Monday, 24 October 2016

Nabi Yusuf Dipenjara (Kisah Dalam Al-Quran)

bilik islam, kisah dalam al quran
Akhirnya Nabi Yusuf pun dijebloskan ke dalam penjara yang gelap dan sempit. Di dalam penjara, Beliau tidak berhenti beribadah kepada Allah. beliau pun sering memberikan nasihat kepada teman-temannya yang berada di penjara. 

Di sana, Nabi Yusuf menjalani kehidupan yang serba sulit. Namun, ia menjalaninya dengan hati tabah dan tawakal. Berbarengan dengan Nabi Yusuf, dipenjarakan juga dua orang pegawai istana dengan tuduhan hendak meracuni raja. Dua pegawai istana yang dipenjarakan tersebut adalah seorang penjaga gudang makanan dan seorang pelayan meja istana. 


Pada suatu pagi, datanglah kedua pemuda itu kepada Nabi Yusuf. Mereka mengatakan bahwa kemarin malam mereka telah bermimpi. Pelayan itu kemudian mengisahkan mimpinya. Dia seakan-akan melihat dirinya berada di tengah sebuah kebun anggur. Dia sedang memegang gelas. Gelas persis seperti gelas yang biasa digunakan oleh raja. Pemuda itu pun mengisi gelas itu dengan perasan anggur. 

Sementar itu, si penjaga gudang bermimpi memanggul sekeranjang roti di kepalanya. Namun, keranjang roti itu tiba-tiba disambar sekelompok burung. Burung-burung itu membawa keranjang pergi. Kedua pemuda itu berharap Nabi Yusuf dapat menjelaskan mimpi mereka. 

Nabi Yusuf tersenyum mendengar uraian kedua pemuda tadi. Beliau terdiam sejenak untuk memikirkan arti mimpi keduanya. 

“Aku dapat menerangkan arti mimpi kalian berdua. Akan tetapi, setelah itu, aku berharap kalian mau menyembah Allah dan tak lagi menyembah berhala.” 

“Baiklah, kami akan mengikuti apa kehendakmu asalkan engkau mengartikan mimpi kami,” ucap mereka berdua dengan yakin. 

“Arti mimpimu wahai Pemuda Pelayan, sebentar lagi engkau akan dikeluarkan dari penjara dan akan dipekerjakan kembali seperti sedia kala,” ucap Nabi Yusuf sambil menatap pelayan itu. Pemuda itu terharu dengan ucapan Nabi Yusuf. Hatinya pun gembira mendengar kabar itu. 

“Sedangkan engkau Penjaga Gudang, engkau akan dihukum mati dengan disalib.“Mendengar perkataan Nabi Yusuf, pemuda itu sangat sedih. Namun, Nabi Yusuf membesarkan hatinya dengan mengatakan bahwa ia akan selamat di akhirat nanti bila mengikuti kata-kata Nabi Yusuf untuk menyembah Allah dan meninggalkan berhala. Hati pemuda itu pun terhibur dengan nasihat beliau. 

“Wahai temanku, Pelayan Istana! Bila engkau sudah bebas nanti, jangan lupa engkau menceritakan tentangku. Aku dipenjara bukan karena bersalah, tapi karena ingin menyelamatkan nama keluarga kepala polisi. Jangan engkau lupakan pesanku” ucap Nabi Yusuf lagi. Pemuda itu pun mengangguk tanda mengerti. 

Tak lama setelah Nabi Yusuf mengartikan mimpi mereka berdua, keluarlah surat pengampunan untuk pelayan istana. Dia dibebaskan dan kembali bekerja sebagai pelayan istana. Sementara itu, pemuda penjaga gudang makanan dihukum mati. 

Rupanya, pelayan istana lupa dengan pesan Nabi Yusuf. Setelah bebas, dia tidak menceritakan tentang Nabi Yusuf sehingga tidak ada seorang pun yang mengetahui nasib beliau. 

Baca juga kisah dalam Al Quran selanjutnya yang berjudul : Mimpi Sang Raja (Kisah Dalam Al-Quran)

0 komentar:

Post a Comment

Tabir Wanita