Saturday 3 October 2015

Banu Musa Ibnu Shakir (Tokoh Pelopor Peradaban Islam)


BANU MUSA IBNU SHAKIR
(WAFAT TAHUN 259 H /872 M)

Musa Ibnu Shakir tinggal di Baghdad sekitar masa kepemimpinan Al-Ma’mun dan salah satu di antara yang sangat dekat dengan istana. Ia tertarik dalam bidang ilmu astronomi dan ilmu astrologi. Pada saat meninggalnya, ia meninggalkan tiga anak yang masjh berusia muda. AI-Ma’mun mengambil mereka di bawah perlindungannya dan menunjuk Ishak Ibnu Ibrahim al-Masbaghi untuk memperhatikan mereka. Kemudian mereka ditempatkan di Bayt aI-Hikmah (Rumah kebijaksanaan) yang ditempatkan di dalamnya sebuah perpustakaan yang penting, sebuah pemantauan perbintangan, dan pusat penerjemahan filsafat Yunani dan karya keilmuan. Keluarga Banu musa tumbuh dalam lingkungan keilmuan ini dan menjadi sarjana yang terkenal di Bayt aI-Hikmah. Ketiga keluarganya, Muhammad, Ahmad, dan al-Hassan dikenal sebagai Banu Musa atau tiga bersaudara. Yang tertua dari mereka, Abu Jaafar Muhammad adalah seorang ilmuwan dengan pengetahuan yang mendalam dalam ilmu geometri, perbintangan, dan “Almajes’. Ahmad adalah seorang ahli dan pembaru dalam bidang teknologi mekanika. Al-Hassan seorang yang mempunyai keahlian yang mendalam tentang geometri. Yang tertua dari ketiga bersaudara ini meninggal pada 872 M.

Kontribusi llmiahnya

Keluarga Ibnu Musa sangat pintar dalam bidang ilmu matematika, ilmu astronomi, ilmu mekanik dan ilmu geometri dan menambah perkembangan mereka dengan penemuan dan inovasi penting.

Kontribusi keilmuan mereka dalam mekanik muncul dalam penemuan berseri tentang alat-alat keilmuan dan perlengkapan alat otomatis, seperti perangkat mesin sawah, air mancur yang menunjukkan kesan luar biasa dengan air yang bisa mendaki. Mereka juga menciptakan perlengkapan dari alat rumah tangga serta main-mainan yang mirip mesin untuk tenaga tank beban, daya angkat atau muatan.

Keluarga Banu Musa mempunyai keahlian yang mendalam dalam ilmu matematika umum dan menempatkan pengetahuan matematika mereka dalam ilmu terapan. Mereka berhasil dalam hal menciptakan bentuk tanda bulat lonjong.

Metode ini terdiri atas penanaman dua peniti pada dua tempat terpisah (poin), mengambil sebuah benang untuk mengukur jarak antara dua tempat terpisah (poin). Benang harus diketatkan dan kedua ujung kemudian meletakkannya di sekitar peniti dan sebuah pensil diselipkan ke dalam ujung lipatan yang lain. Ketika pensil berputar searah jarum jam, bentuk bulat lonjong akan tergambar.

Dalam bidang ilmu astronomi, keluarga Banu Musa menilai titik perpindahan matahari di kalender orang Persia dan pengembangan kalender untuk posisi planet. Mereka juga bekerja tentang perubahan meteorologi dan mencatatkan pemantauan.

Ketuarga Banu Musa juga memainkan peranan penting dalam pengembangan ilmu matematika, ilmu astronomi dan ilmu geometri melalui risalah mereka dan dengan menyiapkan sponsor dan dukungan untuk penerjemahan dari ilmuwan. Dalam hal ini, penulis berkebangsaan Jerman Sigrid Hunkah berkata tentang keluarga Banu Musa:”Mereka mengirim duta (utusan) kepada dinasti Bizantium atas keberhasilan mereka dalam bidang ilmu filsafat, ilmu astronomi, ilmu matematika, dan naskah ilmu kedokteran. Mereka berjuang sampai kepada nilai pertimbangan mengeluarkan pengorbanan untuk memperoleh warisan orang Yunani yang membuat mereka tinggal di rumah, dekat dengan tempat al-Mutawakil, yang kemudian meletakkan hasil karya mereka, sebuah tim penerjemah yang besar dari semua bagian negeri yang bekerja tiada henti-hentinya.

Karya-karya Besarnya
Keluarga Banu Musa menulis dalam beberapa bidang keilmuan, seperti ilmu geometri, ilmu pengukuran tanah, ilmu cones, ilmu astronomi, ilmu mekanika dan ilmu matematika. Publikasi buku-buku mereka mencakup sebagai berikut :

- Kitab al-Hiyal, merupakan buku mereka paling terkenal di mana mereka menyusun ilmu mekanika lama sebaik pengalaman pribadi mereka. Pembuat catatan buku ini, Dr. Ahmad Yussuf Hassan berkata bahwa ketertarikan terhadap Kitab aI-Hiyal dimulai di dunia Barat pada akhir abad ke-19. Keseriusan belajar belum muncul sampai permulaan abad ke 20 dengan publikasi melalui Fiedeman dan Hauser tentang makalah dalam buku ini. Tahun 1979, Hill menerjemahkan buku mi ke dalam bahasa lnggris. Kitab al-Hiyal diterbitkan pada tahun 1981 oleh Institut Pusaka Keilmuan Arab di Syria setelah mengalami perbaikan dan catatan oleh Dr. Ahmad Vussuf Hassan dan lainnya;
- Kitab Missahat Al-Akr;
- Kitab Kismat Azzawaya ha Talatat Akssam Mutassawiya (Pembagian sudut ke dalam tiga bagian yang seimbang), diterjemahkan oleh Gerard Cremona kedalam bahasa Latin; Kitab Chalk al-Handassi, sebuah buku tentang bentuk geometrika;
- Kitab Karakt al-Falak al-Ula (Gerakan Pertama bintang).

Ini adalah catatan bahwa keluarga Banu Musa bekerja sangat dekat satu dengan yang lainnya yang menjadikan tidak mungkin untuk memisahkan kerja dari setiap pribadi mereka. Hal lain yang penting adalah bahwa mereka memainkan peranan luar biasa dalam pengembangan ilmu matematika, ilmu astronomi dan ilmu geometri dan memiliki sebuah pengaruh yang luas pada masa mereka.

0 komentar:

Post a Comment

Tabir Wanita