih dahulu dari keluarganya. Maka ditinggalkanlah para lelaki remaja itu oleh si gadis, lalu sigadis pulang ke rumah cepat-cepat untuk memberitahu ayahnya. Sigadis pun sampai kerumahnya dan menceritakan kabar tersebut, dimana ayah gadis tersebut adalah Nabi Luth. Nabi luth yang mendengar laporan puterinya menjadi binggung jawaban apa yang harus ia berikan kepada para pendatang yang ingin bertamu ke rumahnya untuk beberapa waktu. Dalam fikiran nabi luth apabila menerima tamu-tamu remaja yang berparas tampan akan mengundang risiko gangguan dari masyarakat sadum yang bengis dan biadab. Sedang kalau hal yang demikian itu terjadi ia sebagai tuan rumah harus bertanggungjawab terhadap keselamatan tamunya, padahal ia merasa bahwa ia tidak akan berdaya menghadapi gangguan dan ancaman tersebutMaka akhirnya diputuskan oleh Nabi Luth bahwa ia akan menerima mereka sebagai tamu di rumahnya, adapun yang akan terjadi nanti sebagai akibat keputusannya beliau pasrahkan kepada Allah yang akan melindunginya. Lalu pergilah nabi luth sendiri menjemput tamu-tamu yang sedang menanti di pinggir kota,lalu  diajaklah mereka bersama-sama ke rumah pada saat kota Sadum sudah diliputi kegelapan dan manusianya sudah nyenyak tidur di rumah masing-masing.
Nabi Luth pun berpesan kepada isterinya dan kedua puterinya agar merahasiakan kedatangan tamunya, jangan sampai terdengar dan diketahui oleh siapapun. Akan tetapi isteri Nabi Luth yang memang sehaluan dan sependirian dengan penduduk Sadum telah membocorkan berita kedatangan para tamu dan terdengarlah oleh pemuka-pemuka mereka bahwa terdapat remaja yang tampan di rumah nabi luth.Begitu tersiar dari mulut ke mulut berita kedatangan tamu tiga remaja  yang berparas tampan di rumah nabi Luth, berdatanglah kaum sadum untuk melihat para tamunya yang bertujuan  memuaskan nafsu homoseks mereka. Nabi Luthpun tidak membuka pintu bagi mereka dan berseru agar  kembali ke rumah masing-masing dan jgn menggunggu tamu yang ada dirumahnya yang sepatutnya dihormati dan dimuliakan. Mereka diberi nasihat agar meninggalkan adat kebiasaan yang keji itu yang bertentangan dengan fitrah manusia dan kudrat alam di mana Tuhan telah menciptkan manusia berpasangan antara lelaki dengan perempuan untuk menjaga kelangsungan perkembangan umat manusia sebagai makhluk yang termulia di atas bumi. nabi Luth berseru agar mereka kembali kepada isteri-isteri mereka dan meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar yang tidak senonoh, sebelum mereka dilanda azab dan siksaan Allah S.W.T Seruan dan nasihat-nasihat Nabi Luth  tidak dihiraukan dan dipedulikan , bahkan mereka terus mendesak akan mendobrak pintu rumahnya dengan paksa dan kekerasan. Merasa bahwa dirinya sudah tidak berdaya untuk menahan arus kaum sadum yang memaksa ,berkatalah Nabi Luth secara terus terang kepada para tamunya:" Sesungguhnya aku tidak berdaya lagi menahan orang-orang itu menyerbu ke dalam . Aku tidak memiliki senjata dan kekuatan fisik untuk menolak kekerasan mereka , tidak pula mempunyai keluarga atau sanak saudara yang disegani oleh mereka yang dapat aku mintai pertolongannya, maka aku merasa sangat kecewa, bahwa sebagai tuan rumah aku tidak dapat menghalaukan gangguan terhadap tamu-tamuku dirumahku sendiri.
Begitu Nabi Luth selesai mengucapkan keluh-kesahnya para tamu
, tiga remaja tamu nabi luth tersebut mengenalkan diri  dan member tahu identitas sebenarnya, bahwa mereka adalah malaikat-malaikat yang menyamar sebagai manusia yang diutus kepadanya untuk melaksanakan tugas menurunkan azab dan siksa atas rakyatnya yang membangkang dan enggan membersihkan masyarakatnya dari segala kemungkaran dan kemaksiat yang keji dan kotor. Kepad Nabi Luth para malaikat itu menyarankan agar pintu rumahnya dibuka lebar-lebar untuk memberi kesempatan bagi orang -orang yang haus homoseks itu masuk. Namun malangnya apabila pintu dibuka dan para penyerbu ketika kaki mereka melangkah kedalam rumah, tiba-tiba gelaplah pandangan mereka dan tidak dapat melihat sesuatu. mereka mengusap-usap mata, tetapi ternyata sudah menjadi buta,itulah azab yang diberikan kepada mereka yang menyerbu kerumah Nabi Luth. Sementara para penyerbu rumah Nabi Luth berada dalam keadaan kacau balau berbenturan antar satu lain dan berteriak-teriak menanyakan gerangan apa yang menjadikan mereka buta dengan mendadak. Para malaikat  berseru kepada Nabi Luth agar segera meninggalkan negeri sadum bersama keluarganya, karena sudah saatnya azab Allah  akan ditimpakan. Para malaikat berpesan kepada Nabi Luth dan keluarganya agar perjalanan ke luar kota dan dilarang menoleh kebelakang sebelum benar benar keluar dari negeri sadum. Nabi Luth keluar dari rumahnya tengah malam, bersama keluarganya terdiri dari seorang isteri dan dua puterinya berjalan cepat menuju keluar dari negeri sadum, tidak menoleh ke kanan maupun kekiri dan kebelakang sesuai petunjuk para malaikat yang menjadi tamunya. Akan tetapi si isteri yang menjadi musuh dalam selimut bagi Nabi Luth tidak terela meninggalkan sadum. Ia berada dibelakang rombongan Nabi Luth berjalan perlahan-lahan tidak secepat langkah suaminya  yaitu nabi luth dan tidak henti-henti menoleh ke belakang karena ingin mengetahui apa yang akan menimpa atas masyarakat sadum, seakan-akan meragukan kebenaran ancaman para malaikat yang telah didengarnya sendiri. Dan begitu langkah Nabi Luth berserta kedua puterinya melewati batas negeri Sadum, sewaktu fajar menyingsing, bergetarlah bumi dengan dahsyatnya di bawah kaki rakyat Sadum, tidak terkecuali isteri Nabi Luth yang munafiq itu. Getaran itu suatu gempa bumi yang kuat dan hebat disertai angin yang kencang dan hujan batu sijjil yang menghancurkan dengan serta-merta kota Sadum berserta semua pemghuninya .Demikianlah mukjizat dan azab Allah yang diturunkan untuk menjadi pelajaran dan ibrah bagi hamba-hamba-Nya dimasa setelah nabi luth mendatang.
Hikmah yang bisa kita ambil dari kisah nabi luth, bahwa apabila suatu negeri dimana masyarakatnya melakukan kebiasaan yang tidak beradab melawan kodrat sebagai manusia seperti merampas yang bukan haknya, melakukan homoseksual maupun lesbian dan tidak menggubris peringatan untuk kembali kepada jalan ALLAH S.W.T maka akan diturunkan Azab kepada mereka. Dan bagi mereka yang tetap menjalankan perintahnya dengan berkhalak selayaknya manusia yang menjunjung tinggi kodratnya maka akan diselamatkan dari azab tersebut seperti halnya nabi luth dan putri-putrinya.


Kisah Nabi Luth dalam Al-Quran terdapat pada 85 ayat dalam 12 surah diantaranya surah "Al-Anbiyaa" ayat 74 dan 75 , surah "Asy-Syu'ara" ayat 160 sehingga ayat 175 , surah "Hud" ayat 77 sehingga ayat 83 , surah "Al-Qamar" ayat 33 sehingga 39 dan surah "At-Tahrim" ayat 10

Keadaan Dan Kondisi Bangsa Arab Di Zaman Jahiliah

Bilik Islam, Keadaan Dan Kondisi Bangsa Arab Di Zaman Jahiliah, kondisi bangsa arab zaman jahiliah, keadaan bangsa arab zaman jahiliah, zaman jahiliah, kebiasaan bangsa arab zaman jahiliah
Masa sebelum lahirnya agama Islam disebut zaman Jahiliah, artinya zaman kebodohan. Pada zaman itu, mayoritas bangsa Arab menjadi penyembah berhala. Hanya di beberapa tempat saja dijumpai bangsa Arab yang beragama Yahudi atau Kristen. Agama Yahudi yang dianut oleh sebagian kecil bangsa Arab sudah sangat buruk keadaannya. Dalam segala hal, agama mereka tidak dapat memberikan sumbangan untuk kebaikan bangsa Arab secara keseluruhan, baik material maupun spiritual.

Selain menyembah berhala, mereka pun menyembah matahari, bulan, bintang dan udara. Keadaan mereka sudah jatuh terjerembap. Mereka menyembah pecahan pecahan batu, kayu dan onggokan pasir. Mereka mempercayai adanya Tuhan yang Maha Esa, kematian roh manusia dan juga adanya hari Kiamat (hari pembalasan). Setiap kota mempunyai tuhan sendiri seperti hubal, latta, manna dan uzza. Tuhan-tuhan tersebut sangat dihormati oleh bangsa Arab. Di Ka’bah terdapat tidak kurang dari 360 berhala yang dianggap scbagai kelenteng yang sangat suci. Demikianlah kondisi keagamaan bangsa Arab sehelum datangnya agama Islam.

Walaupun dalam zaman yang amat gelap itu, bangsa Arab senantiasa mcmpunyai sifat berani, ulet, memiliki ingatan yang kuat, mempunyai perasaan, memiliki harga diri, ingin bebas; cinta dan taat kepada pimpinan suku; hidup sederhana, dan kasih sayang. Akan tetapi, sifat-sifat yang baik ini dikalahkan oleh sifat-sifat yang jahat. Selama masa gelap ini, tanah Arab diliputi mendung kezaliman, dosa dan kcpercayaan palsu.

Kaum wanita tidak diperlakukan sebagai manusia. Di sana tidak terdapat batasan sampai berapa seorang laki-laki boleh beristri. Kalau seseorang meninggal dunia, istrinya yang banyak itu termasuk hitungan harta warisannya dan dibagi-bagikan kepada para ahli warisnya. Kehinaan derajat kaum wanita inilah salah satu sebab yang menjadikan bangsa Arab tidak mempunyai keturunan perempuan. Kelahiran seorang anak perempuan dinanti dengan kubur yang telah disiapkan. Ketika lahir seorang anak dan ternyata perempuan, ditimbunlah anak yang baru lahir itu dengan tanah ke dalam kubur yang telah dipersiapkan. 

Keadaan seperti di atas menyebabkan semakin berkurangnya kaum wanita di sana, sehingga lahirlah poliandri, yaitu kebalikan poligami. Seorang perempuan arab bisa bersuami laki-laki lebih dari satu. Lebih dari itu, seonang laki-laki dapat mengadakan hubungan yang tidak sah dengan sejumlah kekasihnya. Seorang perempuan yang sudah bersuami diizinkan oleh suaminya untuk bergaul dengan lelaki lain untuk mendapatkan anak. Gadis-gadis yang disediakan untuk hiburan, disuruh keluar kota dimana mereka diizinkan untuk bermain dengan kaum lelaki secara bebas. Kaum wanita tidak herhak mendapatkan bagian dari harta benda suami, bapak dan keluarga mereka. 

Kehidupan wanita yang sangat menderita dan berbahaya itu terjadi sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW yang telah mengangkat mereka dari kehidupan yang sangat rendah ke tingkat yang sangat tinggi dan terhormat.

Perbudakan meluas di kalangan bangsa Arab. Mereka nempermalukan buda-budak itu tanpa kehormatan. Barangsiapa yang tidak mau berjudi di hinakan dalam pergaulan. Mereka minum-minuman keras dengan jumlah yang tak terhingga dalam setiap harinya.

Perbudakan meluas di kalangan bangsa Arab. Mereka memperlakukan budak-budak itu tanpa perikemanusiaan dan dapat menghidupkan serta mematikan mereka. Perkawinan dalam kalangan budak tidak dibenarkan dan perkawinan bebas dilarang dengan hukuman yang berat.

Di saat hangsa Arab tengah dalam kekacauan yang sangat, lahirlah Nabi Muhammad SAW. sebagai rahmat bagi seluruh alam.

Nenek Moyang Bangsa Arab

Bilik Islam, Nenek Moyang Bangsa Arab, keturunan bangsa arab, asal usul bangsa arab
Bangsa Arab adalah keturunan hangsa Smith. Ahli sejarah membagi kepada tiga, yaitu Arabul Ba‘idah (bangsa Arab yang telah binasa); Arabul Muta’arribah (Arab tidak asli); dan Arabul Musta’ribah.

Arabul Ba’idah adalah keturunan dari Laz, anak Sam, anak Nuh, ad, Tsamud, Tsam, dan Jadis. Mereka telah mencapai tingkat kebudayaan dan kemajuan yang tinggi. ini masih terlihat dan bukti-buktinya yang masih ada di selatan tanah Arab. Mereka telah menaklukkan Mesir dan Mesopotamia menjadi jajahannya.

Arabul Muta’arribah adalah keturunan dari Qahtan. Salah seorang dan anak Qahtan bernama Jarib, dan penduduk btanah tersebut diberi narna dengan namanya. Mereka pun hangsa penjajah yang telah mendirikan kota-kota besar. 

Arabul Musta'ribah adalah keturunan Langsung dan Isma’il anak Ibrahirn. Isma’il anak Ibrahim tersebut tinggal di Mekah. Ismail menikah dengan seorang wanita yang hernama Sa’idah anak Madat dari suku Jurham. Setelah perkawinannya, beberapa waktu kemudian, lsma’il mendirikan Ka’bah bersama dengan ayahnya, Ibrahim as. Atas perintah Allah SWT., keturunan Nabi Ismail dikenal sebagai cucu Isma’il. Muhammad SAW. sebagai Nabi dan Rasul yang terakhir adalah keturunan langsung dari perkawinan Ismail dengan Sa’idah. 

Penduduk tanah Arab dibedakan menjadi dua, yaitu penduduk kota dan penduduk padang pasir, yang terkenal dengan sebutan orang Badui. Orang Arab Badui tinggal dalam kemah, dan berpindah-pindah bersama anak, istri dan ternaknya, menelusuri tanah gurun yang luas mencari padang rumput yang subur untuk makan ternaknya.

Penduduk kota kebanyakan menjadi saudagar, bercocok tanam di tempat-tempat yang subur tanahnya, atau memelihara ternak. Dengan perantaraan mereka, pedagang-pedagang yang berasal dari Persia, Hindia dan
Tiongkok mendapat jalan ke Suriah, dan dari sana baru sampai ke Eropa.

Kondisi Tanah Arab Sebelum Islam

Kondisi Tanah Arab Sebelum Islam, Sejarah Nabi Muhammad, Keadaan Orang Arab Sebelum Islam, Zaman Jahiliyah, Bilik Islam
Tanah semenanjung, tempat lahirnya agama Islam, yang terletak di bagian selatan barat benua Asia, bernama Jazirah Arab. Jazirah Arab merupakan daerah gurun pasir yang luasnya kira-kira 12.000 mil persegi, dan hampir sepertiganya adalah padang pasir. 

Tanah Arab dibatasi oleh laut pada tiga sisi: sebelah selatan dengan Lautan Indonesia; sbelah timur dengan Teluk Persia; dan sebelah barat dengan Lautan Merah. Sementara itu, di sebelah utara dibatasi dengan padang pasir Suriah. 

Negeri Arab yang luas tersebut terbagi atas beberapa daerah. Di sebelah utara, terhampar bagian pegunungan yang jarang didiami orang. Di sebelah selatan, terletak bagian yang hernarna Hijaz. Di dalamnya terdapat kota suci Mekah. Tempat yang terletak di bagian ujung sebelah selatan barat bernama Yaman. Yakni, tempat yang sangat makmur dan maju di wilayah tanah Arab. Tempat yang terletak di bagian ujung sebelah timur bernama Amman serta tanah dataran tinggi yang terbentang di tengah bernama Najd. Daerah yang penuh dengan padang pasir dan pegunungan.

Hasil tanah Arab yang paling utama ialah kurma. Kurma merupakan pohon yang disayang di negeri Arab. Ia merupakan kawan bagi orang miskin dan kaya, karena tanpa pohon tersebut, kehidupan di padang pasir tidak dapat dibayangkan sulinya. Di antara binatang yang hidup di sana ialah kuda Arab yang tidak memiliki bandingan di seluruh dunia. Demikian juga unta, sebagai binatang yang sangat berharga hagi bangsa Arab. Tanpa unta, kehidupan di padang pasir akan menemui kesulitan. Unta merupakan kapal di padang pasir. Selain itu, unta juga dipergunakan oleh orang-orang Badui sebagai alat angkutan, susunya diminum dan dagingnya boleh dimakan. Selain kedua binatang tersebut, hidup juga keledai, bin-bin dan kambing yang menjadi sumber kekayaan bagi hangsa Arab. 

Sejak dahulu, kota Mekah telah menjadi pusat keagamaan, tempat berkumpul dan melaksanakan ritual ibadah bagi tanah Arab. Di dalamnya terdapat Ka’bah, yakni rumah suci pertama kali di dunia. Sejak zaman yang sangat tua, rumah ini telah menjadi tujuan ziarah dari segenap penjuru tanah Arab dan batu hitam yang terletak di salah satu sudutnya, sampai sekarang dimuliakan orang, dicium oleh orang-orang yang melaksanakan ibadah haji.

Shalawat Untuk Melapangkan Kesempitan

Shalawat Untuk Melapangkan Kesempitan

Shalawat Untuk Melapangkan Kesempitan, Manfaat shalawat, khasiat shalawat, faedah shalawat, fadhilah shalawat.

ALLAAHUMMA SHALLI ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA ‘ALAA AALIHI SHALAATA AHLISSAMAAWAATI WAL ARD HINA ‘ALAIHI WA AJRIYAA MAULAANAA LUTHFAKAL KHAF IYYA FII AMRII WA ARINI SIRRA JAMIILI SHUN’IKA FIIMAA AAMULUHU MINKA YAA RABBAL ‘AALAMIINA.

Artinya :
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. dan kepada keluarganya, dengan limpahan rahmatnya ahli langit dan bumi. Lakukanlah wahai Dzat yang menguasaiku, akan kelembutan-Mu yang samar di dalam barang yang aku mengangan-angannya dari-Mu, wahai Dzat yang menguasai seluruh alam.

Khasiatnya :
Barangsiapa yang membaca shalawat ini sebanyak seribu kali maka Allah akan melapangkan kesempitannya, dan juga Allah akan mendatangkan hajatnya.

Shalawat Untuk Mohon Sejuta Kebaikan

Shalawat Mohon Sejuta Kebaikan

Shalawat Untuk Mohon Sejuta Kebaikan, macam-macam sholawat, manfaat shalawat, jenis shalawa, faedah shalawat, fadhilah shalawat.


ALLAAHUMMA YAA DAA-IMAL FADHLI ALAL BARIYYATI YAA BAASITHAL YADAINI BIL ‘ATHIYYATI YAA SHAAHIBAL MAWAAHIBIS SANIYYATI SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN KHAIRIL WARAA SAJIYYATAN WAGHFIR LANAA YAADZAL ‘ULAA FlI HAADZIHIL ‘ASYIYYATI.

Artinya :
Ya Allah, wahai Dzat yang abadi anugerahnya kepada manusia, wahai Dzat yang membuka lebar kedua tangannya dengan pemberian. wahal Dzat yang mempunyai pemberian-pemberian yang luhur, lirnpahkanlah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. yaitu sebaik-balknya manusia di dalam perangainya. Ampunilah kepadanya. wahai Dzat yang mempunyai keluhuran pada malam ini.

Khasiatnya :
Barangsiapa yang membaca shalawat tersebut diatas sebanyak sepuluh kali pada malam Jum’at atau siangnya hari Jum’at, maka Allah akan menetapkan kepadanya sejuta kebaikan, melebur sejuta dosa daripadanya dan mengangkat kepadanya sejuta kebaikan, melebur sejuta dosa daripadanya dan mengangkat kepadanya sejuta derajat.

Keutamaan Dan Manfaat (Fadhilah Dan Faedah) Membaca Sholawat Atas Nabi Muhammad SAW

Sholawat atas nabi, bilik islam
Shalawat --di sisi Allah-- adalah menuju kepada-Nya untuk mengakui ketuhanan-Nya, ke-Esaan-Nya, kemaharajaan-Nya dan ketiada bandingan-Nya, dengan ibadah, minta pertolongan serta mohon petunjuk untuk melalui jalan sulit, sehingga setiap langkah merupakan kenikmatan ridla-Nya.

Shalawat dari Allah, berarti diterimanya pendekatan. Sedangkan dari hamba adalah do’a dan ketundukan kepada keagungan Allah.
Allah Ta’ala telah berfirman : 


Artinya :
Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya mengucapkan shalawat atas Nabi (Muhammad saw.). Wahai orang-orang yang beriman bacalah shalawat atas Nabi dan ucapkanlah salam dengan penghormatan kepadanya. (Al Ahzab: 56)

Ini merupakan dalil yang paling benar atas kedudukan Rasul yang agung, dimana pribadi agung itu dllingkupi dengan do’a dan keselamatan.

Jadi, pada shalawat atas beliau terdapat cahaya penerang, hati penghapus dosa dan rahmat yang tampak pada orang yang berdo’a, lantaran do’anya yang sempuma untuk pemimpin manusia.

Dan telah disebutkan bahwa barangsiapa membaca shalawat kepada Nabi sekali, maka Allah memberinya rahmat sepuluh kali. Jadi seolah-olah shalawat Itu satu kebaikan, padahal “barangsiapa datang membawa satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan tersebut”.

Benar-benar ternyata sesudah melalul percobaan bahwa shalawat kepada Rasulullah saw. yang agung bisa menarik kebaikan melapangkan dada, membangkitkan harapan, mendekatkan yang jauh, mempertnudah kesulitan.

Diriwayatkan bahwa seorang perempuan mempunyai seorang anak yang suka makshiyat. Si Ibu selalu mengajak anaknya tersebut kembali kepada kebaikan, tetapi si anak tidak mengindahkan, sehingga akhirnya ia mati dalam keadaan bermaksiyat. Kesedihan melingkupi sang Ibu. Tetapi kemudian ia bermimpi dalam tidurnya melihat anaknya dalam keadaan mulia, diliputi kesenangan dan dikelilingi kenikmatan. Ketika sang ibu bertanya, si anak menjawab: “Sesungguhnya ada seorang lelaki yang mengetahui dosanya, lalu ia minta ampun kepada Tuhannya dan bertaubat kepada Allah Ta’ala. kemudian Ia membaca ayat-ayat Al Qur’anul Karim, mengucap shalawat kepada Rasul yang agung dua puluh kali. Maka berkat bacaan shalawat itu bisa menarik dua puluh orang yang diampuni Allah. Dan saya adalah salah seorang diantara dua puluh orang tersebut, sesudah orang itu berdo’a dan dikabulkan do’anya.

Shalawat atas Nabi bukanlah dimaksudkan sebagai sarana untuk mendapatkan ampunan sesudah melakukan tindakan-tindakan buruk. Tetapi maksudnya ialah kembali kepada Allah, mempersiapkan diri setelah mengakui dosa-dosanya untuk mohon ampun. Shalawat atas Nabi merupakan hubungan yang mengikat terhadap hati yang yakin, bahwa segala sesuatu itu berada di bawah kekuasaan Sang Pencipta dan tampaklah rahmat-Nya dengan anugerah ampunan-Nya dan keridlaan-Nya.

Orang mukmin yang benar imannya, tatkala membacakan shalawat atas Sayyidina Muhammad SAW. haruslah menghadirkan hatinya (penuh konsentrasi) dan mengetahui keutamaan diutusnya Rasulullah SAW., yang mengeluarkannya dan kegelapan (kesesatan) menuju ke cahaya terang (petunjuk). Lalu Ia menuju kepada Allah Dzat yang mengadakan, meminta pertolongan kepada-Nya dan mengharap kekuatan, sesudah berulang-ulang kali membaca shalawat atas Nabi, sebab, dalam shalawat terdapat segala kebaikan.

Karena ltulah, kita berdo’a kepada Allah, agar kita peroleh nikmat ridla-Nya dengan berkah Rasul yang agung pemberi syafaat di hari kemudian.
  
Artinya :
Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla memberikan kepada kalian dosa-dosa kalian ketika beristighfar. Maka barangsiapa beristighfar/memohon ampun kepada Allah dengan niat yang benar, niscaya Allah mengampuninya. Dan barangsiapa mengucapkan “LAA ILAAHA ILLALLAAH”, maka menjadi lebih beratlah neraca kebaikannya. Barangsiapa membaca shalawat kepadaku (Rasulullah), aku adalah orang yang memberinya syafa’at/pertolongan., kelak di hari kiamat.

Diriwayatkan dan Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhah, beliau bersabda: “Rasulullah SAW. Bersabda ; 


Artinya:
Sesungguhnya orang yang paling dekat denganku nanti pada hari kiamat ialah orang yang paling banyak membaca shalawat. Kalau ada sekelompok orang duduk dalam suatu majlis dan mereka tidak membacakan sholawat kepadaku dalam majlis itu, maka pasti shalawat tersebut akan merjadi iwjah/ bukti terhadap mereka kelak di hari kiamat. Dan Jika Allah menghendaki, maka Allah mengampuni mereka. Dan jika Allah menghendaki sebaliknya maka Allah akan menyiksa mereka., lantaran shalat yang ditinggalkan itu.

Sebenarnya Rasulullah SAW. yang agung mempunyaj kedudukan yang agung di ssi Tuhannya. Maka berdo’a kepada Allah dengan membaca shalawat kepada Nabi, merupakan peringatan bagi orang yang berdo’a, bahwa Nabi telah menunaikan kerasulannya dan wajib berpegang pada risajah tersebut. Jika demikian Ia benar-benar mengakui, dengan bacaan shalawatnya kepada Rasulullah.
Dan ketika kita membaca dalam ketulusan ibadah kita :


pada waktu membaca shalawat itu tiada lain maksudnya kecuali menghubungkan keyakinan dengan amal yang kita kerjakan; Kita bersaksi pada diri kita dalam amal yang kita kerjakan; klta bersaksi pada diri kita dalam “tasyahud” bahwa kita benar-benar mengakui agama yang lurus, yang kita lalui menuju jalan yang lurus. Jadi, shalawat dipermulaannya adalah pengharapan dan akhirnya merupakan do’a.

Sesungguhnya kita membaca shalawat atas Nabi pada waktu/tempat-tempat penting; Ketika kita menemukan suatu perkara yang menyilaukan pandangan kita, maka kita membaca shalawat atas Nabi, agar bertambah berkahnya; ketika kita memulai suatu amal/perbuatan, kita membaca basmallah dan shalawat supaya menjadi nyata apa yang diharapkan; ketika kita menyentuh orang sakit, kita membaca shalawat, supaya Allah memberikan kesembuhan. Betapa bagusnya shalawat kepada Nabi, pada waktu kita terjatuh pada suatu urusan yang berat; dan kita menghubungkan shalawat itu dengan beningnya hati, bersihnya sanubari, murninya niat dan ketakwaan yang bebas dan kepalsuan dan riya.
Disanalah (pada waktu itulah) Allah mengabulkan do’a : 


Artinya :
Allah hanya menerima dari hamba-Nya yang benar-benar bertaqwa.

Menurut Al Hafizh As Syarji di dalam kitab Irsyadul Ibad, bahwa membaca shalawat adalah amaliyah dzikir yang paling mudah namun besar pahalanya. Tidak mengenal pengikat hati dan tidak pula diharuskan “khusluurul qalbi” yaltu meresapkan bacaan shalawat itu didalam hati. Seseorang yang membaca shalawat disertal dengan rasa penuh angkuh, pamer, ujub ataupun riya, tetapi Ia mendapat pahala. Demikian pula membaca shalawat tanpa menghadirkan maknanya di dalam hati, dibarengi dengan tertawa atau apa saja, tetap Allah memberinya pahala sebesar gunung dan para malaikat mendo’akan serta memintakan ampun kepadanya. Sedang bagi orang yang membaca shalawat dengan meresapkan maknanya dalam hatl, maka tidak dapat membayangkan betapa besar pahalanya kecuali Allah sendiri yang mengetahuinya.

Karena sedemikian besar pahala yang diterima bagi setiap orang yang membaca shalawat, maka As Syaikh Abdul Hasan Al Bakri menganjurkan agar setiap umat Islam seyogyanya membaca shalawat setiap harinya tidak kurang dari 500 kali.

Adapun dalil-dalilnya membaca shalawat kepada Nabi SAW. adalah sebagai berikut :


INNALLAAHA WA MALAA-IKATAHU YUSHALLUUNA ‘ALANNABIYYI YAA AYYUHALLADZIINA AAMANUU SHALLUU ‘ALAIHI WA SALLIMUU TASLIIMAA.

Artinya:
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi (dan Allah berarti membeni rahmat dan dari malaikctt beranti memohonkan ampunan). Wahai orang-orang yang beniman, Bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (Al Ahzab :56)

Rasulullah SAW. bersabda :


KULLU DU’AA-IN MAHJUUBUN HATTA YUSHALLAA ALANNABIYYI SHALLALLAAHU ‘ALAIHI WA SALLAMA.

Artinya:
Setiap do’a itu terdindingi. sampai dibacakan shalawat atas Nabi SAW. (HR. Ad Dailami)


INNA AULAN NAASI BlI YAUMAL QIYAAMATI AKTSARUHUM ALAYYA SHALAATAN.

Artinya:
Sungguh, manusia paling utama terhadapku pada hari kiamat, adalah mereka yang paling banyak membacakan shalawat untukku. (HR. Nasa’i dan lbnu Majah, dari lbnu Mas’ud)


MAN SHALLA ‘ALAYYA WAAHIDATAN SHALLALLHU ALAIHI ASYRA SHALAWAATIN WA HATHTHA’ ANHU ‘ASYRA KHATHII-AATIN WARAFA’A LAHU ‘ASYRA DARAJAATIN

Artinya :
Barartgsiapa membaca shalawat untukku sekali, maka Allah bershalawat (memberi Shalat) Untuknya sepuluh kali dan menanggalkan sepuluh kesalahan darinyya serta menaikkannya sepuluh derajat (HR. Ahmad, Nasa’i dan Hakim)


MAA MIN AHADIN YUSALLIMU ALAYYA ILLAA RADDALLAAHU ‘ALAYYA RUUHII HATTA ARUDDA ‘ALAIHIS SALAAM.

Artinya :
Bila seseorang mengucapkan salam kepadaku, pasti Allah mengembalikan rohku kepadaku, sehingga aku dapat menjawab salamnya. (HR. Abu Dawud dan Abu Hurairah)


MAN SHALLAA ‘ALAYYA HIINA YUSHBIHU ASYRAN WA HIl YUMSYI ‘ASYRAN ADRAKAT-HU SYAFA’ATII YAUMAL QIYAAMATI.

Artinya.
Barangsiapa yang bershalawat atasku di waktu pagi sepuluh kali dan diwaktu sore sepuluh kali maka syafa’atku akan menghampirinya pada hari kiamat. (HR. Thabrani dan Abud Darda’)


MAN SHALLA ALAYYA FIl YAUMIN MI-ATA MARRATIN QADLALLAHU LAHU MI-ATA HAAJATIN SAB’IINA MINHA LIAAKHIRATIHI WATSALAATSIINA MINHAA LIDUN-YAAHU.

Artinya
Barangsiapa bersholawat kepadaku dalam sehari seratus kali maka Allah memenuhi seratus hajatnya, tujuh puluh dari padanya untuk kepentingan akhiratnya dan tiga puluh lagi untuk kepentingan dunianya (HR. Ibnu Najjar dan jabir)


MAN SHALLA ALAYYA FIl YAUMIN ALFA MARRATIN LAM YAMUT HATTA YUBASYSYARA BILJANNATI.

Artinya:
Barangsiapa bershalawat kepadaku dalam sehari seribu kali, maka ia tidak akan mati sampai ia diberi kabar gembira dengann surga. (HR. Abusy Syaikh dari Annas)


SHALLU ‘ALAA ‘ANBIYAA-ILLAAHI WA RUSULIHI KAMAA TUSHALLUUNA ‘ALAYYA FA INNAHUM URSILUU KAMAA URSILTU.

Artinya
Bershalawatlah kalian kepada para Nabi Allah dari para Rasul-Nya sebagaimana kalian bershalawat kepadaku. Karena mereka juga diutus seperti halnya aku diutus. (HR. Ahmad dan Khatib dari Abu Hurairah)


AKTSIRUU MINASHSHALAATI ALAYYA FlI KULLI YAUMI JUMU’ATIN FA INNA SHALAATA UMMATII TURADLU ALAYYA FlI KULLI YAUMI JUMUATIN FAMAN KAANA AKTSARAHUM ALAYYA SHALAATAN KAANA AQRABAHUM MINNII MANZILATAN.

Artinya.
Perbanyaklah membaca shalawat untukku di siang hari jumat. Karena, shalawat ummatku disodorkan kepadaku setiap hari jumat. Barangsiapa lebih banyak bershalawat kepadaku, maka ía paling dekat denganku kedudukannya. (HR. Baihaqi)


MAN SHALLAA ALAYYA YAUMAL JUMUATI MIATA MARR ATIN JAA-A YAUMAL QIYAAMATI WA MA’AHU NUURUN LAU QUSIMA BAINAL KHALQI KULLIHIM LAWASI’AHUM.

Artinya:
Barangsiapa bershalawat kepadaku pada hari Jumat seratus kali, maka ia datang pada hari kiamat dengan disertai cahaya, yang seandainya dibagikan diantara para mnkhluk seluruhnya, tentu mencukupi mereka. (HR. Abu Nu’aim)


HAITSUMAA KUNTUM FASHALLU ALAYYA FA INNA SHALAATAKUM TABLUGHUNII.

Artinya :
Dimana pun kalian berada, bershalawatlah kepadaku, sebab shalawat kalian itu sampai kepadaku. (HR. Thabrani dari Husain bin Ali ra.)


HAYAATI KHAIRUN LAKUM LITUHDITSUUNA WA YUHDATSU LAKUM IDZAA ANAA MTTU KAANAT WAFAATII KHAIRAN LAKUM TU’RADLU ‘ALAYYA AMAALUKUM FA IN RA’AITU KHAIRAN HAMIDTULLAAHA WA IN RA’AITU SYARRAN ISTAGHFARTU LAKUM.

Artinya:
Hidupku adalah lebih baik bagi kalian untuk kalian bicarakan dan ceritakan kepada kalian. Apabila aku telah mati maka wafatku adalah lebih baik bagi kalian untuk disodorkan amal-amal kalian kepadaku. Jika aku melihatnya baik, maka aku memuji Allah. Dan bila aku meliatnya jelek, maka aku memohonkan ampun untuk kalian. (HR. Ibnu Sa’ad).


MAN SHALLA ‘ALAYYA ‘INDA QABRII SAMITUHU WA MAN SHALLAA ‘ALAYYA NAA-IYAN WUKKILA BIHAA MALAKUN YUBALLIGHUNII WAKUFIYA AMRU DUN-YAHU WA AAKHIRATIHI WA KUNTU LAHU SYAHIDINA AU SYAFII’AN.

Artinya:
Barartgsiapa bershalawat kepadaku di dekat kuburku, maka aku mendengarnya. Dan barartgsiapa bershalawat kepadaku dari kejauhan, maka dipercayakan seorang malaikat untuk menyampaikan shalawat itu kepadaku, ia dicukupi urusan dunia, serta akhiratnya dan aku menjadi saksi atau pemberi syafa’atnya. (HR. Baihaqi dari Al Khatib dar Abu Hurairah ra.)


MAN SHALLA ‘ALAYYAA YAUMAL JUMU’ATI MIATA SHALLAATIN GHUFIRA LAHU DZANBU MIATA AAMIN.

Artinya :
Barangsiapa bershalawat kepadaku pada huri Jum’at dua ratus kali, maka diampurti dosanya dua ratus tahun. (HR. Dailami dari Abu Darda’ ra.)

Tabir Wanita