Thursday 10 September 2015

Kisah Nabi Ibrahim AS (Cerita Untuk Anak)

Nabi Ibrahim adalah putra Azar pembuat patung, ia dilahirkan di Babilonia yaitu sebuah tempat bagian Selatan Mesopotamia (sekarang Iraq) pada masa kekuasaan Raja Namrud bin Kan’an bin Kusy yang memiliki kekuasaan yang sangat besar penyembah berhala, sehinga patung pada saat itu adalah benda yang sangat dipuja-puja karena dianggap tuhan.

Nabi Ibrahim AS. adalah seorang nabi yang sangat dikasihi dan disayangi oleh Allah SWT. Karena dari beliau Allah menurunkan para nabi dan rasul juga menurunkan Nabi penutup serta pelengkap para nabi dan rasul yaitu Nabi Muhammad SAW.

Beliau termasuk kedalam rasul yang diberi gelar ULUL AZMI karena Allah memberikan ujian dan cobaan yang besar dan dilalui dengan sabar dan tabah. Selain sebagai seorang yang sabar Nabi Ibrahim juga adalah seorang yang sangat lemah lembut, dari lisannya tidak pernah keluar kata-kata yang kasar apalagi menyakitkan hati orang lain. Beliau juga sangat menghormati tamu sehingga beliau dijuluki dengan Abu Dhaifah atau bapak para tamu.

Zaman dimana Nabi Ibrahim hidup adalah zaman kemusyrikan karena orang-orang tidak lagi menyembah Allah, melainkan menyembah berhala. Ayah Nabi Ibrahim adalah pembuat patung. Semenjak kecil Nabi Ibrahim sudah dibekali kecerdasan dan kepandaian yang lebih dari anak yang lainnya.

Ibrahim kecil sudah mampu berfikir apa yang dikerjakan oleh ayahnya adalah suatu pekerjaan yang bodoh, karena membuat patung dan dianggap tuhan. Bagaimana mungkin Tuhan dibuat oleh manusia padahal tuhan adalah yang menghidupkan dan mematikan.

Maka pada saat itu Nabi Ibrahim mengalami pencarian Tuhan. Dalam kegalauannya sering beliau pergi ketempat sepi untuk berfikir, dipagi hari Ibrahim kecil menyaksikan matahari terbit kemudian dia berkata: “lnikah Tuhanku? yang menerangi jagat raya”, akan tetapi ketika sore hari saat matahari terbenam Ibrahim kecewa sambil berkata : “tidaklah mungkin Tuhan pergi meningalkan dalam kegelapan jadi aku percaya bahwa matahari bukanlah tuhan”, begitu pula ketika malam hari, muncullah bulan dan Ibrahim pun bertanya : “lnikah Tuhanku yang menerangi malam?, tapi kenapa tuhan hanya muncul dimalam hari ? bagaimana mungkin dia mampu melindungi mahluknya kalau dia hanya muncul dimalam hari?”maka terus saja Ibrahim bertanya pada kejadian alam dan Ibrahim tidak menemukan jawabannya. Sampal kemudian Allah memberii wahyu tentang kebenaran, seperti dalam Al-Quran diceritakan:

“Dan sesunggunya telah kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah dan kebenaran sebelum Musa (Musa dan Harun) dan adalah kami mengetahui (keadaan)nya.”(QS. AI-Anbiya: 51)

Dakwah Nabi Ibrahim sangatlah berat karena ketika beliau berdakwah menyampaikan ajaran yang benar dari Allah SWT, mendapatkan tantangan yang sangat hebat karena diantara yang menentang itu adalah ayahnya sendiri sang pembuat patung yang mereka sembah, juga keberadaan Raja yang berkuasa pada saat itu adalah seorang raja yang memiliki kekuasaan yang besar yaitu Raja Namrud.

Pada suatu ketika Nabi Ibrahim dipanggil oleh sang raja dan bertanya:
“siapakah tuhanmu wahai Ibrahim ?“ kemudian Nabi Ibrahim menjawab :“Tuhanku adalah Allah yang menghidupkan dan mematikanku’, maka Namruzpun menjawab sambil memerintahkan anak buahnya memanggil dua narapidana:”akulah tuhanmu, karena akupun mampu mematikan dan menghidupkan , contohnya ini “,menunjukkan kedua pemuda yang satu dibunuh yang satu lagi dibiarkan hidup. Itu adalah jawaban bodoh dari Raja Namrud, kemudian Ibrahim melanjutkan pernyataannya :“ Sesungguhnya Allah tuhanku adalah yang menerbitkan matahani dari Timur, coba jika engkau merasa sebagai tuhan bagaimana jika engkau alihkan matahari terbit di Barat“, maka Namrudpun tak dapat menjawab. Banyak yang mendengarkan perdebatan antara raja dan Nabi Ibahim, dan mereka tercengang akan tetapi karena hidayah belum Allah limpahkan kehati mereka akhirnya tetap saja mereka kufur.

Pada suatu ketika ada keramaian ditengah kota sehingga seluruh rakyat pergi kesana, dan Nabi ibrahim mengambil kesempatan saat itu untuk pengi kekuil yang banyak patung berhalanya maka dihancurkanlah seluruh patung dengan menggunakan kampak kecuali patung yang terbesar.

Suatu ketika mereka kembali dari kota dan mereka terkejut karena mendapatkan tuhan-tuhan mereka hancur, maka ributlah segenap rakyat, dan raja sudah mengetahui pastilah ini pekerjaannya Ibrahim, maka dipanggillah Nabi Ibrahim untuk ditanya: Wahai Ibrahim apakah benar engkau yang menghancurkan Tuhan-tuhan kami ?“ maka menjawab Nabi Ibrahim : tanyakan saja pada patung yang terbesar itu, kan dilehernya terdapat kampak”, dan marahlah raja karena merasa dipermainkan oleh Nabi Ibrahim, “mana mungkin patung itu dapat menjawab”, maka menjawablah nabi Ibrahim “kalau menjawab saja tidak bisa apalagi akan menolong kalian ?“ maka dengan kemarahannya Raja Namrud memerintahkan rakyatnya mengumpulkan kayu bakar untuk membakar Nabi Ibrahim. Dibakarlah Nabi Ibrahim, akan tetapi Allah Maha Kuasa, api yang menyala tidak terasa panas dan tidak dapat membakar Nabi Ibrahim.

Ujian Nabi Ibrahim belum selesai sampai disitu karena sampai usia lanjut belum dikaruniai keturunan sehingga ketika Allah menganugerahi putra diusia lanjut kesenangan dan kebahagiaan yang tidak terhingga.

Namun Allah berkehendak lain karena Allah menguji kembali katabahan dan kesabaran Nabi Ibrahim, yaitu dengan menjauhkan Nabi Ibrahim dengan anak kesayangannya yaitu Ismail, ujian inipun dilalui dengan ketabahan dan kesabaran, perpisahan dengan putra kesayangan membuat rindu yang tak terhingga sampai kemudian Allah menguji kembali Nabi Ibrahim untuk mengorbankan anak kesayangannya.

Dengan kapatuhan dan keikhlasannya Nabi Ibrahim melaksanakan tugas mulia tersebut. Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Ismail anaknya yang harus dikurbankan digantikan dengan domba, dan peristiwa tersebut diperingati sebagai Hari Raya Idul Adha.

Kebahagiaan Nabi Ibrahim tidak berhenti sampai kelahiran Ismail, karena ketika Ismail beranjak besar ternyata Siti Sarah istri Nabi lbrahim yang pertama ternyata mengandung, padahal usianya sudah tua. Lahirlah anak kedua Nabi Ibrahim yang kemudian diberi nama lshaq yang dikemudian hari akan menjadi nabi pula.

Nabi Ibrahim ditemani Nabi Ismail adalah orang pertama yang membangun Ka’bah Baitullah di Mekkah. Kehidupan Nabi Ibrahim dilalui dengan beraneka ragam cobaan, tapi itu dilakui dengan sabar dan tawakkal, sampai akhirnya beliau wafat diusia 175 tahun.

0 komentar:

Post a Comment

Tabir Wanita