Sunday 21 August 2016

Kisah Nabi Ismail AS (Cerita Untuk Anak)

Ketika Nabi Ibrahim yang berhijrah meninggalkan Mesir bersama siti Sarah yang merupakan istrinya,dan siti Hajar yang merupakan dayangnya,  ke suatu tempat yang disebut Palestin. Beliau juga membawa semua binatang ternaknya serta harta miliknya yang telah diperoleh  hasil usaha niaganya ketika Mesir. Dalam hadis riwayat Al-Bukhari yang diriwayatkan kepada Ibnu Abbas r.a.berkata: Pertama-tama yang menggunakan setagi (setagen) ialah Hajar ibu Nabi Ismail tujuan untuk menyembunyikan kandungannya dari Siti Sarah yang telah lama berkumpul dengan Nabi Ibrahim a.s. tetapi belum juga hamil. tetapi walaubagaimana pun juga akhirnya terbukalah rahasia yang disembunyikan itu dengan lahirnya Nabi Ismail a.s. Dan sebagai lazimnya seorang isteri sebagai Siti Sarah merasa telah dikalahkan oleh Siti Hajar sebagai seorang dayangnya yang diberikan kepada Nabi Ibrahim a.s.  Dan sejak itulah Siti Sarah merasakan bahawa Nabi Ibrahim a.s. lebih banyak mendekati Hajar karena merasa sgt gembira dengan puteranya yang tunggal dan pertama itu, hal ini yang menyebabkan permulaan ada keratakan dalam rumahtangga Nabi Ibrahim a.s. sehingga Siti Sarah merasa tidak tahan hati jika melihat Siti Hajar dan minta pada Nabi Ibrahim a.s. supaya menjauhkannya dari matanya dan menempatkannya di lain tempat. Untuk suatu hikmah yang belum diketahui dan disadari oleh Nabi Ibrahim Allah s.w.t. mewahyukan kepadanya agar keinginan dan permintaan Sarah isterinya dipenuhi dan dijauhkanlah Ismail bersama Hajar ibunya dari pandangan siti Sarah ke suatu . Maka dengan tawakkal kepada Allah berangkatlah Nabi Ibrahim meninggalkan rumah membawa siti Hajar dan putranya Ismail dengan menunggangi seekor unta tanpa tau kemana arah dan tujuan. Maka berjalanlah mereka keluar masuk padang pasir yang panas dengan keyakinan dan kepasrahan kepada Allah.

Setelah berminggu-minggu
melakukan perjalanan jauh yang melelahkan tibalah Nabi Ibrahim,siti hajar dan ismail putranya di  kota suci makkah dimana tempat Kaabah didirikan. Ditinggalkannya siti  Hajar bersama puteranya dengan hanya dibekali  serantang  makanan dan minuman. Ketika itu  keadaan sekitarnya tiada tumbuh-tumbuhan, tiada air mengalir, yang terlihat hanyalah batu dan pasir kering . rasa cemas dan sedih menghinggapi siti Hajar yang ditinggalkan oleh Ibrahim seorang diri bersama dengan anaknya yang masih kecil. Siti hajar seraya merintih dan menangis, memegang kuat-kuat baju Nabi Ibrahim memohon belas kasihnya, agar tidak  ditinggalkan seorang diri di tempat yang sepi dan tandus tersebut, tiada seorang manusia, tiada seekor binatang, tiada pohon dan tidak terlihat pula air mengalir. Nabi Ibrahim mendengar keluh kesah Hajar merasa tidak tega meninggalkannya seorang diri putra yang disayanginya itu, tetapi beliau sadar bahwa apa yang dilakukan nya itu adalah kehendak Allah s.w.t. yang tentu mengandungi hikmah ,beliaupun berkata kepada Hajar :

"Bertawakkallah kepada Allah yang telah menentukan kehendak-Nya, percayalah kepada kekuasaan-Nya dan rahmat-Nya. Dialah yang memerintah aku membawa kamu ke sini dan Dialah yang akan melindungi mu dan menyertaimu di tempat yang sunyi ini. Sesungguh kalau bukan perintah dan wahyunya, tidak sesekali aku te
ga meninggalkan kamu di sini seorang diri bersama puteraku yang sangat ku cintai ini. Percayalah wahai Hajar bahwa Allah Yang Maha Kuasa tidak akan melantarkan kamu berdua tanpa perlindungan-Nya. Rahmat dan barakah-Nya akan tetap turun di atas kamu untuk selamanya, insya-Allah."

Mendengar kata-kata Ibrahim siti Hajar melepaskan genggamannya pada baju Ibrahim dan Nabi Ibrohim pun berjalan denganuntanya kembali ke palestin diiringan air mata. beliau tidak henti-henti selama dalam perjalanan kembali memohon kepada Allah akan perlindung, rahmat dan barakah serta karunia rezeki bagi siti hajar dan ismail yang ditinggalkan di tempat terasing itu. Ia berkata dalam doanya: " Wahai Tuhanku! Aku telah tempatkan puteraku dan anak-anak keturunannya di dekat rumah-Mu { Baitullahil Haram }di lembah yang sunyi dari tanaman dan manusia agar mereka mendirikan solat dan beribadat kepada-Mu. Jadikanlah hati sebahagian manusia cenderung kepada mrk dan berilah mrk rezeki dari buah-buahan yang lezat, mudah-mudahan mereka bersyukur kepada-Mu."Sepeninggal Nabi Ibrahim tinggallah siti Hajar dan ismail di tempat yang terpencil itu. Siti hajar  harus menerima nasib yang telah ditakdirkan oleh Allah atas dirinya dengan kesabaran dan keyakinan penuh akan perlindungan-Nya. Bekalan makanan dan minuman yang dibawanya dalam perjalanan pada akhirnya habis dimakan selama beberapa hari sepeninggalan Nabi Ibrahim.  Mulailah terasa oleh siti Hajar beratnya beban hidup yang harus ditanggungnya sendiri tanpa bantuan sang suami. Dimana siti hajar masih harus menenyusui anaknya, namun air susunya makin lama makin mengering disebabkan kurangnya asupan makanan . Anaknya yaitu ismail  yang kurang mendapat asupan susu dari  ibunya mulai menjadi cerewet dan tidak henti-hentinya menangis. Siti hajarpun menjadi panik, bingung dan cemas mendengar tangisan anaknya yang sgt menyayat hati itu. beliaupun menoleh ke kanan dan ke kiri serta lari ke sana ke sini mencari sesuap makanan atau seteguk air yang dpt meringankan kelaparannya dan meredakan tangisan anaknya, namun sia-sialah usahanya. Ia pergi berlari harwalah menuju bukit Shafa kalau-kalau ia boleh mendapatkan sesuatu yang dapat menolongnya tetapi hanya batu dan pasir yang didapatnya disitu, kemudian dari bukit Shafa ia melihat bayangan air yang mengalir di atas bukit Marwah dan larilah ia berharwahlah ke tempat itu namun ternyata bahwa yang disangkanya air hanyalah fatamorangana belaka dan kembalilah ke bukit Shafa karena mendengar seakan-akan ada suara yang memanggilnya tetapi semua itu hanya fatamorgana. karena dorongan kebutuhan hidupnya dan hidup anaknya yang sangat ia disayangi, siti Hajar mundar-mundir berlari dengan penuh harapan sampai tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwah yang pada akhirnya ia duduk termenung kelelahan juga putus asa.

Diriwayatkan bahwa selagi
siti Hajar berada dalam keadaan tidak berdaya dan putus asa datanglah rahmat Allah dan pertolongan-Nya ,dengan datangnya  malaikat Jibril dan bertanya:" Siapakah sebenarnya engkau ini?" " Aku adalah hamba sahaya Ibrahim". Jawab siti Hajar." Kepada siapa engkau dititipkan di sini?"tanya Jibril." Hanya kepad Allah",jawab Hajar.Lalu berkata Jibril:" Jika demikian, maka engkau telah dititipkan kepada Dzat Yang Maha Pemurah Lagi Maha Pengasih, yang akan melindungimu, mencukupi keperluan hidupmu dan tidak akan mensia-siakan kepercayaan ayah puteramu kepada-Nya."

Kemudian diajaklah Hajar mengikuti-nya
atas pertolongan Allah SWT keluar lah air didekat putranya ismail,dimana air tersebut dinamai air zamzam. keluarnya mata air Zamzam  menarik perhatian burung-burung berterbangan mengelilingi daerah tersebut. keadaan burung burung mengelilingi tempat tersebut terlihat sekelompok bangsa Arab dari suku Jurhum yang merantau dan sedang berkhemah di sekitar Makkah. Mereka mengetahui dari pengalaman bahwa di mana ada terlihat burung di udara, niscaya  terdapat sumber air, maka diutuslah beberapa orang untuk memeriksa tempat tersebut. Bebetapa utusan tersebut pun pergi mengunjungi daerah di mana siti Hajar dan putranya ismail berada, kemudian kembali membawa berita gembira kepada kaumnya tentang mata air Zamzam dan keadaan  siti Hajar bersama puteranya. Segera sekelompok suku Jurhum itu memindahkan perkemahannya ke tempat sekitar mata air Zamzam ,dimana kedatangan mereka disambut dengan gembira oleh siti Hajar yang selama ini kesepian sendiri.siti Hajarpun  bersyukur kepada Allah yang dengan rahmatnya telah memberikan pertolongan.

Hikmah yang bisa kita ambil dari kisah ini adalah ketika kita yakin Bahwa ALLAh SWT tidak akan membiarkan seorang hambanya yang bertawakal atau berserah diri hanya kepadaNya maka ALLAH SWT akan memberikan pertolonganNYA disaat dibutuhkan oleh kita.

0 komentar:

Post a Comment

Tabir Wanita